You Should Be Mine [Chapter 20-B]

fanfiction 25

Title : You Should Be Mine [Chapter 20-B]

Author: J.A.Y

Genre: Romance, school life

Main Cast:

  1. EXO-K Kai
  2. EXO-K Baekhyun
  3. Jung Ahyeon (OC)

Support Cast:

  1. EXO-M Tao
  2. Han Ji Eul
  3. EXO-K Chanyeol

Rating: PG-16 +

Length: 3,462 word

Disclaimer : FF ini milik saya! Dilarang keras mengcopy paste/plagiat FF ini. Ini FF pertama yang author buat. Jadi mungkin jika ada kekurangan tolong tinggalkan komentar agar author bisa mengkoreksi letak kesalahan nya dimana aja. FF ini juga sudah pernah diterbitkan di www.saykoreanfanfiction.wordpress.com www.readfanfiction.wordpress.com www.kpopsotoybanget.wordpress.com www.highschoolfanfiction.wordpress.com  dan di page Facebook https://www.facebook.com/EXOFanFiction?ref=ts&fref=ts Terimakasih~ 😀

Chapter sebelumnya [Chapter 20-A]

Happy Reading ^^

***********

You clearly are there, you still remain there just the same
I remember the pictures that I forgot all this time, small tremblings gush out of my body
It’s a bit sad that I can’t go back to those times

How much did you change while the clock’s springs were turning
I turned the last page that is written about you
But I have no courage to read it, I will erase the sad words
Our story is not be over
Because we will meet again

[Preview]

“aku berusaha menyembunyikan ini darimu”

“sebenarnya apa yang kau katakan?”

“kau tidak tau! Eomma akan menyuruh ku untuk memutuskan mu oppa! Aku tidak mau melakukan itu,,,”, bahunya bergetar hebat. Ia tidak bisa menahan perasaan nya lebih lama. Terus dan terus menyembunyikan hal ini dari Baekhyun. Ini akan membuat Baekhyun merasa sakit nanti.

Baekhyun tercengang mendengarnya. Ia tidak tau jika Ahyeon juga menyembunyikan hal ini darinya. Entahlah, ia merasa perasaan sakit itu datang lagi menghampiri hatinya. Tapi di sisi lain ia juga merasa senang karena Ahyeon tetap mempertahankannya selama ini.

“aku tau kau tidak akan melakukannya”, Baekhyun mengusap air mata yeoja itu dengan ibu jarinya lembut. Baekhyun menatap mata Ahyeon dalam-dalam, “jangan pernah melakukannya”

Ahyeon hanya menatap mata Baekhyun diam. Sampai ahkirnya ia merasa jarak wajah Baekhyun yang semakin mendekat kearahnya. Hembusan nafas Baekhyun sudah terasa hangat di pipinya. Sedetik kemudian Baekhyun sudah dengan sempurna menempelkan bibirnya di bibir gadis itu. Ahyeon tidak tau apa yang harus di lakukannya. Dengan perlahan ia juga mulai ikut memejamkan matanya rapat.

[Preview End]

-You Should Be Mine-

Nyonya Jung menghentikan langkahnya di tengah koridor rumah sakit. Ia membalikkan tubuhnya dan memperhatikan Kai yang masih mengejarnya.

Kai berhenti didepannya dengan nafas yang masih terengah-engah, “hhh, ahjumma akan pulang?” tanya Kai

“kembalilah Jongin. Tidak seharusnya kau membiarkan mereka berdua disana”

Kai mengernyit bingung, “kenapa?”

Ia tidak mengerti dengan nyonya Jung. Matanya berpandangan lain ketika melihat Baekhyun. Walaupun Kai tidak melihatnya secara langsung, tapi ia bisa merasakannya.

“kau tidak tau?”

“aku tidak mengerti”

“kau tau hubungan mereka?”

“mereka tidak ada hubungan apa-apa”

Nyonya Jung mengangkat alisnya, “kau yakin?”

“mereka memang sempat berpacaran, tapi sekarang mereka sudah berpisah”

Nyonya Jung diam berfikir. Tapi sepertinya matanya melihat hal lain tadi.

Kai bingung melihat nyonya Jung yang hanya diam, “ahjumma tidak papa?”

Nyonya Jung tersadar dan tersenyum kecil, “tidak papa. Kau kembalilah ke dalam, ahjumma hanya ingin pergi sebentar”

Kai mengerti. Ia juga tidak merasa tenang jika membiarkan Ahyeon dan Baekhyun disana, “aku antar ahjumma sampai depan”

Nyonya Jung terkekeh pelan. Kai sangat pintar mengambil hatinya.

-You Should Be Mine-

Keduanya masih diam di posisi yang sama. Baekhyun merasa kaku untuk bergerak. Berbagai pikiran berkecamuk di dalam pikirannya. Ini terkesan berbeda dari yang sebelumnya. Baik keduanya juga tidak merasakan apapun. Mereka sudah berkali-kali melakukan ini, tapi yang ini,,, terkesan sangat canggung dan hambar. Ahyeon tidak pernah merasa sebingung ini sebelumnya.

Kai semakin cepat melangkahkan kakinya. Kamar Ahyeon hanya berjarak 5 kaki lagi didepan matanya. Tangannya menyentuh knop pintu dan membukanya sedikit. Dahinya mengernyit, tidak ada suara orang berbicara sama sekali. Kai memutuskan untuk masuk lebih dalam.

Begitu masuk, pemandangan itu terulang kembali. Ia terhenyak di tempatnya. Kai mengepalkan tangannya kuat. Hatinya seakan teriris melihat pemandangan didepannya. Sangat menyakitkan. Ia hanya diam bak sebuah patung yang di pajang di dalam ruangan.

Mereka kembali?

Ahyeon dan Baekhyun. Kai tidak tahan melihat nya. Ia membalik tubuhnya dan pergi keluar sebelum pasangan itu menyadari kehadirannya.

Ahyeon membuka matanya dan menarik wajahnya menjauh. Matanya langsung menatap manik hitam Baekhyun. Ahyeon tau ini salah. Tidak seharusnya ia ikut terbawa dalam suasana. Baekhyun bukan siapa-siapanya lagi.

“aku ingin seperti dulu” ucap Baekhyun.

“a,,aku”, gadis itu berfikir sebentar, “bagaimana dengan Kai oppa?”

“kau memikirkannya?”

“aku tidak tau”

Baekhyun merengkuh pipi Ahyeon lembut, “dengar, yang harus kau pikirkan hanya aku dan hubungan kita. Jangan berfikir tentang hal lain. Cukup aku saja”

Ahyeon merasa ada yang lain dari Baekhyun. Ia tidak tau itu apa. Hanya saja namja itu terlihat lain hari ini. Ahyeon tidak tau harus bagaimana menjelaskannya.

“bagaimana? kita mulai lagi semuanya dari awal”

Ahyeon masih berfikir. Kenapa ia jadi begitu bingung sekarang? Bukankah harusnya ia menyetujui Baekhyun. Tapi,,, hatinya berkata lain.

“aku akan memikirkannya lagi”

“kenapa? Kau belum memaafkan ku?”

“bukan seperti itu,,, hanya saja aku perlu berfikir lagi”

Baekhyun merasa Ahyeon sudah meragukannya. Wajah gadis itu terlihat sangat berat memikirkan hal ini. Ia tidak tau apa yang sedang dipikirkan Ahyeon. Ia bahkan menyebutkan nama Kai dalam kalimatnya tadi.

Apa Ahyeon mulai memikirkan Kai?

Baekhyun tidak tau. Ia tidak berani membuat kesimpulan itu terlalu cepat.

“baiklah, tapi ku harap jawaban mu tidak mengecewakan” ucap Baekhyun.

Ahyeon tersenyum kecut. Gadis itu juga berharap seperti itu. Ia tidak mau ini akan berahkir dengan menyakitkan hati orang lain.

“apa Kai oppa belum kembali?” tanya Ahyeon.

Baekhyun mengkerutkan keningnya. Lagi-lagi Ahyeon menyebutkan nama pria itu.

Melihat reaksi Baekhyun yang diam membuat Ahyeon tersadar. Nafasnya tercekat, ia baru sadar apa yang ia bicarakan tadi.

“ma,,, maksudku-“

Baekhyun tersenyum menutupi perasaan cemburunya, “mungkin dia ada urusan lain”

Ahyeon jadi merasa bersalah kepada Baekhyun. Ia tidak tau kenapa bisa bertanya tentang Kai didepan Baekhyun. Pikirannya mendorong dirinya dengan mudah ketika menyebutkan nama Kai.

-You Should Be Mine-

Kai menenangkan pikirannya di tempat ini. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Sesekali ia tersenyum melihat gadis kecil yang sedang bermain ayunan di depannya. Gadis kecil itu tertawa begitu lepasnya. Cara tertawanya mengingatkannya pada seseorang.

Kai mengeluarkan dompetnya dan membandingkan wajah gadis kecil itu dengan foto seseorang yang ada didalam dompet nya. Namja itu terkekeh kecil saat mengeluarkan foto itu.

“tidak ada bedanya” ucap Kai.

Gadis kecil tadi berhenti bermain dengan ayunannya. Ia menatap pita boneka jerapahnya yang terlepas. Ia tidak bisa mengikat pita itu seperti semula. Mulut kecilnya mengkerucut saat tidak melihat suster penjaganya berada di sebelahnya. Ia melihat kesekitarnya dan ingin meminta bantuan. Dahinya berkerut ketika melihat namja di depannya yang sedang tersenyum-senyum sendiri.

Ia turun dari ayunannya dan menghampiri namja itu.

Kai mengalihkan pandangannya saat melihat ada orang lain yang berdiri didepannya. Ia mengkerutkan keningnya ketika melihat anak kecil tadi sudah berdiri didepannya. Anak kecil itu langsung memberikannya sebuah boneka jerapah kepadanya.

“untukku?” tanya Kai.

Anak kecil itu segera menggelengkan kepalanya, “ku mohon bantulah Girin”

“Girin?” ucap Kai yang masih kebingungan.

“pita Girin terlepas. Aku tidak bisa membantunya. Mau kah kau membantu Girin??” ucap gadis kecil itu  sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang hilang satu di rahang atas.

Kai semakin terkekeh melihat anak kecil itu. Ia menaruh dompetnya dan foto itu kepangkuannya. Setelah itu ia mengangkat tubuh anak kecil itu agar duduk disebelahnya.

“boleh aku memegang Girin?”

Anak kecil itu mengangguk dan memberikan boneka jerapahnya kepada Kai. Namja itu tersenyum menerima boneka itu. Ia lalu meletakkan boneka itu dipangkuannya menutupi foto dan dompetnya.

“pertama kau ikat seperti ini, kemudian ini dan taraaaa~” ucap Kai sambil memberikan boneka itu lagi kepada pemiliknya.

“gamsahamnida”, anak kecil itu sangat gembira melihat pita Girinnya yang sudah seperti semula.

Kai semakin lucu melihatnya, ia mengusap pelan kepala gadis kecil itu dengan lembut. Sedangkan gadis itu hanya tersenyum dengan matanya yang sipit dan memperlihatkan gigi susu nya.

Kai melihat pakaian gadis kecil itu yang mengenakan pakaian rumah sakit. Ia juga melihat ada bekas luka di punggung tangan anak itu. Namja itu sedikit iba melihat nya.

Anak kecil itu melihat selembar foto yang ada di pangkuan Kai. Tangannya terulur mengambil foto itu dan merasa terkejut. Ia melihat anak perempuan yang seumuran dengannya. Tapi bukan itu yang membuat dirinya terkejut. Ia melihat satu gigi yang tanggal di rahang atas sama sepertinya.

“ohh, giginya sama seperti ku”

Kai terkekeh pelan melihatnya, “berapa usia mu?”

“5 tahun”

“kalau begitu kau sama dengannya”

“benarkah?”

“kalian sama-sama lucu jika sedang tertawa”

Gadis itu mengadahkan kepalanya, “apa gigi ku akan tumbuh lagi?”

“hahahaha, tentu saja”, Kai tertawa kecil mendengar pertanyaan gadis itu, “jika gigi mu sudah tumbuh, kau akan menjadi nanti”

Gadis itu mengembalikkan foto itu kepada Kai, “benarkah?” tanyanya ragu.

“tentu. Kau akan cantik seperti nya nanti” ucap Kai sambil menunjukkan foto itu lagi.

Gadis itu terlihat bingung melihat Kai, “bagaimana bisa? Giginya saja belum tumbuh seperti ku”

“hahahaha. Dia sudah besar sekarang. Ini hanya fotonya saat kecil”

Gadis itu hanya diam. Mungkin ia tidak mengerti dengan yang dimaksud Kai.

“kenapa kau sendiri disini?” tanya Kai.

“aku bosan dikamar. Jadi aku selalu bermain kesini”

“sendiri?”

“tidak. Biasanya suster Nam yang menemaniku”

“Jaena-a” teriak seorang suster.

Kai menoleh kebelakangnya sementara anak kecil itu hanya tersenyum kearah susternya yang sedang menghampirinya. Anak kecil itu turun dari tempat duduk nya dan ikut menghampiri susternya.

“dokter Lee sudah menunggu mu”, suster itu menggenggam tangan kecil Jaena dan mengajak Jaena jalan bersama nya.

Jaena mengingat sesuatu di kepalanya. Ia berbalik dan menghampirinya Kai yang masih di tempat yang sama.

“ohh, kenapa kau kembali?” tanya Kai.

“membungkuklah sedikit” ucap Jaena.

Kai menuruti permintaan gadis kecil itu. Jaena mencium sekilas pipi Kai dan tersenyum, “terima kasih” ucapnya. Ia kemudian pergi menghampiri susternya lagi.

Kai tersenyum kecil melihat tingkah anak itu. Tanpa Kai sadar, dirinya sudah terhibur oleh gadis kecil itu.

-You Should Be Mine-

Baekhyun memasukkan tangan Ahyeon dengan hati-hati kedalam selimut. Setelah makan dan meminum obatnya, gadis itu langsung tertidur. Baekhyun juga merapikan sedikit helaian rambut Ahyeon dan mencium kening gadis itu.

“dia tertidur?” tanya Kai.

Baekhyun menoleh dan melihat Kai yang sudah berdiri di belakangnya, “kau sudah kembali?”

“aku yang akan menjaga nya hyung, kau pulanglah”

Baekhyun kembali memandangi Ahyeon yang tertidur dengan lelap, “kau benar-benar menyukainya?”

Baekhyun menoleh kearah Kai, “kau menyukainya?”

Kai melihat kearah Ahyeon yang tertidur, “aku menyukainya”

“kau mencintainya?”

“aku mencintainya”

“kau tidak main-main?”

“tidak,,,” Kai menoleh kearah Baekhyun dengan serius, “aku tidak main-main”

Baekhyun tersenyum kecut, “terima kasih”

Kai tidak mengerti dengan maksud ucapan Baekhyun. Berterima kasih untuk apa? Kai ingin bertanya maksudnya kepada Baekhyun. Tapi ia terlalu enggan untuk itu.

“pulanglah hyung.Kau harus istirahat” ucap Kai.

“kau sedang memperhatikan keadaan ku atau sedang mengusir ku sekarang?”

“keduanya” ucap Kai datar.

Baekhyun terkekeh pelan. Ia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 11 siang. Ia belum tidur semalaman. Lingkaran hitam di bawah matanya mulai terlihat walaupun samar. Baekhyun berjalan mendekati Kai dan menepuk pundak pria itu pelan.

“aku belum bisa melepasnya Kai. Jadi meyerahlah” ucap Baekhyun.

Kai mendelik kearah Baekhyun. Sedangkan Baekhyun hanya membalas dengan senyum miringnya.

“hubungan kami sudah kembali seperti semula. Jadi jangan terlalu membuang tenaga mu untuk hal yang sia-sia”, Baekhyun tersenyum merendah. Kemudian ia melangkah kan kakinya pergi meninggalkan Kai yang masih memandangi punggungnya tajam.

Diluar kamar, Baekhyun menutup pintu dengan pelan. Ia memejamkan matanya sebentar dan menarik nafas nya dalam. Ia berbohong kepada Kai. Sebenarnya hubungannya belum kembali seperti yang dikatakannya kepada Kai. Baekhyun terpaksa berkata seperti itu.

Harus ada salah satu dari mereka yang melepas yeoja itu untuk orang lain dan Baekhyun ingin Kai yang melepasnya. Dengan begitu semuanya akan berjalan seperti semula. Baekhyun tidak mau lengah dengan gadis itu. Ia tidak akan membuat masa lalu nya terulang untuk kedua kalinya.

Semua perbuatan yang di lakukan di dunia ini pasti memiliki resiko

Apapun itu

-You Should Be Mine-

Minggu yang terlihat cerah untuk semua orang. Tapi tidak untuk gadis itu. Hatinya tidak secerah cuaca siang ini. Ia hanya berjalan-jalan di bawah pepohonan rindang yang tumbuh di sepanjang bahu jalan sendiri. Setidaknya dengan melakukan ini ia bisa menghibur dirinya sendiri.

Ji Eul mengadahkan kepalanya keatas dan melihat cerahnya awan yang terlihat dari celah-celah dedaunan. Ia tersenyum kecil. Padahal tadi pagi langit begitu gelap karena awan abu-abu yang menutupi langit kota Seoul. Tapi sekarang semua nya berubah.

Ji Eul melihat sebuah mini market kecil yang berjarak 3 meter di depannya. Berjalan kaki selama 1 jam membuat tenggorokannya kering. Ia kembali berjalan menuju mini market itu. Setidaknya disana ia bisa menemukan berbagai jenis minuman kaleng yang bisa menyegarkan tenggorokannya kembali.

Ji Eul membuka pintu mini market dan tersenyum kecil saat ada beberapa karyawan mini market yang tersenyum menyambutnya. Perempuan itu melangkahkan kakinya lebih masuk kedalam dan segera menuju ke blok minuman.

“kurasa yang berwarna merah lebih enak”

Ji Eul terkejut saat mendengar orang yang berbicara di belakangnya.

“su,,sunbae??”

Tao menunjukkan senyuman khas nya. Sedangkan Ji Eul, ia masih mengerjap-ngerjapkan matanya bingung, “ke,,kenapa bisa disini?”

“ku rasa kebetulan. Aku sedang berada di blok sayuran tadi. Lalu aku melihat mu lewat dan mengikuti mu sampai kesini”

“jeongmal?” tanya Ji Eul.

“ne. Ahh, kenapa tidak sekalian saja aku tanya ya??”

Ji Eul mengernyit melihat sikap aneh Tao. Namja itu tertawa kecil seraya memegang tengkuknya, “kau bisa membuat kimchi??”

“Kimchi??”

“eumm, tunggu sebentar disini”, kemudian Tao pergi meninggalkannya. Ji Eul semakin bingung dengan namja itu. Ia menaikkan bahunya tidak peduli dan kembali melihat minuman yang terpajang di depannya.

Tidak lama Tao kembali dengan keranjang sayuran nya, “ahh, ini dia”

Ji Eul tercengang melihat kearah keranjang Tao yang dipenuhi dengan sawi putih dan lobak. Memangnya seberapa banyak yang ingin di buat Tao? Apa namja itu ingin membuat pesta kimchi setelah ini?

“kau mau membuat seberapa banyak sunbae?”

“memangnya ini kurang. Aku bisa mengambil keranjang lagi”

“tidak. Maksud ku, kau ingin membuat keduanya? Kimchi sawi dan lobak?”

“ahh, aku tidak tau. Menurut mu mana yang enak?”

“kurasa sawi lebih enak”

“benarkah? kalau begitu aku akan mengembalikkan lobak ini ketempatnya”, Tao kembali pergi ke blok sayuran. Tapi sebelum itu, ia membalikkan tubuhnya menghampiri Ji Eul lagi.

“tapi kau mau membantu ku kan?” tanya Tao.

Ji Eul mempertimbangkan permintaan Tao, “dimana sunbae akan membuatnya?”

“di tempat tinggal ku. Tidak jauh dari sini”

Ji Eul melihat kearah jam tangannya. Membuat kimchi itu membutuhkan waktu yang lama. Setidaknya diperlukan waktu 6-7 jam untuk membuat itu. Jika sekarang pukul 11 siang mungkin ia bisa menyelesaikannya sekitar jam 5-6 sore. Ji Eul fikir itu tidak masalah. Setidaknya ia tidak akan pulang larut malam nanti.

“baiklah” ucap Ji Eul.

Tao tersenyum bahagia mendengar Ji Eul yang mau membantunya, “kalau begitu, aku akan mengembalikkan ini dulu”, Tao berbalik ke tempat blok sayuran dan mengembalikkan lobak-lobak itu.

-You Should Be Mine-

14.00 KST, Seoul International Hospital

Ahyeon menghela nafas kesekian kali melihat infus nya yang tidak kunjung habis. Ia duduk sambil menyandarkan punggungnya di tempat tidur. Kapan ia bisa pulang? Ia sudah merasa sangat bosan disini. Belum lagi Kai yang terus-terusan melihati nya dengan pandangan yang menuntut.

“bisakah kau tidak melihat ku seperti itu?” ucap Ahyeon kearah infusnya.

“pabbo”

Ahyeon mengernyit dan menoleh ke namja itu, “siapa?”

“tentu saja kau. Lalu siapa lagi selain kau dan aku di ruangan ini”

“ke,,kenapa kau menyebut ku pabbo?”

Kai menatap datar Ahyeon, “saat diluar kemarin katakan padaku, apa kepalamu baru terbentur sesuatu?”

“kepala ku?,,,”, Ahyeon berfikir mengingat-ingat, “tidak”

Kai menghela nafasnya pasrah. Kai hanya menyindirnya tadi, tapi yeoja itu malah menganggap nya serius dengan ucapan Kai.

“lupakan”

Ahyeon memiringkan kepalanya memandang Kai. Ia tersenyum manis kearah namja itu. Kai merasa curiga melihat sikap Ahyeon.

“a,,apa?”

“aku mau jalan-jalan”

“kau akan keluar sebentar lagi. Untuk apa jalan-jalan?”

Ahyeon mengkerucutkan bibirnya kesal, “yasudah jika tidak mau”, Ahyeon membuang pandangannya keluar jendela.

“hhh~ arasseo-arasseo. Aku akan berbicara kepada dokter dulu”

Secepat kilat Ahyeon menoleh kearah Kai. Matanya begitu berbinar-binar melihat namja itu.

Kai berdiri dari duduk nya dan membungkuk menyetarakan wajahnya dengan wajah gadis itu. Tangannya kemudian memegangi puncak kepala Ahyeon dengan penuh rasa sayang, “beri aku imbalan dulu?”

“huh?”, dahi Ahyeon berkerut bingung.

Kai memberikan senyuman miring khas miliknya. Sedetik kemudian tangannya dengan lembut menuruni kepala belakang gadis itu dan terhenti di bagian tengkuknya. Tanpa aba-aba terlebih dahulu, Kai dengan cepat menarik tengkuk yeoja itu dan mencium bibir lembut. Gadis itu begitu terkejut ketika merasakan bibir Kai yang menempel lebut di bibirnya.

Hanya selama 5 detik, Kai kemudian menarik wajahnya menjauh. Ia tersenyum jahil saat melihat raut wajah Ahyeon yang masih tegang, “aku akan kembali 5 menit lagi”

Kai menegakkan tubuhnya dan pergi keluar kamar. Ahyeon melihat punggung Kai yang sudah hilang di balik pintu. Tangannya terangkat memegangi bibirnya. Tanpa ia sadar kedua sudut bibirnya juga ikut terangkat membentuk sebuah senyuman yang manis.

-You Should Be Mine-

Tao dan Ji Eul menaruh tas plastik belanjaan itu keatas meja. Ji Eul langsung mendudukan dirinya di kursi karena merasa lelah. Tao tersenyum melihatnya, ia kemudian berjalan ke lemari es nya dan mengeluarkan 2 kaleng minuman soda nya. Tao memberikan satu untuk Ji Eul.

“maaf merepotkan mu”

Ji Eul tersenyum menanggapinya, “tidak papa”, yeoja itu lalu terdiam melihat minumannya.

“hhh, sunbae”

“eum??”

“boleh aku minta air putih saja”

“wae? kau tidak suka itu”

“tidak. Bukannya tidak suka. Aku hanya sedang menjauhi minuman bersoda”

Tao tersenyum dan mengambil kaleng minuman Ji Eul, “baiklah, kau mau yang dingin atau yang biasa?”

“yang dingin” ucap Ji Eul.

“kalau begitu tunggu sebentar ne”

*flashback

Luhan mengajak Ji Eul berjalan-jalan siang ini. Tanpa mobil atau kendaraan apapun. Mereka hanya menyusuri jalanan kota dengan berjalan kaki. Luhan mengeratkan jemari tangannya di sela jemari Ji Eul. Melihat kendaraan-kendaraan yang lalu lalang di tengah jalanan ibu kota, menikmati sejuknya angin yang berhembus, dan yang terpenting mereka bisa saling menikmati waktu berdua milik mereka.

Luhan sengaja mengajak wanita itu berjalan kaki. Bukan karena sedang menghemat bahan bakar kendaraannya, hanya saja Luhan lebih suka jika melakukan ini. Terkesan lebih natural dan tidak di buat-buat. Luhan jadi bisa untuk memfokuskan perhatiannya hanya dengan Ji Eul. Jika ia harus menaiki mobil maka ia harus membagi dua pandangannya, satu kearah Ji Eul dan yang satu lagi kearah jalanan.

“aku haus” ucap Ji Eul.

“eumm. Lihat, bagaimana jika kita kesana?”, Luhan menarik tangan Ji Eul ke mini market yang berada tidak jauh didepannya.

Sampai didalam mini market, Luhan menarik lagi tangan Ji Eul ke blok minuman.

“pilih lah, mana yang kau suka?” tanya Luhan.

Ji Eul mengernyit melihat berbagai botol air mineral di depannya. Semuanya terlihat sama dimata Ji Eul hanya merek nya saja yang membedakan.

Ji Eul melihat Luhan dengan tatapan bertanya, “semuanya sama”

Luhan terkekeh pelan, “kalau begitu ambil lah salah satu”

“tapi aku tidak mau yang ini. Aku mau,,,”, Ji Eul mengedarkan pandangannya ke sekitarnya, “aku mau itu” tunjuknya kearah minuman kaleng soda.

Luhan menoleh mengikuti tunjukan tangan Ji Eul.

“ayo kesana” ajak Ji Eul sambil menarik tangan namja itu.

“tidak”

Ji Eul menoleh dengan alis yang terangkat, “waeyo?”

“kau lupa kata-kata ku. Soda itu tidak bagus untuk kesehatan”

“hanya sekali ini oppa, eumm??”, Ji Eul kemudian menunjukan mata puppy eyes nya supaya membuat hati Luhan luluh.

“tidak” ucap Luhan sekenanya.

Ekspresi wajah Ji Eul berubah seketika. Biasa nya hati Luhan akan leleuh jika Ji Eul sudah merayunya seperti tadi. Luhan kemudian berjalan menuju kasir dengan membawa 2 botol air mineral ditangannya. Sementara Ji Eul hanya mendengus di balik punggung pria itu.

*flashback end

Tao melihat Ji Eul dari jauh. Gadis itu tersenyum sangat manisnya seraya melihat ke bawah meja kaca. Tanpa disadari Tao, dirinya juga ikut tersenyum melihat Ji Eul yang tersenyum. Cara Ji Eul tersenyum seperti itu seakan ada magnet tersendiri untuknya.

-You Should Be Mine-

Kai memegangi kantong infus Ahyeon sambil menekuk tangannya dan menopang nya di atas sandaran kursi taman. Ia menemani gadis itu berjalan kesana dan kemari demi menyenangkan hati gadis itu. Sementara itu, Ahyeon menyenderkan punggungnya ke belakang dan menghela nafas. Mungkin ia sudah mulai merasa lelah.

“kau lelah?” tanya Kai.

“sedikit”, Ahyeon mengusap peluh keringatnya di leher dengan punggung tangannya. Ia bukanlah orang yang sudah berjalan berjam-jam dirumah sakit ini, tapi rasa nya ia merasa begitu lelah.

Kai menghela nafasnya. Ia menyampirkan kepala gadis itu ke bahunya.

Ahyeon terkejut dan menoleh ke Kai, “apa yang mau kau lakukan?”, ucap Ahyeon yang masih menahan kepalanya.

Kai tersenyum kecil dan memaksa kepala gadis itu agar bersandar di bahunya, “istirahatlah jika kau lelah”

Gadis itu menuruti arahan tangan Kai. Dengan ragu-ragu ia menyandarkan kepalanya di pundak Kai dan membuat namja itu tersenyum.

“jangan salah paham, aku melakukannya karena kau yang memaksa” ucap Ahyeon.

Kai terkekeh pelan. Ia mengadahkan kepalanya keatas dan melihat langit yang cerah. Kai menghela nafasnya lagi dan tersenyum. Ia menurunkan pandangannya dan melihat puncak kepala Ahyeon yang bersandar di bahunya.

“aku ingin mendengarnya lagi”

“apa?”

“aku ingin mendengar suaramu memanggilku ‘oppa’”

“shireo”

“yaa, semalam kau memanggil ku seperti itu. Aku ingin mendengarnya lagi”

“aku tidak sadar memanggil mu seperti itu. Anggap saja itu ketidaksengajaan”

“aisshh, apa susahnya memanggil ku seperti itu lagi eoh. Jika kau memanggil ku seperti itu, aku akan menganggapnya sebagai imbalan untukku”

Ahyeon menarik kepalanya menjauh, “kau sudah mendapatkan imbalan mu tadi”

Kai pura-pura memasang wajah sedang befikir, “dimana? Aku tidak merasa”

“di kamar tadi. Kau seenak nya mencium ku tanpa izin”

“aku tidak ingat”

“aissshhh! Kau memang tidak ingat atau kau hanya berpura-pura saja”

“aku benar-benar tidak ingat”

Ahyeon menyipitkan matanya dan menatap Kai curiga. Gadis itu mencoba membaca pikiran namja itu walaupun sulit untuk di tebak. Kai merasa risih jika Ahyeon sudah memandang nya seperti itu.

“jangan memandangku seperti itu, kau membuat ku takut”

“apa seperti ini”, Ahyeon memajukan wajahnya sambil menyipit kan mata. Kai menatap gadis itu waspada.

“aku serius. Berhenti menatap ku seperti itu. Atau aku akan melakukan sesuatu”

Bukannya berhenti, yeoja itu justru semakin menggoda Kai. Semakin maju dengan tatapan penuh mengimiditasi.

Kai tersenyum miring. Ia segera memegang leher belakang gadis itu dan menahan jarak wajah mereka.

“a,,,apa yang mau-“

Kai semakin mendekatkan wajah Ahyeon dengan wajahnya.

“a,,, aku hanya bercanda eum”

Menurut Kai jarak seperti masih belum cukup untuknya. Kai lebih memajukan wajahnya dan memberikan senyum simpulnya.

“panggil aku ‘oppa’” ucap Kai.

Ahyeon menggeleng pelan dan tetap mempertahankan posisi kepala nya.

“kalau begitu aku akan mengambil imbalan ku sendiri”, Kai tersenyum dan memiringkan wajahnya. Tinggal sedikit lagi ia bisa mencium gadis itu tepat di bibirnya,,,,,

“KAI!!”

TBC

96 responses to “You Should Be Mine [Chapter 20-B]

  1. Eitt~ bakal ada pengganti Luhan d hati Ji Eul nih. Couple baru~ hehe^
    trus apa kabar Sehun dan Hyesung (?) thor ??

    Next reading^^ besok aja dah~ hehe 🙂

  2. Aissh…!
    Baekhyun, lepasin Ahyeon untuk Kai, jebaaaal 😀
    Ahyeon udah mulai suka juga kok sama Kai… :p
    Kai-Kai… Suka banget sama karaktermu disini 😀
    Makin so sweet 😀
    Hahahaha 😀
    Itu juga pas hampir end kenapa di ganggu…??! 😦 :v

  3. Ini sbnrnya kai sm ahyeon ato balik lagi baekhyun sama ahyeon? Wah thor bnr2 bkin pusing konfliknya -_- tapi aku suka ^^

  4. Mian baru komen di part ini, ceritanya bagus thor konfliknya dapet bgt. Tapi kasian baekhyun kalo ahyeonnya ama kai 😦

  5. Hayiiooo hayoooo pilh mn….kai?..or …baek?..q plih kai aja dech…baek g ush kwtir,msh da q kok…hehehe

  6. kai nyuri kesempatan dalam kesempitan. mentang” gak ada eommanya ahyeon.
    ahyeon kok senyum” ???? udh mulai suka ya sama kai.
    bagus deh kalo emang gitu

  7. so sweet… aishhh paling suka sm moment kai dan ahyoen, td jleb bgt tuh buat kai ngeliat baekhyun iisshh sebel naruh garam lagi di atas luka kai kesel deh

  8. aduhh kai sama ahyeon sweet banget sihh.. aaaa seruu bangett sihh nih ff :)) yaaahh ff nya bentar lagi abis.. gak pengen abis dehh ff nya 😦 anyway good job to the author!!!

  9. hmm apakah tao akan jdi penggantinya luhan???
    ntar klo suatu saat luhan balik lagi, galau lagii deeh..
    eiiittss siapa daah yg motong kgiatannya sii kaii..hahahaa

  10. ╲╭━━━━╮╲╲ ╭━━━━━━━━╮
    ╲┃╭╮╭╮┃╲╲┃HEHEHE. ┃
    ┗┫┏━━┓┣┛╲╰. HAHAHA ┃
    ╲┃╰━━╯┃━━━╯╰━━━━━━╯
    ╲╰┳━━┳╯╲╲╲╲╲╲╲╲╲
    ╲╲┛╲╲┗╲.
    Aku sukaaaa… Ayo kai.. Hwaiting…. Dapetin hatinya ahyeon…

  11. apa sekarang ahyeon udah mulai ada rasa sama kai? ayolah ahyeon, buka hati buat kai. sumpah aku makin kesini akin miris sama kai. dia kayak yang paling kasian yah biarpun awalnya dia juga licik.

    siapa tuh yang manggil kai?

  12. Senyum2 sendiri pas bagiannya kai sama ahyeon xD kayanya ahyeon udah mulai suka sama kaii…kyaaaa lanjutin ya yeoonn :v

  13. Siapa tuch yang manggil2 ??? Jangan-jangan hantuuu ><
    Baekhyun aku mengasihanimu ^^

  14. aahh kai ahyeon sweet, itu sapa yanh manggil kai? ahyeon sama kai mau, sama bekyun juga mau. yang tegas dong yeon ahyeon wkwk

  15. Oke kaenya kai bakal jadian sama baekhyun dehh kasiann yah baekhyun
    Tapi itu siapa yg manggil ???

  16. Pingback: rekomendasi ff exo berchapter | choihyunyoo·

  17. Asik amat jd Ahyeon selalu d cium co2 ganteng hahahah jd pngen kya dy wkwkwkw
    Jd jd jd ini slah stu chap fav juga hahahah bnyam y chap fav aq…..
    Manis sukaaaa gk bosennnnn

  18. Pingback: rekomendasi ff EXO berchapter part 1 | choihyunyoo111's Blog·

Leave a reply to Shim young Cancel reply