Love in Seoul (Chapter 3-END)

ff nit

Title : Love in Seoul (Chapter 3-END)

Author : Anita / @Anita_Febriany

Genre : Romance, School Life, Sadness

Rate : PG-17

Main Cast :

1) Yuki Kasiwagi (AKB48)

2) Byun Baekhyun (EXO)

3) V / Kim Taehyung (BTS)

4) Kim You Jung (Actress)

Length : Chapter

Note : Karena dikit yang komen di chapter sebelumnya, jadi FF ini berakhir di chapter 3. #sedih Terima kasih bagi yang sudah mengikuti FF ini ^^

 

———-Chapter 3———-

Jika mendengar sebuah kenyataan hidup seseorang yang sebenarnya orang lain tidak boleh mengetahuinya, itu merupakan suatu halnya yang dirahasiakan. Dan rahasia itu sudah aku ketahui sekarang. Sepulang dari tempat tinggalku, Taehyung tidak pernah datang lagi ke tempatku. Malah Baekhyun yang terus datang. Semenjak kejadian kemarin, dia sering datang sekedar untuk bercerita padaku sebuah rahasia yang orang lain tidak tau.

Baekhyun, cowok itu ternyata menyukai Taehyung yang kukira kakaknya. Karena Baekhyun sering menyebut Taehyung dengan sebutan ‘kakak’. Baekhyun mengatakan kalau Taehyung sebenarnya tau kalau dia menyukainya. Tapi karena Taehyung cowok normal, dia jadi dijauhkan oleh Taehyung. Mendengar ceritanya aku tidak bisa berkomentar apapun.

Aku ingin bertanya pada Taehyung untuk membantu Baekhyun, tapi aku tidak pernah bertemu dengan Taehyung semenjak saat itu. Suatu hari, aku tidak sengaja bertemu dengan You Jung yang tengah duduk seorang diri di sebuah taman. Aku pun menghampirinya.

“You Jung?” panggilku.

Dia pun menoleh ke arahku, “Oh, Yuki.”

Dia bergeser sedikit untuk memberiku tempat untuk duduk. Dan aku duduk di sebelahnya.

“Kenapa sedirian saja?”

You Jung terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. Dan akhirnya dia menangis. Aku tersentak kaget saat mengetahuinya menangis. Aku jadi bingung di buatnya.

“Yuki….” rengeknya sambil menggenggem kedua tanganku.

Aku hanya bisa diam menatapnya sambil mendengarkan ceritanya.

“Aku suka Baekhyun oppa,”

Mataku membulat saat mendengar ucapan You Jung. Ternyata You Jung menyukai Baekhyun. Saat baru saja aku akan membuka mulutku, aku menjadi teringat sesuatu. Sesuatu yang bisa membantu Baekhyun. Ya, mungkin kalau aku mempertemukan You Jung dengan Baekhyun, dia bisa menyukai seorang gadis.

Akhirnya kata-kata yang keluar dari mulutku adalah sebuah ide untuk mempertemukan mereka. You Jung sempat tidak percaya dengan ucapanku, karena dia tidak mengira aku mengetahui cowok yang dia maksud. Tpi setelah aku menunjukan nomer ponsel Baekhyun padanya, dia jadi percaya. Dan dia mau atas ide ku.

Selama perjalanan pulang, aku sibuk menekan-nekan tombol ponselku. Aku sedang mencoba mengirim pesan untuk Baekhyun. Saat pesan ku sudah terkirim, tak lama pesan balasan dari Baekhyun masuk ke ponselku. Dengan cepat aku membalas lagi. Pesan yang kukirim adalah ide ku untuk mempertemukannya dengan You Jung. Butuh beberapa kali mengirim Baekhyun pesan, karena cowok itu susah sekali untuk di ajak ketemuan. Tapi dengan mengatakan, “Aku ingin membantumu melupakan Taehyung,” baru dia mau mengikuti ajakan ku.

“Haaah,” aku menghela napas.

Akhirnya aku tida di tempat tinggalku, saat aku akan membuka pintu. Bibi sebelah menghampiriku, lalu menyerahkan sebuah amplop. Aku pun membawa amplop itu ke dalam.

“Nani? (ini apa?)” gumamku sambil menerawang ke dalam amplop yang sedang aku pegang. Aku lalu menyobek amplop itu perlahan, agar isi di dalamnya tidak sobek. Saat amplop ku sudah terbuka, aku tersentak kaget. Ternyata isinya adalah sebuah tiket pesawat. Aku lalu berlari keluar untuk menghampiri bibi sebelah, bibi itu hanya mengatakan salah satu bodyguard di rumah ku yang memberikannya padanya untuk di serahkan padaku. Saat aku bertanya pada kelima bodyguardku, salah satu dari mereka akhirnya membuka mulut.

“Ibu anda meminta anda setelah semester 1 berakhir anda harus kembali ke Jepang. Teruskan sekolah semester 2 di sana, dia mengkhawatirkan anda. Terlebih lagi setelah kejadian anda di bully oleh teman-teman anda,”

Semester 1 memang masih lama, karena aku baru sebulan di sini. Tapi mengetahui aku harus kembali ke jepang, membuatku kesal. Aku kan ingin sekali memiliki seorang kekasih di Korea!

Aku lantas menghubungi orang tuaku di Jepang, di telepon kami sempat berdebat kecil. Aku tidak bisa melawan kemauan orang tuaku, akhirnya mau tidak mau semester satu berakhir, aku akan kembali ke Jepang.

Keesokan harinya, sepulang sekolah, aku dan You Jung bertemu di tempat yang telah aku janjikan bersama Baekhyun. Di sana, Baekhyun ternyata sudah berdiri menunggu aku dan You Jung datang. Aku tidak lupa untuk menyapanya. Sempat saat aku akan menyapa, Baekhyun memarahi ku karena keterlambatan aku menemuinya.

“Mianhaeyo,” kataku sambil menundukkan kepala seperti layaknya orang Jepan dan orang Korea melakukannya, tanda sebagai kita menghormatinya.

You Jung yang berdiri di belakangku hanya menundukkan kepalanya malu. Aku berbisik padanya, “Jangan begitu, dia tidak bisa melihat wajahmu yang cantik kalau kamu terus menunduk seperti ini,”

Dia tersentak lalu menatapku bingung, aku hanya tersenyum. Lalu pergi meninggalkan mereka. You Jung sempat menahan lenganku saat aku akan pergi, tapi aku langsung melepasnya dan tersenyum penuh arti. Baekhyun sudah tau apa yang harus kulakukan saat ku pergi, karena sebelumnya aku sudah mengatakannya di pesan singkat.

Baru beberapa langkah aku meninggalkan mereka berdua, ada perasaan aneh yang aku rasakan. Perasaan cemburu. Aku tidak tau kenapa. Apa aku cemburu melihat You Jung dan Baekhyun berduaan? Jarakku yang belum jauh dari mereka, sempat aku menoleh ke arah mereka untuk melihat sedang apa mereka. Deg! Jantungku berdetak kencang. Di sana aku melihat Baekhyun dengan malu-malu menggenggam erat tangan You Jung. Gadis itu hanya menundukkan kepalanya malu. Mereka berdua terlihat malu-malu, bahkan Baekhyun terlihat salah tingkah saat akan mengajak You Jung pergi.

Berat rasanya kakiku untuk melangkah pergi meninggalkan mereka, tapi mereka malah pergi lewat arah yang berlawanan dari tempat ku berdiri sekarang. Sakit. Hatiku terasa sakit melihat mereka jalan berdua sambil bergandengan tangan. Kenapa jadi begini? Aku mempertemukan mereka karena aku ingin Baekhyun menyukai seorang gadis, cowok tidak boleh bersama cowok. Di tiap ajaran agama pun melarangnya.

Mereka akhirnya menghilang dari pandanganku, seketika kakiku jadi lemas. Aku pun terduduk di atas rumput taman yang bersih, “Watashi toisshoni machigatte nandesuka? (ada apa denganku?)” gumamku. Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Aku menangis.

“Yuki?”

Tiba-tiba tersengar seseorang memanggil namaku. Dengan cepat aku menyeka air mataku, lalu menoleh ke arah suara.

“Taehyung?”

Aku tidak menyangka Taehyung ada di sini, bahkan dia… ah, aku langsung bangkit dan merapikan pakaianku. Dia malah tertawa melihatku.

“Kenapa bisa kamu di sini?” tanyaku.

~o0oOo0o~

Sudah satu jam kami duduk di sini, pantatku terasa pegal karenanya. Aku tidak tau sebenarnya apa yang mau di katakan Taehyung, sampai-sampai membawaku ke tempat yang sepi seperti ini. Setiap aku berbicara, dia menyuruhku untuk diam. Katanya dia ingin sebuah ketenangan. Ketenangan? Ini sama saja membuang waktuku. Aku ingin tau perkembangan Baekhyun dan You Jung sekarang bagaimana.

“Taehyung, aku pergi dulu. Aku masih ada urusan,”

Baru saja aku akan meninggalkan Taehyung, dia lantas menarik lenganku kuat.

“Ini ada hubungannya dengan Baekhyun kan?” tanyanya sambil menatapku tajam, “Pria gila sepertinya seharusnya kamu jauhkan!”

Aku tidak suka dengan ucapannya. Terdengar, seakan Baekhyun itu cowok yang menjijikan dimatanya. Aku percaya, Baekhyun pasti bisa sembuh dan bisa seperti cowok normal lainnya yang suka lawan jenisnya.

Aku tidak ingin ribut dengan Taehyung, mendengar ucapannya barusan saja untuk membalasnya hanya membuang-buang energiku. Aku pun melepas tangan Taehyung dengan kasar, lalu pergi meninggalkannya. Cowok itu seperti tidak mau melepaskanku, karena dia terus berteriak dan mengejarku. Sampai akhirnya aku tertangkap olehnya.

“Watashi o oriru! (lepaskan aku!)

Taehyung mencengkram tanganku kasar. Aku lalu di tarik paksa olehnya kembali ketempat semula. Aku terus memberontak minta di lepaskan, tapi tidak juga di lepaskan. Tangan ku terasa sakit karena cengramannya. Sesampainya di sana, dengan kasar dia melepaskan ku sampai membuatku terjatuh. Aku pun meringin kesakitan.

“Aku tau, kamu suka kan sama Baekhyun?!”

Aku mencoba bangkit, lan menatapnya. Tatapan matanya terlihat marah sekali. tapi kenapa? Apa Taehyung cemburu? Ini terlalu berlebihan! Apa cowok Korea semuanya seperti ini? Aku memang menyukai Baekhyun. Karena pertama kali daftar ke sekolah itu, cowok yang pertama kali ku kagumi adalah Baekhyun. Biarpun Taehyung, sangat menolongku saat aku keberatan membawa belanjaan.

“Jawab aku!” bentaknya.

Baru saja aku akan membuka mulutku, dari arah belakang Baekhyun datang dan berteriak.

“Apa urusanmu jika Yuki suka padaku?”

Aku sangat terkejut ketika melihat Baekhyun sudah berada di belakang Taehyung. Tapi You Jung? Dia tidak bersama Baekhyun.

“Aku tidak sedang bertanya padamu!” bentak Taehyung pada Baekhyun. Seketika Baekhyun terlihat lemah saat di bentak oleh Taehyung. Ini sudah sangat keterlaluan.

Aku mendorong tubuh Taehyung sampai dia terjatuh. Aku pun berlari ke arah Baekhyun, dan menariknya pergi. Jauh sudah kami berlari. Aku tidak tau sudah sampai mana kami berlari. Karena aku tidak tau daerah sini, yang aku tau hanya daerah sekitar tempat tinggalku dan tentu saja daerah sekitar sekolah. Karena sudah lelah, aku memutuskan untuk berhenti berlari.

“Kita dimana?” tanyaku pada Baekhyun.

“Ini masih di daerah sekitar rumah mu,”

Padahal aku merasakan sudah berlari sangat jauh, tapi ternyata sudah sampai di daerah sekitar tempat tinggalku. Aku sangat lega. Ku pikir aku akan nyasar entah kemana.

“Baekhyun?” panggil seorang gadis dari arah belakang kami, aku tau itu suara siapa. Aku pun melepas genggaman tanganku dari tangan Baekhyun, “Kalian kenapa bisa berada di sini?” tanya You Jung sambil menatap bingung ke arah Baekhyun. Lalu You Jung menatapku, tapi tatapannya berbeda saat sedang menatap Baekhyun. Tatapan permusuhan.

Aku tidak mengerti, Taehyung cowok yang ku kenal baik dan You Jung yang ku kenal gadis yang baik. Ternyata mereka berdua sama saja! Aku tidak suka tatapan You Jung yang seakan aku ini musuhnya.

“Aku tidak suka oppa dekat dengan Yuki eonni,” ucapnya manja sambil berjalan menghampiri Baekhyun dan mengecup bibir Baekhyun yang berada di sebelahku. Baekhyun pun membulatkan matanya saat You Jung mengecup bibirnya, dia terlihat sangat terkejut. Melihat mereka yang tengah berciuman di depanku, rasanya aku ingin mendorong gadis itu. You Jung akhirnya melepas kecupannya dan tersenyum manis ke Baekhyun, Baekhyun hanya diam membatu.

Aku tidak suka melihat pemandangan di depanku saat ini, hanya membuat mata ku sakit! Aku memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Dan tidak akan memperdulikan apa tanggapan mereka pada ku nanti. Aku mau di bilang cemburu atau tidak, memang saat ini aku merasakan cemburu. Bodohnya, Baekhyun hanya diam. Apa itu pertama kalinya dia di kecup oleh seorang gadis? Aku juga tidak menyangka, You Jung berani melakukan hal itu. Padahal dia tidak tau, Baekhyun itu seperti apa. Jika ku beritau rahasia Baekhyun, apa dia masih mau dekati Baekhyun? Menyebalkan!

Aku membanting pintu kamarku, lalu menghempaskan tubuhku di atas tempat tidur ku yang empuk. Membenamkan wajahku di antara bantal-bantal ku. Aku tidak suka melihat mereka. Penyesalan memang selalu datang belakangan. Mengapa cowok yang aku dekatkan ke adik kelas ku, malah membuatku menjadi suka padanya? Aku memang bodoh. Aku bisa menyembuhkan Baekhyun, tanpa bantuan orang lain. Kini, orang yang ku suka malah jatuh ketangan orang lain.

Aku pun meraih ponselku, yang mengetik beberapa pesan singkat ke ponsel Baekhyun. Aku berharap sekarang You Jung tidak sedang bersamanya.

To: Byun Baekhyun

“Semester besok, aku akan kembali ke Jepang. Berpacaranlah dengan You Jung. Dia gadis yang baik,”

-SEND-

Setelah pesan ku terkirim, aku kembali meletakkan ponselku di tempatnya semula. Dan kembali merebahkan tubuhku. Ku tatap amplop putih yang berada di atas meja ku yang tidak jauh dari tempatku berada sambil berbagai pertanyaan muncul di kepalaku. Haruskah aku kembali ke Jepang? Secepat itu kah?

“Ibu, haruskah aku kembali ke Jepang?” gumamku dalam bahasa Korea sambil menatap amplop yang berisikan tiket pesawat itu.

Berat bagiku sebenarnya meninggalkan Korea, karena masih banyak tempat yang belum ku kunjungi. Mencoba semua makanan khas Korea saja belum. Aku ingin menghabiskan masa SMA ku di sini. Tapi kenapa aku harus pergi secepat itu? aku tidak mengira ke khawatiran ibu ku begitu berlebihan sampai menyuruhku untuk kembali ke Jepang. Terlebih lagi aku harus pergi meninggalkan Baekhyun. Cinta pada pandangan pertamaku.

Tok… tok… tok…

Tiba-tiba pintu kamar ku seperti ada yang mengetuknya. Itu pasti salah satu dari bodyguardku. Dengan langkah malas, aku membuka pintu kamarku.

“Ibu nona akan datang ke Korea,”

Mendengar ucapan bodyguard ku itu, membuat semangatku tambah berkurang. Kenapa hari ini aku sangat sial! Aku mengerang kesal, lalu membanting pintu kamarku. Mungkin bodyguard ku yang di luar tadi jadi tersentak kaget saat aku menutup pintu kamar begitu saja dengan kasar.

Akhirnya hari demi hari terus aku lalui. Setiap kesekolah bodyguard ku selalu mengawalku. Dan Taehyung tidak lagi menemuiku, apalagi You Jung. Gadis itu tidak lagi main ke rumahku. Hari terus berganti, akhirnya tidak terasa sudah dua bulan lamanya aku bersekolah di SMA yang sama dengan Baekhyun. Setelah mengirimnya pesan padanya saat itu, aku tidak pernah mau bertemu dengannya lagi. Aku selalu menghindar. Karena aku takut, kalau aku pergi nanti, aku pasti akan merindukannya.

~o0oOo0o~

“Junbi wa idesu ka? Watashitachi wa iku! (Sudah siap? Kita pergi!)

Ibuku menarikku dan membawa semua barangku kedalam bagasi mobil, kami akan bersiap-siap pergi. Pesawat kami akan terbang siang ini.

Aku tidak menyangka,  semester 1 sudah berakhir. Di liburan semester kali ini, aku malah akan pulang ke negara asalku. Aku tidak pernah menginginkan hal ini terjadi. Tapi percuma saja aku menolak, ibu sudah membelikan aku tiket pesawat. Seperti baru bersekolah kemarin, aku belum memiliki banyak teman di sini. Saat aku bersiap pergi, hanya bibi sebelah yang menangis melihat kepergianku. Mungkin baginya aku ini sudah seperti anaknya sendiri.

“Yuki!!!”

Saat mobilku baru akan melaju, tiba-tiba ada seorang cowok memanggilku. Aku kenal suara itu!
“Baekhyun?”

Aku yang berada di dalam mobil, menoleh ke belakang. Dan benar, Baekhyun tengah berlari mengejar mobilku. Aku pun menyuruh supirku untuk berhenti. Biarpun ibu sempat melarangku, tapi aku memaksa ingin keluar dan berlari menghampiri Baekhyun.

“Baekhyun, ada apa?” tanyaku sesaat aku telah berlari menghampirinya.

Dia mengatur napasnya yang terengah-engah lalu menatapku, “Ikanai (Jangan pergi)

Aku tertawa mendengarnya, “Anata wa nihongo o hanasu koto ga dekimasu ka? (Kamu bisa bahasa jepang?)

Dia malah tertawa sambil menggaruk kepalanya yang sepertinya tidak gatal, “Hanya itu yang aku tau,”

Aku senang bisa melihatnya, tapi ada perasaan sedih saat melihatnya tertawa lepas seperti sekarang ini. Karena hari ini aku akan pergi dan selamanya tidak akan pernah bertemu dengannya lagi.

“Aku harus pergi, Baekhyun…” ujarku sambil tersenyum getir.

“Jangan!” larangnya sambil menggenggam kedua tanganku. Jantungku seakan berdetak kencang saat dia menggenggam kedua tanganku. Aku sangat malu untuk melihatnya, tidak ku kira dia akan melakukan ini untuk melarangku pergi. Seperti drama di tv saja.

“Tapi aku harus pergi Baekhyun…”

“Yuki! Sorehanandesuka? Hayai! (Ada apa? Cepat!)” teriak ibuku.

“Aku harus pergi,”

Aku pun melepas genggaman Baekhyun dan lalu berlari meninggalkannya tanpa menatap wajahnya. Mungkin aku akan menyesal tidak bisa melihat ekspresi wajahnya untuk yang terakhir kalinya. Tapi aku juga tidak ingin bersedih jika melihatnya.

Aku kembali masuk ke dalam mobil. Saat mobilku akan kembali melaju, Baekhyun berkali-kali mengetuk kaca mobilku dan berteriak memanggilku. Tapi supirku terus melajukan mobilnya atas perintah ibuku, sampai akhirnya mobil melaju kencang dan sosok Baekhyun menghilang dari pandangan. Air mata yang sudah kutahan akhirnya tumpah, membasahi pipiku.

“Yuki!!! Aishiteru (aku cinta kamu)!!!

Sebelum mobilku melaju jauh, aku sempat mendengar suara teriakan Baekhyun. Biarpun samar-samar, tapi aku mendengar jelas yang Baekhyun katakan. Ingin rasanya aku loncat dari mobil ini, dan berlari menghampiri Baekhyun lalu memeluknya erat. Tapi itu tidak mungkin kulakukan.

Aku sangat menyesal tidak menatap wajahnya dan memeluknya untuk yang terakhir kali. Karena mungkin aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi, Baekhyun…

-THE END-

18 responses to “Love in Seoul (Chapter 3-END)

  1. salah paham nya sampe begituhhh~
    sedih juga bacanya 😦
    jadi baekki pasti nyesek bet bet (?)
    keep writing yahh

  2. lhuw kug udh ending????
    trus yuki ma baekhyun gmn????
    sequel donk thor!!!!

    ini authornya sma ma like a sad song yaw???
    mnta pw nya like a sad song chap 6 dunk thor!!!! :$

  3. Author, mian ne baru comment di.part ini….tpi.sumpah.ni ff kereenn bangettt !!!! Ini wajib di Lanjut lo thor , klo gk d lanjut kasian.yuki sma baekki 😦

  4. late comment, mian 😦
    sebenernya waktu Baekh bilang V itu kakaknya, aku nggak setuju pakek banget..
    karna Baekhyun kan lebih tua dari V, wajah V sama baekhyun juga lebih keliatan muda V banget, kan memang V lebih muda… #tapi_yaudah_lah_nggak_usah_dibahas 😀
    agak nggak paham sih sama alurnya, keep writing ya… 🙂

  5. Hhuuaaa sad Endiiiinng.. Knpa Penyesalan selalu datang terlambat?? Knpa kalau pisah trus sebelum pisah harus ketemu sama Baekhyun Opp?? Dan kenapa saat mash bsa bertatap dengan baekhyun Oppa, nggak dipeluk seerat mungkin smpai rela?? Aahhh perpisahan memang seperti kebanyakan sih tpi cuman didalam FF aj kjdian sprti itu bisa trjdi..

Leave a reply to annisa Cancel reply