[Freelance] The Dark Rose Part VII

req-deerexo-the-dark-rose

|| Author : Deerexo ||

|| Title : The Dark Rose Part VII ||

|| Length : Chaptered ||

|| Rated : WARNING! PG-17||

|| Main Cast : EXO’s Byun Baek Hyun and Kim Hye Ra OC ||

|| Minor Casts : EXO and SM Family ||

||Theme : School Life, Family problem, Hate-Love, Romance ||

|| Credit Poster : ©AZZAHRAYOONA ||

|| Disclaimer : The characters are belong to God and themselves. I only have the storyline and don’t copy-paste or remake it. ||

|| Author’s note : Please leave your comment after you read this, This part is…..find it!||

|| Summary : Hubungan Byun Baekhyun dan Kim Hyera memang tergolong complicated dan sulit untuk ditebak. Baru saja berbaikan mereka sudah bertengkar lagi. Belum lagi selama proses berbaikan itu selalu saja ada kejadian intim yang terjadi. Bayangkan saja jika kau baru mengenal orang selama dua minggu dan kalian sudah berciuman selama empat kali.||

|| Previous : Prologue | Part 1 | Part II | Part III | Part IV | Part V |Part VI ||

Happy Reading^^

Hari sudah hampir malam ketika Byun Baekhyun pamit pulang dari rumah gadis itu. Rasanya ia benar-benar tidak terima ketika melangkahkan kakinya keluar dari pintu. Andai  saja dia bisa beralasan untuk menjaga Hyera mungkin dia akan melakukannya. Tapi…kaki gadis itu sudah tidak sakit lagi dan artinya Baekhyun kehilangan alasan untuk berada disini.

“Kau yakin tidak merasa sakit atau memar?”

Itu pertanyaan yang sudah Baekhyun tanyakan pada Hyera untuk kesekian kalinya. Gadis itu hanya menggeleng dan menjawab singkat,”Tidak.”

Entah ini hanya perasaan Baekhyun atau apa tapi dia merasa bahwa gadis itu kelihatan sedikit menjaga jarak darinya. Mungkin karena malu karena aksi ciumannya yang menggila?

Itu bisa jadi. Gadis mana yang tidak malu ketika mencium laki-laki duluan?

“Ingin makan diluar?”

“Baekhyun kita baru saja makan, apa kau masih lapar?”

Laki-laki itu terdiam dan merutuki kebodohannya dalam hati. Kenapa dia bisa menanyakan hal itu padahal dia baru saja makan malam dengan Hyera. Kemana ingatan super canggih yang dimilikinya? Semenjak Hyera masuk ke dalam kehidupannya semua ingatan,logika sampai perasaannya kacau balau.

Baekhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.”Ah benar juga..” Lelaki itu menatap gadis di hadapannya dengan perasaan malu. Mencoba untuk mengalihkan pembicaraan ini Baekhyun mengambil topik pembicaraan yang lebih serius yaitu masalah ciuman tadi.

“Untuk masalah tadi—“

“—lupakan kejadian tadi. Aku tidak mau membahasnya.” Hyera memotong perkataan Baekhyun sambil menutup kedua telinganya dengan tangan. Dia tak mau mendengar masalah ciuman tadi yang membuatnya seperti gadis yang tidak punya harga diri.

Lagipula apa yang dia pikirkan ketika bibir Baekhyun menyentuh bibirnya? Yang Hyera ingat bahwa Hyera menumpahkan segala emosi dan perasaannya dalam ciuman itu. Dia berusaha menolak mengakui bahwa ciuman Baekhyun membuatnya terkesan tapi—kenapa susah sekali sih mengenyahkan bayangan itu?

Baekhyun tersenyum. Gadis ini malu rupanya. Dia baru saja mengangkat tangannya untuk menyentuh rambut gadis itu ketika Hyera langsung mundur 3 langkah. Baekhyun menaikkan alisnya bingung.

Lelaki itu bertanya,”Apa aku melakukan kesalahan?”

Ya, kau melakukannya. Keluargamu menghancurkan keluargaku.

Kim Hyera memanglah gadis keras kepala yang berpikiran sempit dan selalu memiliki masalah dengan perasaannya. Dia adalah gadis yang tidak bisa membedakan antara perhatian dan posesif, antara cinta dan kasihan, menurutnya cinta dan kasihan sangatlah berbeda tipis.

See? This girl is so freak.

Baekhyun bahkan setuju jika ada yang mengatakan gadis itu aneh. Aneh karena seluruh dunianya menjadi terpusat di gadis itu, aneh karena selalu membuatnya penasaran dan yang terpenting selalu membuat degup jantungnya lepas kendali. Atau mungkin level libidionya yang lepas kendali?

Hyera menggeleng sebelum menjawab,”Tidak. Kau lebih baik pulang Baekhyun-ssi.”

Sejak kapan Hyera jadi memanggilnya dengan embel-embel “ssi” ini semakin menguatkan dugaan Baekhyun bahwa memang telah terjadi sesuatu dengan gadis itu. Dan Baekhyun seratus persen yakin bahwa ini ada hubungannya dengan dirinya karena sedari tadi Hyera menolak menatap matanya melainkan menunduk terus.

“Kau—“

Hyera lagi-lagi memotong ucapan Baekhyun dengan membungkuk lalu masuk ke dalam rumah tanpa berkata apa-apa lagi. Hyera mengunci pintunya. Dia tak ingin bertemu Baekhyun. Dia tak bisa menahan rasa sakitnya lagi di hatinya. Hyera menyandarkan dirinya pada pintu itu dan menangis. Bahunya bergetar naik turun karena ini terlalu sesak.

Kenapa Baekhyun….kenapa susah sekali untuk membencimu.

Diluar, Baekhyun yang merasa kaget karena Hyera tiba-tiba masuk rumah langsung mengetuk pintu rumah itu berkali-kali. Dia merasa kesal, bingung dan aneh sekaligus. Lagi-lagi gadis itu membuatnya marah dengan meninggalkannya secara tiba-tiba.

“Hyera! Buka pintunya!”

Pintu itu tetap bergeming dan Baekhyun mulai kehilangan kesabarannya. Ketukan di pintu itu semakin keras dan membuat Hyera jatuh terduduk. Gadis itu tak bisa berbuat apa-apa selain meneguhkan pendapatnya bahwa keluarga Baekhyun lah yang merusak kehidupannya.

“Kim Hyera! Buka atau aku akan mendobrak pintu ini sampai hancur!”

Sayangnya pintu yang terbuat dari kayu jati itu benar-benar keras dan tebal hingga membuat Baekhyun merasa seperti orang gila yang menendang pintu orang. Emosinya meledak dan Baekhyun mengacak-acak rambutnya frustasi.

Lelaki itu langsung pergi menuju apartemennya menggunakan mobil sportnya. Baekhyun menggunakan kacamata hitamnya untuk menyamarkan matanya yang berkilat marah. Percayalah siapapun tidak ingin melihat aura menyeramkan itu dari wajah Baekhyun.

Mendengar deru mobil membuat Hyera yakin bahwa Baekhyun sudah pergi. Gadis itu kembali membuka pintunya dengan tangan gemetar. Dan disana memang tidak ada siapapun kecuali dirinya.

Maafkan aku Baekhyun, aku harus membencimu.

***

Hubungan Byun Baekhyun dan Kim Hyera memang tergolong complicated dan sulit untuk ditebak. Baru saja berbaikan mereka sudah bertengkar lagi. Belum lagi selama proses berbaikan itu selalu saja ada kejadian intim yang terjadi. Bayangkan saja jika kau baru mengenal orang selama dua minggu dan kalian sudah berciuman selama empat kali.

Itu gila. Dan Baekhyun tahu itu.

Tapi sungguh dia tak suka jika gadis itu seperti ini.

Menjauhinya.

Kata-kata itu terdengar seperti sebuah hantaman bom yang menyerang hati Baekhyun dengan ganasnya. Masalahnya disini adalah bahwa Baekhyun sama sekali tak mengetahui apa salahnya. Apa karena masalah ciuman itu atau bagaimana?

Mungkin itu benar.

Lelaki itu sedang dalam perjalanan ke sekolah dengan mobil yang ia biarkan terbuka. Baekhyun ingin menikmati udara segar di pagi hari biarpun ini musim dingin.Seperti biasa, kacamata hitam itu selalu bertengger di matanya.

Tiga kilometer lagi Baekhyun sudah sampai di sekolah dan dia akan menemui Hyera langsung di tempatnya. Tidak akan ada basa-basi lagi untuk gadis yang telah membuat hidup Baekhyun berantakan karena kehadirannya yang terlalu gelap untuk orang secerah Baekhyun.

Sesampainya ia di parkiran sekolah, Baekhyun melepaskan kacamatanya dan menaruhnya di dasbor mobil. Dia memakirkan mobilnya di sudut tempat itu. Baekhyun pun turun dari mobil dan membunyikan alarm mobilnya untuk menguncinya.

Baekhyun berjalan ke kelasnya di 3-1 dengan langkah santai dan kedua tangan tenggelam dalam saku celananya. Dia memperhatikan keadaan di sekelilingnya untuk mencari apakah Hyera sudah datang atau belum.

Hasilnya nihil. Sepanjang koridor itu tidak terlihat keberadaan Hyera. Baekhyun menghembuskan napas kecewa dan memasuki kelasnya.Baru saja dia melangkahkan kakinya ke dalam kelas, Kai sudah menyeret Baekhyun ke tempat duduknya.”Lihat ini!”

Sebuah syal hitam terlipat rapi di atas meja Baekhyun lengkap dengan sebuah surat yang sudah dibuka dari amplopnya. Tunggu! Surat itu sudah terbuka berarti…

Segera saja Baekhyun memandang Kai tajam dan bertanya kesal,”Apa hakmu membuka surat pribadiku Kai!”

Kai tidak menggubrisnya sama sekali melainkan menyuruh Baekhyun cepat-cepat membaca surat itu,”Cepat baca dan jelaskan itu semua Baekhyun!”

Biarpun Baekhyun masih kesal dengan Kai yang seenaknya membaca suratnya dia mengambil surat itu dari genggaman Kai dan mulai membacanya.

Baekhyun-ssi, ini syal hitam yang kau pinjamkan padaku malam itu. Kumohon jangan temui aku lagi dan lupakan semua yang terjadi antara kita akhir-akhir ini terutama untuk ciuman itu. Terimakasih.—Kim Hyera.

Baekhyun meraih syal hitam miliknya yang ia pinjamkan pada gadis itu ketika pertemuan pertama mereka dan merasakan aroma gadis itu menusuk hidungnya. Syal itu..Hyera suka memakainya. Dan sekarang syal itu memiliki aroma yang sama dengan aroma yang Hyera miliki.

Aroma yang selalu membuat Baekhyun mabuk.

Gadis itu mengatakan bahwa mereka tidak bertemu lagi? Well, neraka harus membeku terlebih dahulu baru semua itu boleh terjadi. Baekhyun kembali menaruh syal hitam itu di atas meja dan berlari keluar kelas untuk menemui kelas Hyera di 3-2.

“Hey, Baekhyun! Kau mau kemana?!”

Teriakan Kai sama sekali tidak dihiraukannya. Dia harus menemui gadis itu dan bertanya apa maksudnya menulis semua ini! Langkahnya terkesan buru-buru dan raut wajahnya kelihatan marah, kesal dan bingung sekaligus menciptakan kesan sexy yang begitu memikat.

Baekhyun langsung memasuki kelas itu dan menemukan gadisnya. Gadis yang membuatnya berantakan. Kim Hyera.

Hyera yang sedang duduk sendirian sambil membaca novel terkejut ketika lengan kanannya ditarik paksa oleh Baekhyun. Novel yang sedang dibacanya terjatuh begitu saja dan Hyera merasakan dirinya di tarik paksa oleh Baekhyun.

“Lepaskan aku!” Hyera berteriak marah.

“Diam dan ikut aku!” Baekhyun berkata pelan namun tajam. Biarpun dia sedang kesal dengan Hyera namun dia tak berniat sama sekali untuk membentaknya.

Hyera menyentakkan tangannya namun tak berhasil karena genggaman tangan Baekhyun jauh lebih kuat darinya.”Tapi tanganku sakit!”

Baekhyun melonggarkan genggamannya namun sama sekali tidak melepaskannya. Dia tidak akan menyakiti gadis itu namun juga tidak akan melepaskannya.

Gadis ini milikku dan hanya aku yang boleh bersamanya.

Baekhyun membawa Hyera ke lab computer yang biasanya kosong di pagi hari karena tidak digunakan. Dia mengunci ruangan itu dari dalam dan seketika Hyera mulai panik. Dia harus mencari cara untuk melepaskan diri dari Baekhyun.

“Baekhyun-ssi! Bel masuk 5 menit lagi.” Hyera meraih kenop pintu untuk membukanya namun suara dingin Baekhyun membuatnya diam seketika.

“Dengarkan aku Kim Hyera”

Hyera sadar bahwa suara Baekhyun tepat di belakang tubuhnya dan lelaki itu berbisik di telinganya. Hyera berdiri didepan pintu dengan posisi membelakangi Baekhyun. Dia sama sekali tidak berani untuk membalikkan badannya menghadap ke arah Baekhyun karena takut laki-laki itu akan berbuat macam-macam.

Tidak tidak tidak! Dia harus pergi sebelum kejadian buruk menimpanya lagi.

BRRAAKKK

Saat Hyera berhasil membuka pintu itu sedikit Baekhyun langsung mendorong pintunya dengan kedua tangannya. Well Hyera kau berhasil mengurung dirimu sendiri! Hyera menahan napasnya ketika kedua lengan Baekhyun mengurung kepalanya dari kiri dan kanan. Telapak tangan Baekhyun diistirahatkan pada pintu itu—mencoba untuk mengintimidasinya.

“Mau apa kau?” Hyera masih tidak mau berbalik dari posisinya.

Baekhyun berbisik di telinga kiri gadis itu.”Berbaliklah dan tatap aku lalu katakan semua yang ingin kau katakan padaku.”

“Untuk apa aku melakukannya?”

Karena kesabaran Baekhyun yang mulai menipis akhirnya Baekhyun memutar paksa posisi Hyera dengan kedua tangannya sebelum mengurungnya lagi. Hyera bersandar pada pintu dan Baekhyun mengurung tubuhnya dengan kedua telapak tangan yang ia tempelkan pada pintu.

Dari jarak sedekat ini Hyera bisa mencium aroma aftershave lelaki itu. Hyera tak bisa menatap mata Baekhyun, dia tidak bisa, dia takut jika itu terjadi maka hatinya akan luluh untuk memaafkannya. Hyera harus mengingatnya sebagai anak dari presdir Light Corp yang merusak keharmonisan keluarganya.

Pemikiran tidak logis dan sempit memang tapi Hyera tak peduli. Dia benci Byun Baekhyun tapi dia membutuhkannya untuk membuatnya tertawa seperti kemarin. Apakah itu tidak cukup? Kenapa takdir begitu kejamnya! Hyera bahkan sudah menganggap Baekhyun sebagai teman kemarin tapi nyatanya fakta lain menghancurkan itu semua.

“Kenapa kau menulis begitu di surat itu?” suara Baekhyun terdengar putus asa. Dia sudah tidak tahu lagi. Dia ingin menghentikan kegilaannya untuk men-stalking Hyera setiap hari. Tapi dia tak bisa—Hyera, Hyera dan selalu saja nama Kim Hyera menganggunya.

She is just a rose. My Dark Rose.

Hyera adalah bunga mawarnya. Bunga mawar yang berada dalam kegelapan.

“Kau tidak akan mengerti, Baekhyun” Hyera memalingkan wajah mencoba berbicara tanpa perlu menatap Baekhyun.

Baekhyun memaksanya.”Aku akan berusaha mengerti.” Suara Baekhyun yang sedikit keras tadi sekarang melembut dan dia sudah menurunkan satu tangannya.

“Maafkan aku.” Hyera menunduk dan dia berharap air matanya tidak keluar di saat seperti ini. Dia sudah menangis semalam—menangis karena Baekhyun.

“Ceritakan padaku.”

“Aku tidak bisa.”

“Apa salahku begitu besar? Apa karena ciuman itu? Katakan padaku Hyera!”

Oh Tuhan, ini terlalu sakit. Ini rumit dan melukai hati keduanya. Entahlah, Hyera merasa terlalu menyakitkan dan sulit untuk meninggalkan Baekhyun yang merupakan teman lelaki pertamanya. Ya, hanya teman. Tapi teman tidaklah seserius ini. Lalu apa namanya kalau bukan teman?

Byun Baekhyun dan Kim Hyera sama sekali tidak tahu jawabannya.

Hyera berbalik dan mencoba melepaskan diri lagi dari Baekhyun. Belum sempat gadis itu keluar dari labcomputer Baekhyun sudah melingkarkan kedua lengannya di pinggang gadis itu—memeluknya dari belakang.

“Jangan pergi. Aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku.”

Tidak bisa. Hyera sudah bertekad untuk membenci lelaki itu. Baekhyun mencium puncak kepala gadis itu dan mengistirahatkan kepalanya di bahu Hyera. Baekhyun mencium bahu Hyera yang tertutup jas sekolah berwarna biru. Dan jantung Hyera berdegup begitu kencang dan hal itu membuatnya menyadari satu hal. Baekhyun adalah teman yang terlalu spesial untuknya.

Ya, Baekhyun teman yang spesial.Hanya teman, pikir Hyera seduktif. Dan Hyera cukup untuk melakukan satu hal.

Hyera berbalik dan balas memeluk Baekhyun dengan amat erat. Ia melingkarkan kedua lengannya pada leher Baekhyun dan mengusap punggung Baekhyun. Sedangkan Baekhyun mulai membalas pelukan gadis itu dengan melingkarkan lengannya pada pinggang Hyera.

Baekhyun merasakan hatinya melonjak begitu Hyera memeluknya. Apakah ini tanda Hyera memaafkannya?

“Apa kau mau menebus kesalahanmu padaku?” Hyera memberi jarak antara wajah Baekhyun dengan dirinya namun tidak melepaskan pelukannya.

Baekhyun tersenyum lembut.”Tentu saja.”

Tanpa diduga-duga Hyera mencium sudut bibir Baekhyun sekilas dan mencium pipi Baekhyun dengan cukup lama. Hyera mungkin sudah gila tapi inilah yang dibutuhkannya. Dia membutuhkan sentuhan hangat laki-laki itu dan Hyera tidak ingin munafik bahwa dia menyukai kehadiran Baekhyun dalam hidupnya.

“Jika ya kau hanya perlu menjauhiku dan anggap kita tidak pernah saling bertemu dan jangan pernah menemuiku lagi.” Hyera tidak berani menatap mata Baekhyun ketika mengatakan ini. Dia takut Baekhyun akan menemukan kebohongan dalam sorot matanya.

Jujur saja, ini terlalu sakit tapi Hyera tak bisa menerima kehadiran seseorang yang sudah merusak hubungan keluarganya. Ayah Baekhyun lah yang menaikkan jabatan ayah dan ibunya. Dan Ibu Baekhyun lah yang menjadikan Lie Qian Xing, seorang wanita berumur 35 tahunsebagai sekretaris ayahnya dan karena itu ayahnya berselingkuh dengan Qian Xing—Hyera mengetahui ini semua lewat arsip yang ditinggalkan ayah dan ibunya di rumah.

Hyera ingin kembali pada prinsip awalnya biarpun itu menyakitkan, yaitu sendiri lebih baik.

Baekhyun mencengkeram kedua bahu Hyera.”KAU BERCANDA!!” teriaknya sama sekali tidak terima. Jadi apa maksud dari ciuman dan pelukan ini? Sebuah ciuman perpisahan? Hyera benar-benar gila dan bodoh hanya karena sebuah pemikiran tidak masuk akal.

Hyera melepaskan dirinya dari pelukan Baekhyun.”Lakukan ini jika kau ingin menebus kesalahanmu padaku dan jika kau ingin aku tersenyum bahagia.”

“KAU GILA! AKU TAK BISA MELAKUKANNYA!” sahut Baekhyun berapi-api. Ini benar-benar membuatnya sakit hati.

“Kenapa? Kita hanya teman biasa bukan?” Hyera berkata sinis walaupun hatinya merasa hancur berkeping-keping. Dia merasakan hatinya mulai menghianati dirinya sendiri.

“Hyera-ya…”

Baekhyun memanggilnya ketika Hyera sudah mau membuka pintu itu. Hyera terdiam ketika mendengar nada Baekhyun seolah..entahlah tapi itu seperti rasa tidak rela. Bahu gadis itu menegang ketika lengannya ditahan oleh Baekhyun dari belakang. Genggaman itu tidak kuat dan Hyera bisa saja melepasnya tapi dia tak bisa. Lelaki itu membuatnya bimbang kembali.

Haruskah dia menjauhi Baekhyun?

Haruskah dia membenci Baekhyun?

Pertanyaan itu terus berputar dalam otaknya dan dia sama sekali tidak menemukan jawabannya.

Baekhyun mendekatkan dirinya pada gadis itu dan mencium kening Hyera cukup lama. Dia akan mengingat semua ini, semua hari bersama Hyera yang membuat perasaannya berliuk-liuk seperti rollercoaster.

Bibir Baekhyun kemudian mencium puncak rambut gadis itu dan berkata dengan nada pedih dan tidak rela.”Aku akan melakukannya…” Baekhyun menggantungkan kalimatnya, dia memberikan celah untuk gadis itu berbicara tapi Hyera hanya diam saja. Hyera takut jika ia berbicara Baekhyun akan melepaskan bibirnya dari rambut miliknya oleh karena itu dia menunggu lelaki itu bicara.

Baekhyun menghembuskan napas dan melanjutkan,”Aku akan melakukannya…untukmu.”

Mungkin inilah akhir dari kisah antara Baekhyun dan Hyera. Mereka hanya menjadi sebuah kisah singkat yang begitu mengesankan dan menyakitkan. Mulai sekarang mereka akan menjadi asing satu sama lain. Tak akan pernah menyapa, mengobrol dan berdekatan lagi.

“Terimakasih. K-kuharap kau terus bersikap seperti itu.” Suara Hyera sudah bergetar dan dia harus cepat-cepat meninggalkan lab ini sebelum Baekhyun melihatnya menangis.Buru-buru Hyera membuka pintu itu dan pergi meninggalkan Baekhyun.

Sedangkan Baekhyun hanya terdiam dalam lab itu. Meskipun Baekhyun tidak tahu salahnya sama sekali tapi dia akan mencoba untuk menebus kesalahannya walaupun dia benar-benar tidak bisa menerima ini semua.

Lelaki itu duduk di depan sebuah computer dan menatap layar hitamnya. Melihat computer itu membuatnya teringat dengan kejadian di Game Centre bersama Hyera. Baekhyun melihat pantulan dirinya pada layar hitam computer dan lelaki itu mengacak-acak rambutnya sebelum memukul meja dengan kepalan tangannya.

Jika dia tidak ingat computer itu milik sekolah maka Baekhyun sudah memecahkan layar hitamnya dengan tangannya sendiri. Lelaki itu sama sekali tidak tahu jika bahwa alasan Hyera meninggalkannya karena sebuah alasan tak logis, tidak masuk akal dan kekanak-kanakan.

***

Kai memasuki kelas musik dengan kesal sambil membuka pintu itu keras-keras, membuat Lay yang sedang bermain piano disana mengernyit tak suka. Kai sudah biasa melihat Lay bermain piano disini. Bisa dibilang bahwa kelas musikadalah tempat bersemedi seorang Lay. Dia memang seniman sekolah mulai dari piano, gitar dan dance sekaligus.

“Tidak bisa ya membukanya pelan-pelan saja?” Lay menyindir Kai sambil melanjutkan permainan instrumental Reflection I di pianonya. Pria kelahiran China itu duduk di depan sebuah piano dan sibuk memainkannya.

Kai mendengus,”Baekhyun membuatku kesal.”

Lay mendengarkan meskipun tangannya sibuk memainkan piano. Dia hanya menyahut malas.”Kenapa dengan Baekkie?”

“Dia pergi begitu saja ketika aku meminta penjelasan darinya!” Kai menggerutu seperti anak kecil lalu mengambil tempat duduk disamping Lay sambil mendengarkan instrumental yang Lay mainkan.”Sialan benar Raja Eyeliner itu.”

“Memangnya apa yang dilakukannya padamu?”

“Bukan padaku tapi pada Kim Hyera.”

Lay langsung blank dan menekan tuts yang salah ketika nama Kim Hyera di sebut-sebut. Dia langsung menghentikkan permainan pianonya dan menatap Kai lekat-lekat seolah mencari jawaban. Namun Kai hanya balas menatapnya dengan alis terangkat sebelah,”Waeyo?”

Rasa khawatir itu muncul dalam benaknya mengenai Kim Hyera.Lay bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang sudah Baekhyun lakukan pada Hyera, gadis yang akan menjadi seseorang yang begitu penting dalam hidupnya.

Lay mencoba menetralkan suasana dengan bertanya seolah-olah tak peduli,”Jika dia melakukan sesuatu pada Hyera-ssi lalu kenapa kau yang kesal?”

“Bukan begitu, Hyung” Kai buru-buru menjelaskan sambil menatap Lay, jika dia sudah memanggil Lay dengan kata “Hyung” itu berarti ucapannya benar-benar serius. Biarpun mereka berada dalam angkatan yang sama perbedaan umur mereka terpaut satu tahun karena Kai terlalu cepat memasuki kelas 12.

”Ini aneh saja, aku melihat Hyera menangis di kelasku lalu aku pergi ke kelas Baekhyun dan tanpa sengaja melihat sebuah bingkisan di mejanya—“ lanjut Kai sambil menceritakan kejadian tadi pagi tanpa ada yang terlewatkan. Lelaki berkulit lebih coklat dari temannya yang lain itu sibuk menceritakan tanpa memperhatikan bahwa Lay hanya terdiam dan memikirkan hal lain.

“ADA APA DENGAN PENAMPILAN BYUN BAEKHYUN?”

Teriakan Kai yang tiba-tiba mengejutkan Lay yang sibuk melamun. Pandangannya tertuju pada Baekhyun yang berjalan melewati kelas musik dengan langkah yang lurus dan datar. Tidak tersenyum dan tanpa ekspresi. Belum lagi dia tidak memakai jas sekolah yang berwarna biru dan kemeja putihnya dikeluarkan lengkap dengan dasi yang diikat asal-asalan. Baekhyun terlihat berantakan dan mau tak mau Lay keluar kelas untuk menemuinya.

Sedangkan Kai mengikuti Lay dari belakang. Dia juga amat penasaran mengapa Baekhyun yang selalu tampak rapi terlihat sangat kacau sekarang.

Mengerikan. Sebenarnya apa yang terjadi padamu Baekhyun?

“Baekhyun?” Lay menepuk pundaknya dan membuat laki-laki itu berbalik menghadapnya. Lay melihat pandangan mata itu…kosong. Apa atau siapa yang menyebabkan Baekhyun seperti ini?

“Apa?” hanya respon itu yang diberikan Baekhyun pada Lay dan Kai.

Kai merangkul bahunya,”Ada apa denganmu Baekhyun?”

Baekhyun baru saja akan menjawab pertanyaan Kai ketika seseorang sedang berdiri terpaku di ujung koridor dan menatap mereka bertiga dengan tatapan ngeri. Gadis itu Kim Hyera yang baru saja kembali dari kelas kosong—sehabis menangis.

“Hey! Kim Hyera!” Kai memanggil gadis itu untuk menyuruhnya kemari. Dia membuat gerakan memanggil dengan tangannya. Ini harus di konfirmasi apa yang terjadi antara Baekhyun dan Hyera. Kai tentu tidak bodoh dan pelupa mengingat surat Hyera yang menyatakan bahwa mereka berciuman.

Hyera mencoba untuk pergi dan melarikan diri namun lengan Kai menahannya dan menariknya untuk berbicara bersama Baekhyun dan Lay.

Jantung Hyera berdegup kencang ketika melihat tatapan Baekhyun terfokus padanya. Tatapan lelaki itu seolah menyorotkan rasa sedih, kecewa dan kehilangan yang begitu mendalam.Tapi Hyera bisa berbuat apa? Mereka berdua sudah berjanji akan menjauh satu sama lain.

“Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian?” tanya Kai, menginterogasi kedua orang yang sekarang berpandangan satu sama lain dengan begitu dalamnya. Ada perasaan yang tidak bisa mereka jelaskan dan mengerti.

“Tidak ada apa-apa Kai. Berhentilah menjadi seorang detektif murahan.” Baekhyun menggelengkan kepalanya sambil berdesis tajam. Dia sedang dalam mood yang buruk.

Mereka berempat yang sedang berkumpul di depan kelas musik menjadi pusat perhatian murid lainnya. Bagaimana tidak? Mereka berempat adalah orang-orang yang menjadi topik pembicaraan para gadis atau lelaki di sekolahnya.

Hyera diam. Dia tidak akan berbicara apapun disini, menurutnya Kai adalah orang yang terlalu ikut campur.

“Kepada Byun Baekhyun dari kelas 3-1 dan Kim Jong In dari kelas 3-2 harap menemui sumber suara secepatnya karena perintah kepala sekolah. Terimakasih.”

Suara speaker terdengar dan memanggil Baekhyun serta Kai untuk menemui kepala sekolah secepatnya. Baekhyun sudah tahu itu, dia akan mengikuti olimpiade di London selama satu minggu. Dan Baekhyun sudah menyetujui hal itu sebulan yang lalu. Sedangkan Kai akan pergi ke Jepang untuk perlombaan dance mewakili Kyung-Hee sebagai sekolah seni.

Kai menggerutu karena panggilan itu benar-benar muncul di saat yang tidak tepat.

“Aku akan bicara lagi.” Kai menatap Baekhyun dan Hyera bergantian lalu pergi menuju ruang kepala sekolah bersama Baekhyun. Kai tidak bicara apa-apa selama berjalan, dia akan menelusuri ada hubungan apa antara Baekhyun dan Hyera secara diam-diam. Bukan karena apa-apa melainkan salah satu sahabatnya ada yang menyukai gadis itu. Dan ini parah jika Baekhyun juga menyukai gadis yang sama.

Mereka berdua pergi dan meninggalkan Hyera dan Lay berdua saja. Hyera menatap punggung Baekhyun yang mulai menjauh.Ada aura kesedihan yang mengelilingi Baekhyun dan itu membuat Hyera merasa bersalah.

Lay berdeham dan Hyera menatap pria berdarah China itu.

Hyera tahu siapa lelaki itu, Zhang Yi Xing atau Lay, si seniman sekolah yang terkenal dengan permainan pianonya yang memikat hati. Hyera baru saja akan pergi ketika Lay tiba-tiba membuka pembicaraan dengan kalimat yang cukup mengejutkan.

“Hyera bisakah kita bicara selagi Baekhyun tidak ada disini?”

“Apa? Tentang apa Lay-ssi?”

Lay memperhatikan semua murid yang menguping pembicaraan mereka. Ada yang berpura-pura membaca buku, mengintip lewat jendela bahkan ada yang menyiapkan kamera lewat ponselnya. Menjengkelkan.

“Tidak disini.” Lay menarik lengan gadis itu dan membawanya ke kelas kosong di sebelah kelas musik. Dia menutup pintunya rapat-rapat dan menyuruh Hyera duduk di pojok kelas. Lay takut jika mereka berdiri dekat dengan jendela atau pintu semua orang bisa mendengarnya.

Hyera bingung, orang yang tidak pernah berinteraksi dengannya sama sekali di sekolah ini tiba-tiba mengajaknya berbicara dan hanya berdua saja.”Ada apa Lay-ssi?” Hyera menjaga suaranya tetap datar dan terkesan dingin.

“Hyera-ssi..” Lay membuka pembicaraan, dia meraih sebuah kursi dan duduk di hadapan Hyera yang masih berdiri memandanginya. Dia tak tahu harus bicara bagaimana tapi dia harus memberitahu gadis itu.

“Ya?”

Lay berpikir kembali apakah dia harus memberitahu gadis itu atau tidak. Dia sudah membuang waktu selama hampir 4 menit untuk diam. Ini masalah keluarga Zhang Yi Xing dan Kim Hyera. Lay baru mengetahui ini semua ketika tadi pagi dan dia harus memberi tahu gadis itu. Ini berhubungan dengan masa depan mereka berdua.

“Kita sebenarnya—“

“APA YANG KAU LAKUKAN DISINI BERSAMANYA ZHANG YI XING!”

Suara kasar dan dingin terdengar bersamaan dengan pintu yang kelihatannya ditendang oleh orang yang tidak tahu sopan santun. Demi tuhan, itu Byun Baekhyun yang melakukannya. Matanya berkilat marah dan nafasnya naik turun karena menahan emosi. Dia betul-betul emosi ketika dia berniat untuk menyampaikan pesan kepala sekolah kepada Lay dan mendengar murid-murid lainnya berbisik bahwa Lay mengajak Hyera ke kelas kosong. Sontak saja hal itu membuat Baekhyun marah dan tidak terima.

Lelaki itu benar-benar marah. Belum sempat dia membicarakan masalah Chanyeol yang mengatakan bahwa Chanyeol menyukai Hyera sekarang ditambah dengan aksi gila Lay yang mengajaknya ke kelas kosong dan itu hanya berdua saja.

Perlu diperjelas? Hanya berdua!

Baekhyun menghampiri mereka berdua dan langsung mengangkat kerah seragam Lay tinggi-tinggi. Hal itu membuat Lay hampir tercekik karena menyumbat saluran pernapasannya.

Lay melepaskan tangan Baekhyun secara kasar dan menatap sahabatnya itu dengan tatapan marah.“Apa masalahmu Baekhyun!”

“Masalahku adalah melihat kau membawanya kesini.” Jawab Baekhyun dengan intonasi yang berapi-api.

Hyera yang melihat kejadian itu langsung berdiri tepat di tengah mereka berdua dan merentangkan tangan untuk menjauhkan kedua orang yang siap berperang itu. Mereka seperti anak kecil terutama Baekhyun.

“Cukup!” Hyera berteriak dan melerai mereka berdua. Kedua tangannya ia tempelkan pada dada kedua laki-laki itu mencoba untuk menjauhkannya.

Zhang Yi Xing dan Byun Baekhyun masih bertatapan nyalang. Keduanya masih berniat untuk memukul satu sama lain dengan puasnya. Baekhyun akui bahwa dia memang tidak memiliki hak untuk berlaku seperti ini tapi bayangan Hyera berduaan saja dengan Lay membuat emosinya melonjak naik dan melumpuhkan akal sehat dan logikanya.

“Berhenti disitu!” Kim Jun Myeon—Suho, memasuki ruangan kelas tersebut bersama sahabatnya yang lain. Dia langsung mengambil posisi Hyera yang berada di tengah. Hyera sendiri mundur ke belakang dan menatap setidaknya 12 orang yang ada di dalam kelas tersebut.

Suho memandang Lay dan Baekhyun bergantian lalu kemudian menatap Hyera. Mau tak mau Suho menjadikan Hyera sebagai sumber masalah dari semua ini.Gadis itu memang pantas untuk dijauhi, pikirnya dalam hati.

Tiba-tiba Suho berbalik dan menarik Hyera untuk berdiri di tengah-tengah antara Baekhyun dan Lay yang belum menghilangkan ekspresi sengit di wajah masing-masing. Menurut Lay, Baekhyun benar-benar kelewatan dan menurut Baekhyun, Lay sangatlah kurang ajar mengajak Hyera berdua saja di kelas.

Oh Baekhyun, kenapa tidak mengaku saja kalau kau cemburu?

Baekhyun mengabaikan kata hatinya yang mengatakan bahwa dia cemburu pada Lay. Tidak mungkin itu!

Suho memandang Hyera dengan tatapan meremehkan lalu bertanya dengan nada sinis yang benar-benar ditujukkan pada gadis itu.

“Jadi Kim Hyera, siapa yang akan kau pilih? Zhang Yi Xing atau Byun Baekhyun?”

TBC

Halloooo readers! 😀 Gimana part 7? Maaf ya kalau ga sesuai sama apa yg kalian pengen muncul dicerita ini:)) Aku berterima kasih bgt karena ffku tembus dengan 200 komentar dan itu wow dan xoxo banget! 😀 Makasih readersku tersayaaang~ Loveyou so much^^

Jangan lupa komentar ya readers!

Oh iya, aku ga akan pake password lagi, aku kewalahan bales 100 lebih sms sama puluhan mention aku takutnya kalian ribet pas mau baca ffku jd untuk kedepannya ga akan aku protek asalkan yang komentarnya banyak:D

Buat Readers, ayo komentar dan kasih kritik serta masukan:D

Buat Siders, ayo tinggalkan komentar^^ komentar readers selalu membangkitkan penulis untuk membaca loh XD

Buat admin SAY-Korean Fanfiction, terimakasih sudah mempublish ffku ini. Big love for you admin:))

Bocoran Part VIII

“Jadi kau akan pergi?”

“Hyung maafkan aku Hyung!”

“Ini sudah yang kelima kalinya!”

Dan aku minta maaf kalau aku ntar rada terlambat postnya soalnya aku mau TO dulu yaaa^^ Harap mengerti:))

790 responses to “[Freelance] The Dark Rose Part VII

  1. aku harap hyera gak milih lay.. ntar baekki merana lagii 😦
    gak tega bayanginnya juga..
    ditunggu next chapnya ya author 😉

  2. masa depan? jangan2 yg dimksud hyera ayahnya selingkuh sama ibunya lay? o.O

    makin penasara. gw kkk
    lanjuuut thor

  3. Apa..??* ada hub apa keluarga lay dgn keluarga hyera apakah mrk akan d jodohkan..!!? oh my good.. bakal da konflik yg panas nih
    antar baekie n lay..# please deh baekie klo cemburu bilang aja g ush pake emosi gtu juga kalee #plak d gampar baekie. lay kan cm g ngapa2in hyera…#ngeeek

    ok d tunggu lanjutannya ya thor
    FIGHTING

  4. Yay udah dipost 😀 aigooo jadi bingung ini sama pemikiran Baekhyun & Hyera -,- Lay lagi aduh -____- mempersulit aja ‘-‘ #plakk.Ditunggu aja ne lanjutannya thor^^ keep writing + FIGHTING buat TO nya 😀

  5. Aishhhhh…. baek ngaku ajalah -_- itulagi hyera yaampunnnn…
    Btw, suka bgt sama cerita iniiii, huaaaa bikin gemessssssss…. keep writing thor^^

  6. ngebut nih thor ceritanya??? tp bgus jg sih tp pgen deh thor ada moment romantis baek ra yg lamaan gt thor jgn betengkar terus hehe

  7. Lay oppa dan Hyera ada hubungan apa??
    Pasti yg minta maaf tu Baekki oppa.
    Yg kelima kali?? Ommo… mereka ciuman lagi???
    Part yg ini keren thor 😀 😀
    Bagus,
    Lajut y thor, g apa2 lama. Aku akan selalu menunggu ni ff 😀 😀
    Heeheheeh 😀

  8. adduchh… Masalah yg satu jha blum kelar eh timbul masalah yg lainnya… Greget bnget mha nie ff… Jngan-jangan Lay dijodohin mha Hyera? Kbayang wajah cute Baekhyun brubah jd sangar…huu… Next author ff’nya mkin seru…jngan lama-lama postnya…

  9. Huhhh kenapa hyera berpikiran begitu sih. Itukan bukan salah baekhyun.
    Next jangan lama” yaa thor. Hehe

  10. Aaa~
    seperti biasanya FF ini selalu bikin aku penasaran .. Konflik nya makin banyak nih
    next jangan lama2 thor

  11. makin rame masa xD
    lay dijodohin sama hyera atau gimana?
    Ditunggu next part nya, semangat buat TO nya thor ^^

  12. Sip. sip. Semangat buat TO’nya ya thorr…
    Btw itu lay anaknya selingkuhannya bapaknye Hyera ya?
    Trus nanti Hyera jadi adik tirinya Lay gitu?
    Hoho, mencoba menebakk…

  13. demi apa ini gereget tingkat maksi~ suho astaga lu eh !
    thor kita sama sama mau T.O semoga diberi kelancaran ^^ .

  14. konfliknya mulai datang, yuhuuu ga sabar nunggu nya nih..
    kayaknya part VIII bakal lebih seru lagi, ditunggu ya^^

  15. good! aku ga sempet baca yg part 6 karena ga sms yah hahahhaa mian. Ohhhh disini Lay suka sama Hyera gitu? hmmm oke, rival baekhyun bertambahlah disini.

    Next chapt, ditunggu

  16. Lay gak ditunangkan sama hyera kan?._. Atau iya? Trus hyera pilih siapa?:o kurasa dia gak pilih keduanya deh-__- baekki siiih emosian bangeet-_-

  17. Seruuuu..
    Jadi hyera bakal pilih baekhyun atau lay
    Ga bisa bayangin wajahnya suho..hihihi
    Next semangat lanjutinnya author

  18. lay dijodohin sama hyera ? jangan dong. kasihan baekkie. >.<
    semoga aja hyera pilih baekkie bukan lay. gak tega banget lihat wajahnya baekkie yang frustasi kalo nggak dipilih sama hyera..
    next chap ditunggu ^^

  19. masa depan????
    lay djdhin ma hyera????
    gak rela!!!!!!!!!!!!
    hyera sama baekhyun aja!!!!!!!!

    next thor,gk sabar nggu chap selanjt’ya 🙂

  20. ya ampun ini ff bagus banget thor,suka sm karakter baekki disini ^-^ keliatan eerrr agak pervert gyahaha jrang2 nemu ff baekhyun’n bgini 😀 lanjut thorrr ‘-‘9) maaf baru koment soalnya aku baru baca nd dikebut baca’n 😀 tp part 6’n diprotect jd aku longkap 😦 aku mnt passwoard’n dong thor u,U

  21. Nyesekk chap ini 😐 konfilknya bener2 hot banget si baekhyun sampe berapi-api gitu …
    Masa depan? Apaan tuh jangan2 mau dijodohin lagi(?) /abaikan/
    Next chap eon!!!!!! Fighting;D

Leave a comment