Unpredictable Marriage {Chapter 2} – “First..Night?”

  ds

| Title Unpredictable Marriage |

| Main Cast Oh Sehoon – Park Minyoung |

| Addictional Cast Park Chanyeol, Park Chorong, Byun Baekhyun |

| Genre Marriage Life, a little bit comedy, University Life |

| Rating PG-17 |

WARNING! TYPO(s) BERTEBARAN

Poster by myself

Marshashinee Present

Unpredictable Marriage

[ Chapter 2 ]

Previous :

[Teaser and Talk][ Chapter 1 ]

.

.

-Unpredictable Marriage-

 

Minyoung menatap sekelilingnya dengan gemetar. Terlihat Orangtuanya dan Orangtua dari Sehun menunggu jawaban Minyoung dengan tatapan berharap. Minyoung memejamkan matanya dan mencengkram ujung dress nya gemetar.

Perlahan Minyoung membuka matanya perlahan dan menghela nafas panjang. “Aku.. tidak akan menolaknya.”jawab Minyoung kemudian. “Terserah ayah dan ibu saja.”

Terdengar helaan nafas lega dan senyuman sumringah dari orangtuanya dan orangtua Sehun. Mereka berbagi kebahagiaan dengan saling bersalaman. “Akhirnya kita bisa jadi besan, Doo.”sahut ayah Sehun. Ayah Minyoung hanya menjawabnya dengan senyuman lebar.

“Jadi, kapan kita akan menentukan tanggal pernikahan?”Sahut ayah Sehun.

“Sebaiknya, jangan langsung menikah. Lebih baik bertunangan dulu. Iyakan, Minyoung?”Ibunya beralih ke Minyoung. Minyoung hanya menggigit bibirnya sembari mengangguk.

“Nah, Sehun. Ajak calon istrimu ini pergi jalan-jalan.”usul Ayahnya Sehun. Sehun hanya mengangguk dan berdiri dari duduknya.

“Ayo.”ajak Sehun pada Minyoung dengan nada dingin. Minyoung hanya mendengus dan mengumpat dalam hatinya.

“Dasar kulkas berjalan!”umpat Minyoung sebal.

.

.

Saat ini, Sehun dan Minyoung tengah berada disebuah taman belakang restoran. Lampu kerlap-kerlip dipasang disetiap pohon. Menambah kesan romantis. Serta mungkin ada ayunan yang terbuat dari ban mobil menggantung didahan pohon.

“Apa alasanmu menerima perjodohan ini?”tanya Sehun memecah keheningan.

“Kalau aku tidak menerimanya, mungkin semua komik-ku akan hangus.”jawab Minyoung dengan dengusan diakhir kalimatnya. “Kalau kau?”

“Semua fasilitasku akan dicabut oleh ayahku.”

Minyoung hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Keheningan lagi yang menyelimuti keduanya. Tak ada percakapan yang diciptakan oleh Minyoung maupun Sehun. Mereka hanya berjalan menyusuri taman.

Tiba-tiba, dering ponsel Sehun terdengar. Sehun yang menyadari ada getaran serta bunyi dari saku celananya pun merogoh saku. Sesaat dia membuka layar kunci ponselnya dan mengernyit setelah membaca pesan yang dikirim keponselnya.

Ia mendengus dan memasukan ponselnya lagi kedalam saku. “Ayo pulang.”ajak Sehun.

Minyoung mengernyitkan dahinya. “Hah?”sahutnya spontan. “Memangnya ayah dan ibu kemana?”

“Mereka pulang duluan.”jawab Sehun sekenanya lalu melenggang pergi meninggalkan Minyoung sendiri. Minyoung hanya mendengus dan menghentakkan kakinya lalu mengikuti Sehun dengan langkah sebal.

“Dasar kulkas berjalan. Awas kau!”

 

-Unpredictable Marriage-

 

Minyoung menghempaskan tubuhnya disofa. Ia menoleh kearah Chanyeol yang duduk manis sambil mengunyah popcorn dimulutnya. Minyoung langsung menyambar mangkok popcorn yang dipegang Chanyeol lalu memakan popcorn itu.

Segenggam demi segenggam popcorn dihabiskan oleh Minyoung. Chanyeol hanya bisa mendengus memandangnya.

Apakah Sehun akan tahan dengan kelakuan adiknya yang seperti ini?

Aneh memang. Mengingat kelakuan adiknya yang aneh bin ajaib. Bahkan terbilang absurd. Wajah manis adiknya memang sangat menipu orang. Jika saja orangtua Sehun tahu kelakuannya. Pasti akan membatalkan perjodohan ini, pikir Chanyeol.

“Bagaimana seseorang sepertimu berkelakuan seperti ini? Padahal 9 hari lagi kau akan menikah.”timpal Chanyeol. Minyoung dengan spontan menoleh kearah Chanyeol.

“HAH?! MENIKAH? BUKANKAH AYAH DAN IBU BILANG AKAN BERTUNANGAN DULU?!”pekik Minyoung. Dia belum sadar kalau dimulutnya masih ada popcorn. Dan itu membuat wajah Chanyeol tertimpa popcorn yang berasal dari mulut adiknya itu.

“HEY SILUMAN! TELAN DULU POPCORN-MU, JELEK!”teriak Chanyeol dan membersihkan wajahnya menggunakan tisu. Minyoung yang sadar hanya tertawa hambar lalu mengunyah popcornnya lagi. Tidak bertahan lama. Setelah popcornnya habis, ia kembali memekik.

“JAWAB AKU!”

Chanyeol mendengus. “Yah, 9 hari lagi kau akan menikah.”jawab Chanyeol kemudian. Hal itu membuat Minyoung menganga lebar. Minyoung menatap Orangtuanya dengan pandangan bertanya.

“Ibu, Ayah, apakah yang dikatakan Dobi jelek ini benar?”tanya Minyoung. Kedua orangtuanya hanya mengangguk mengiyakan.

“Hahahaha. Jadilah istri yang baik, nona siluman. Atau Sehun akan langsung meminta cerai denganmu.”bisik Chanyeol. Minyoung langsung menatap Chanyeol dengan tatapan membunuh.

Chanyeol sedikit beranjak mengambil ancang-ancang untuk kabur jikalau adiknya itu akan melemparkan bantal sofa kearahnya.

BUG!

 

Benar saja. Untung Chanyeol menghindar. Ia segera berlari kearah tangga. Ia berhenti sesaat dan menjulurkan lidahnya pada Minyoung. Bermaksud mengejek. Lalu Chanyeol kembali menaiki tangga.

“AWAS KAU PARK CHANYEOL!!”

 

-Unpredictable Marriage-

 

Minyoung melangkahkan kakinya malas dikoridor universitas-nya. Berkali-kali Minyoung menghela nafas panjang mengingat pernikahan dirinya dengan Sehun akan datang 8 hari lagi. Bahkan ia belum siap dengan semuanya.

Bagaimana dengan usia-nya yang bahkan belum genap 21 tahun sudah menikah?!

Ia belum siap melihat foto dirinya dengan Sehun beserta anak-anak mereka terpajang diruang tamu. Eungh! Menggelikan, pikirnya. Pernikahan bukanlah suatu hal yang main-main. Ia ingin menikah sekali seumur hidup. Mengingat pernikahan dirinya dengan Sehun hanya dilandaskan perjodohan. Bukan dilandaskan dengan cinta.

“Hey, Siluman!”sapa seseorang. Minyoung merasakan tangan kekar melingkar di pinggangnya. Minyoung pun mendongak. Seketika metanya membelalak lebar.

Sehun?!

“Lepaskan!”Minyoung melepaskan tangan Sehun kasar yang tadinya melingkar di pinggang ramping miliknya. Yah, meskipun tingkahnya lelaki, tetapi dia sadar akan fisik perempuannya. Bisa dikatakan Minyoung bersyukur karena walaupun makan banyak, perutnya masih rata dan pinggangnya ramping.

“Memangnya kenapa, calon istriku?”tanya Sehun dengan senyum menyeringai jahil. Minyoung mendengus melihat Sehun.

“Sebaiknya kau menjauh dariku karena mood-ku sedang tidak baik!”gertak Minyoung pelan. Sehun tetap bergeming. Ia malah melingkarkan lagi tangannya dipinggang Minyoung. Hal itu membuat Minyoung jengah.

Minyoung melempar tangan Sehun paksa hingga tubuh Sehun terhuyung kebelakang beberapa langkah. WAW! Tenaga Minyoung sangat kuat. Bahkan Minyoung sendiri terkaget. Sadar akan kesempatan untuk lari ada, Minyoung pun langsung berjalan cepat meninggalkan Sehun.

Minyoung menaruh tasnya asal diatas meja duduknya. Ia mendudukkan badannya dikursi duduk. Minyoung menenggelamkan wajahnya dikedua telapak tangannya.

.

.

“Kau kenapa, Siluman?”tanya Chorong yang duduk manis disebelah Minyoung.

“Aku akan menceritakannya dikantin, Ceret.”jawab Minyoung tanpa menoleh ke arah Chorong, masih tetap pada posisinya. Chorong hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

 

-Unpredictable Marriage-

 

Minyoung dan Chorong meletakkan nampan yang berisi makanan pesanan mereka diatas meja kantin. Minyoung membuka plastik isi sandwich-nya lalu melahapnya dengan satu suapan. Kebiasaan makan bar-bar nya memang tidak berubah. Well, Chorong sudah tahu mengenai hal itu.

“Jadi, apa masalahmu?”tanya Chorong akhirnya. Minyoung mengunyah makanannya lalu meneguk orange juice-nya sampai setengah gelas.

“Aku… dijodohkan.”jawab Minyoung. Hal itu membuat Chorong tersedak bibimbap-nya. Seketika mata Chorong membulat.

“DIJODOHKAN?!”pekik Chorong. Untungnya tidak terlalu keras karena dimulutnya masih tersisa bibimbap.

Minyoung hanya mengangguk lemas sebagai jawaban. Chorong meneguk soda-nya lalu menatap Minyoung dengan tatapn bertanya.

“Dengan siapa?”tanya Chorong. Minyoung menghela nafasnya panjang sebelum menjawab pertanyaan Chorong.

“Dengan si Kulkas Berjalan. Oh Sehun menyebalkan.”jawab Minyoung. Chorong hanya bisa menatap Minyoung dengan mata melotot yang mungkin hampir ingin keluar.

“Ka-kapan?”tanya Chorong antusias. “Pastikan pestanya meriah dan makanannya enak-enak!”

Minyoung menjitak kepala Chorong. “Bodoh! Yang kau fikirkan hanya makanan.”hardik Minyoung sebal. “Huuft.. 8 hari lagi.”

“WHAT?!”pekik Chorong—Lagi. Kali ini beberapa nasi—bekas bibimbapnya—hinggap di wajah Minyoung. Minyoung mengambil selembar tisu dari tasnya lalu mengelap wajahnya menggunakan tisu itu.

“Apakah kau bisa tenang sedikit?”tanya Minyoung pelan. Sepertinya ia hanya bisa pasrah. Chorong yang mendengarnya hanya bisa tertawa konyol.

“Maaf..”

 

-Unpredictable Marriage-

~8 days later, Sehun-Minyoung’s Day!~

 

Minyoung berdiri didepan cermin melihat pantulan dirinya. Memakai gaun putih panjang, tudung tipis yang terpasang dibelakang kepalanya, dan sebucket bunga tulip putih yang digenggamnya.

Penata riaspun menyudahi kegiatannya untuk memasang anting berlian sebagai aksesoris terakhir yang menggantung di telinga Minyoung.

Kata itulah yang menggambarkan penampilan Minyoung saat ini.

“Berapa umur-mu, nak Minyoung?”tanya penata rias itu lembut. Minyoung tersenyum manis mendengar pertanyaan itu.

“20 tahun, ahjumma. Maret nanti umurku 21 tahun.”jawabnya.

Aigoo, kau masih muda, nak. Mengapa sudah menikah?”tanya penata rias itu sedikit cemas.

“Aku.. dijodohkan ayahku.”

Penata rias itu sedikit kesal mendengarnya. “Eish, orangtua jaman sekarang. Menggunakan anaknya sendiri sebagai bahan pertaruhan perusahaan mereka.”cerosos Penata rias itu sedikit jengkel.

Minyoung hanya tersenyum kikuk mendengar itu. Tak sanggup untuk menanggapi ocehan penata rias itu. Fikirannya sudah kalut.

.

.

.

Minyoung sudah berdiri didepan pintu menuju altar. Tangan kanannya memegang bucket bunga sementara tangan kanannya mengapit lengan ayahnya. Minyoung mendongak menatap ayahnya.

“Ayah..”panggil Minyoung lirih. Ayahnya itu menoleh kearah Minyoung dan tersenyum.

“Ada apa, Young?”tanya ayahnya itu lembut.

“Apa.. aku masih anak ayah?”tanya Minyoung. Ayahnya itu tersenyum lembut.

“Tentu, Minyoung.”Minyoung tersenyum mendengarnya. Dalam hatinya ia menangis. Sebentar lagi ia sudah bukanlah lagi tanggung jawab ayahnya. Melainkan tanggung jawab seseorang yang akan menjadi suaminya beberapa menit lagi, Oh Sehun.

Pintu terbuka. Memperlihatkan para tamu undangan yang sudh duduk dideretan kursi tamu. Senyuman tak memudar dari semua tamu. Melihat mempelai wanita yang sangat cantik Sekarang.

Minyoung menatap kedepan. Dilihatnya Sehun yang sudah berdiri tegak memakai tuxedo hitam yang membuat dirinya terlihat sangat tampan. Tetapi ada yang aneh..

Tidak ada sang pastor?!

“Ayah, mengapa pastor-nya tidak ada?”tanya Minyoung pelan.

“Dia tidak datang, Young. Katanya bentrok.”sahut ayahnya. Minyoung hanya mengangguk. Berarti tandanya ia harus mengucapkan janji suci sendiri tanpa adanya arahan sang pastor.

Minyoung telah sampai dipenghujung altar. Ayahnya melepaskan tautan lengannya dengan Minyoung. Minyoung pun berjalan disamping Sehun.

“Jaga anakku, Sehun.”pinta ayah Minyoung kepada Sehun. Sehun hanya tersenyum dan mengangguk. “Baik, si-abeoji.

Senandung ala pernikahan mulai terdengar cukup keras untuk mengiringi pembacaan janji suci yang akan dilontarkan dari mulut Sehun maupun Minyoung.

“Nah, sekarang. Kedua mempelai sudah berdiri berdampingan. Mari, kita dengan pengucapan janji suci mereka.”uajr sang MC dengan riang. Gemuruh tepuk tangan dari para tamu-pun memenuhi aula. Sehun dan Minyoung mengambil secarcik kertas yang berada dibelakangnya dan mulai membacanya.

“Saya, Oh Sehun.” ujar Sehun lantang dan mengangkat tangan kirinya. “Menyambut engkau, Park Minyoung. Sebagai istriku, dan berjanji bahwa saya tetap setia kepadamu dalam suka maupun duka, bahwa saya akan memelihara engkau dengan setia sebagaimana wajib diperbuat oleh orang yang beriman kepada sang Tuhan.”

“Saya, Park Minyoung.”ujar Minyoung tak kalah lantang. ““Menyambut engkau, Oh Sehun. Sebagai suamiku, dan berjanji bahwa saya tetap setia kepadamu dalam suka maupun duka, bahwa saya akan memelihara engkau dengan setia sebagaimana wajib diperbuat oleh orang yang beriman kepada sang Tuhan.”

Terdengar riuh gemuruh tepuk tangan dari para tamu tidak terelakkan. Membuat Minyoung sedikit salah tingkah.

“Ah, silahkan mempelai pria dan mempelai wanita memasang cincin kepada sang pasangan.”arah sang MC.

Terlihat Ibu dari Sehun membawa bantalan yang diatasnya terdapat 2 buah cincin perak dengan berlian ditengahnya.

Sehun mengambil cincin disebelah kiri dan memakaikan cincin itu dijari manis Minyoung tanpa ada masalah. Nah, giliran Minyoung. Sedikit gemetaran mengambil cincin itu. Kemudian memasangnya kejari manis Sehun.

CLING

Oh tidak, Cincinnya jatuh!

Minyoung yang gugup hanya bisa menganga melihat cincinnya yang jatuh entah kemana. Minyoung menoleh kearah Sehun yang sekarang menatapnya dengan tatapan kau-sangat-bodoh.

“AKU MENEMUKANNYA!”seru seseorang yang ternyata adalah ayah dari Oh Sehun. Ayah Sehun berlari kecil mendekati Minyoung yang setengah gugup. Minyoung segera menerima cincin itu lalu membungkuk gugup sembari tersenyum kikuk kearah penonton.

“dasar bodoh.”ujar Sehun pelan dengan tatapan tajam kearah Minyoung. Minyoung hanya mengerucutkan bibirnya sebal. Lalu Minyoung memakaikan cincin ke jari Sehun dnegan kasar.

“Aw! Sakit bodoh.”ringis Sehun kecil. Minyoung hanya menatap Sehun dengan tatapan sengit.

“Sekarang… Saatnya pengantin Pria mencium pengantin wanita.”

Minyoung membulatkan matanya saat mendengar ucapan sang MC. Minyoung mendongak ke arah Sehun. OH TIDAK! Sehun bahkan sekarang telah menyeringai jahil kearahnya sebelum menjatuhkan bibirnya ke bibir Minyoung.

Jantung Minyoung berdetak cepat saat ia merasakan lengket di bibirnya saat ini. Sehun hanya mengecup bibirnya tanpa melumatnya.

Riuh tepukan tangan para tamu-pun terdengar diseluruh penjuru aula. Bahkan Minyoung mendengar beberapa yang bersorak.

“WAH LIHAT! TERNYATA PENGANTIN PRIA SANGAT GANAS!”seru sang MC bersemangat.

Sehun melepas tautan bibirnya dari bibir Minyoung dengan senyuman jahil yang menurut Minyoung super duper menyebalkan. Minyoung melihat sekelilingnya dengan kikuk.

 

Tahukah kalian? Saat ini Minyoung malu!

.

.

.

Minyoung berjalan menyalami para tamu satu-persatu. Walaupun tak sepenuhnya ia kenal. Yang ia kenal hanya teman se-kampusnya. Seperti Chorong, Melanie, Baekhyun, Sumin, Ahri, Seokjin, dan lainnya.

“Hey, Minyoung.”sapa seseorang. Minyoung berbalik kebelakang untuk melihat siapa yang menyapanya.

DEG!

Minyoung membelalakan matanya saat melihat seorang lelaki yang tengah tersenyum kepadanya saat ini. Sosok visual yang dulunya sangat ia sayangi. Seseorang yang dulu telah mengisi ruang hatinya. Seseorang yang dulu selalu bersikap manis kepadanya.

“Minyoung..?”tangan lelaki itu mengibas-ngibaskan didepan wajah Minyoung. Minyoung tersadar akan lamunannya.

“I-Iya?”sahurnya gugup. Lelaki itu tersenyum lebar.

“Selamat ya..”Lelaki itu mengulurkan tangannya. Minyoung hanya menatap uluran tangan itu dalam diam. Sungguh, saat ini hatinya sangat sakit.

“Myungsoo..”gumam Minyoung tampa sadar. “Mengapa.. kau bisa datang?”

Lelaki itu, Kim Myungsoo terkaget. Apa yang dibicarakannya?

hahaah

Seketika ia tersenyum. “Bukankah kau juga mengirimnya padaku? Buktinya undangan yang berwarna ungu-putih itu tergeletak dipagar rumahku.”sahut Myungsoo. “Awalnya memang sangat kaget. Tetapi aku sadar.. Kau telah menemukan penggantiku. Selamat ya.”lanjut Myungsoo.

Minyoung menitikkan air matanya. Ba-bagaimana bisa Myungsoo tersenyum seperti itu sementara hatinya sangat sakit?

“Bukankah.. Kau masih dii Jerman?”tanya Minyoung akhirnya.

“Hmmm.. Aku sudah pulang 5 hari yang lalu.”jawab Myungsoo. Minyoung hanya tersenyum simpul mendengarnya. Bahkan ia tak memberitahu-nya?

“Minyoung..”panggil seseorang. Minyoung menoleh kearah sumber suara. Dilihatnya Sehun yang sekarang tengah mengkerutkan keningnya.

“Siapa .. dia?”tunjuk Sehun kepada Myungsoo. Myungsoo tersenyum kearah Sehun.

“Hai, aku Kim Myungsoo. Teman Minyoung.”ujar Myungsoo ramah. Sehun hanya mengangguk mengerti.

Teman?!

Minyoung hanya bisa menangis dalam hati. Mendengar kata ‘teman’ yang terlontar dari mulut Myungsoo. Sehun yang heran karena Minyoung terus menunduk menyipitkan matanya.

Ada apa dengannya?

 

-Unpredictable Marriage-

 

 

Sehun dan Minyoung sedang berada didalam mobil ‘hadiah pernikahan’ dari orangtua Minyoung. Saat ini, mereka menuju ke apartement baru mereka yang sudah dibeli oleh Orangtua Sehun. Sehun sedari tadi mengemudi sesekali melirik Minyoung. Minyoung terlihat seperti sedang memiirkan sesuatu.

“Kau kenapa, siluman?”tanya Sehun akhirnya. Minyoung tetap bergeming. Tidak menjawab pertanyaan Sehun.

“Hey kau kenap—“

“Aku sedang lelah. Tolong jangan menggangguku.”potong Minyoung cepat. Sehun bungkam. Lebih baik ia diam daripada Minyoung akhirnya geram. Tahu sendiri kan kalau Minyoung sudah marah?

.

.

.

Sesampainya Minyoung dan Sehun di apartement mereka (lebih tepatnya dikamar mereka berdua), Minyoung langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Tidak memperdulikan Sehun yang kesulitan membawa kopernya dan Koper Sehun sendiri.

“Wanita menyusahkan!”umpat Sehun. Sehun menghempaskan kedua koper itu dengan kesal. Lalu ia membanting tubuhnya diatas ranjang. Ia memejamkan matanya kuat mencoba untuk tertidur.

Ugh! Sehun tidak bisa tertidur. Mendengar gemerisik shower dari kamar mandi.

DEG!

Entah. Sehun memegang dadanya yang dirasa jantungnya berdetak cepat. Dia ingat. Malam ini. Malam pertama mereka. Apa yang harus ia lakukan?!

Sehun terus melamunkan sesuatu yang mengguncang otaknya. Entahlah. Yang jelas pikiran kotor tentang malam pertamanya dengan Minyoung. Sehun membayangkan kalau Minyoung keluar dari kamar mandi dengan mengenakan lingerie. (wkwkwk._.v)

Sehun menoleh kearah pintu kamar mandi yang memperlihatkan sosok ramping Minyoung. Mata Sehun membelalakan matanya saat melihat Minyoung yang memakai.. PIYAMA DORAEMON?!

“Apa tidak ada piyama Street Fighter?! Perasaan aku membawanya deh.”ucap Minyoung pada dirinya sendiri. Ia berjalan kearah tempat tidur dimana Sehun merebahkan dirinya disana.

Minyoung berhenti ditepi rajang. “Sedang apa kau disana?! AWAS!’gertak Minyoung. Sehun mengerutkan dahinya.

“TIDAK!”tandas Sehun. “Ini tempatku. Kau disofa saja!”

Minyoung membulatkan matanya. “TIDAK! Kau saja yang disana! Minggir!”Minyoung menendang-nendang Sehun menggunakan kakinya. Sehun tidak tinggal diam. Dia juga menendang-nendang Minyoung menggunakan kakinya.

Aksi tendang-tendangan itupun terjadi. Dimana kaki beradu kaki. Perkelahian sengit tercipta diantara keduanya.

“MINGGIR KAU KULKAS BERJALAN!”

“MINGGIR KAU SILUMAN HARIMAU JELEK!”

Sampai akhirnya Minyoung terduduk dan menjambak rambut Sehun. “Rasakan ini Kulkas Berjalan!”

“AAAKH! SAKIT BODOH!”ringis Sehun hebat. Minyoung tidak memperdulikan hal itu. Ia terus saja menjambak ramhbut Sehun. Sehunpun mencoba melepaskan tangan Minyoung dari rambutnya. Tetapi ternyata tenaga Minyoung sangat kuat.

Tidak ada cara lain. Sehun mendorong Minyoung keranjang dan kini tubuhnya menindih tubuh Minyoung. Minyoung terkaget dengan perlakuan Sehun dan menghentikan tangannya untuk menjambak rambut Sehun. Sehun juga terkaget dengan reaksi spontan-nya ini.

Mereka saling menatap dalam diam. Tidak saling melempar ejekan seperti tadi. Hening menyelimuti keduanya.

Perlahan Sehun mendekatkan wajahnya ke wajah Minyoung. Menghapus jarak yang tercipta diantara keduanya. Nafas Sehun yang hangat menerpa wajah Minyoung. Sungguh, saat ini Minyoung gugup. Jantungnya berdebar.

 

Apa yang harus ia lakukan?!

 

| To Be Continued |

 

Hai~ adakah yang nunggu Fanfic ini? Hehehehe. Mungkin aku akan merubah pikiran. Aku nge-post FF berdasarkan komenan aja. Kalau komen-nya memuaskan yah aku bakalan cepet ngepost nya! Hihihi~

Dan untuk tadi yang ada kata “wkwkwk” nya itu entah kenapa aku nulis disitu. Berasa lucu aja gitu. Wkwkwk. Hayooo.. adakah yang bisa nebak apa yang akan Sehun lakukan pada Minyoung? Dan siapa Myungsoo itu?

Untuk janji suci-nya, aku minta maaf yang sebesar-besarnya kalau itu gak ngena-_- soalnya agamaku bukan kristen. Hehehe, aku cuman ngikutin yang ada di playfull Kiss aja. Heheheh. Dan dichapter depan bakalan ada adegan ledek-ledekannya antara Chan-Hun. Biasa.. adek ama kakak iparan. wkwkwk

Dan yang untuk udah Komen di Chapter 1, aku berterima kasih kepada kalian yaa. Demi apapun aku terharu liat komenan yang mencapai 160 lebih. Padahal target aku cuman 50 komen. Tapi ternyata melampaui target.

Makasih banget yaa..

Dan yang kemaren Minta Sehun-Minyoung moment dibanyakin, inideh hasilnya (/\) kwkwk. Maaf kalau ada banyak typo dan bahasanya kurang afdol /?/

Sekian,

 

Marshashinee

 

731 responses to “Unpredictable Marriage {Chapter 2} – “First..Night?”

  1. Yaampun ngakak pas tau minyoung pake piyama doraemon :v btw suka karakternya minyoung, ganas bget :v

  2. Pasti ujung”nya mereka malay berntaem atau awkward gt
    Gak mungkinlah mimyoung ngerelain sehun nyentuh dia dgn sebegitu gampangnya

  3. Aku suka aku suka. Part ini bener lucu, ngegemasin serta romantis. Tapi aku krg dapat feel pas bagian minyoung ketemu mantan , iya mantan myungsoo. Wkwkwk eh tpi mereka mantan pacar? Ttm atau gmna sih? Aku krg ngeh… ngeherti wkwk. Bagian malam pertama yg kocak itu jg romantis, jd inget full house sama princess hours, ya walau gak mirip mwhehehe

  4. eeeee muncul myungsoo hahahahahahaha mungkin dlu si minyoung suka sm myungsoo atau mgkn skrg masi suka? minyoung enak bgt hidupnya dikelilingin cogan2 haha.
    eyyy osehun mau ngapain wakakakak

  5. Pingback: Unpredictable Marriage {Chapter 8B-END} | SAY KOREAN FANFICTION·

Leave a comment