Dimple Kiss by aidennis

 

Written by aidennis

Zhang Yixing | Tan Mei-hwa (OC)

Fluff *failed* | Teen | FICLET

Cover by Peaterplum on POSTER CHANNEL

Another side of Yixing → Song For You

Another story on http://mybluedestiny.wordpress.com

Cast is belong to God. But the story is belong to me, JUST ME. So, don’t be plagiator or Copas this Fanfic. Kesamaan judul, tema, tokoh, alur, dan latar hanyalah ketidaksengajaan semata.

Sorry for typo(s) :p

.

.

.

.

.

LAY EXO MENGALAMI CEDERA PADA LEHERNYA

Mei-hwa menatap horor judul artikel yang dicetak dengan huruf besar-besaran tersebut. Benarkah? Benarkah Yixing cedera? Tapi bukankah dia baru saja sembuh dari cederanya sebelumnya? Ya Tuhan Zhang Yixing, apa kau masih seceroboh dulu?

Dengan cepat jarinya menekan speed dial 1 di smartphonenya. Dan tak perlu menunggu lama bagi Mei-hwa sampai seseorang di seberang sana menerima panggilannya.

“Ha—”

Belum sempat Yixing menyelesaikan kalimat sapaannya, Mei-hwa sudah terlebih dahulu memotongnya dengan berbagai macam pertanyaan yang Yixing sendiri bahkan kewalahan mendengarnya. “Yixing! Apa benar yang mereka di berita itu? Apa benar kau cedera? Lagi? Ya Tuhan, bagaimana bisa? Apa kau jatuh? Atau lehermu terkilir? Atau—”

“Pelan-pelan Mei-hwa,” potong Yixing pada akhirnya.

Mei-hwa membuang nafas kasar, “ok. Apa yang diberitakan itu benar? Lehermu cedera? Kenapa?”

“Ya, leherku memang cedera karena aku berlatih terlalu keras untuk mempersiapkan comeback kami. Ini hanya cedera ringan, jangan khawatir sweetie!”

Mei-hwa mau tidak mau tersenyum tipis mendengar panggilan yang sangat disukainya itu keluar dari bibir Zhang Yixing yang notabene-nya adalah kekasihnya.

“Yixing, kau tidak pulang? Setidaknya sebelum comeback kalian, apa kau tidak ingin menemui keluargamu?”

“Kenapa? Kau merindukanku?”

“Eey—kau terlalu percaya diri tuan Zhang!”

“Benarkah? Jadi kau tidak merindukanku? Eey—sayang sekali, padahal aku sudah ada di depan rumahmu sekarang. Baiklah, kalau begitu aku akan pu—”

“Tunggu! Tetap di sana tuan Zhang! Atau aku tidak akan pernah menerima terlfonmu lagi!” potong Mei-hwa sembari berlari membuka pintu rumahnya. Dan benar saja! Yixing tengah berdiri di depan pintu sembari menyunggingkan senyuman berlesung pipinya.

“Miss me?” tanyanya sembari membuka kedua lengannya—membuat Mei-hwa kontan berlari ke dalam pelukan kedua lengan kokohnya. Cukup lama mereka berdua bertahan dengan pose tersebut hingga akhirnya Yixing melonggarkan pelukannya, namun belum cukup untuk membuat jarak yang berarti di antara mereka.

“Masih mengatakan kalau hanya aku yang merindukanmu, nona Tan?” godanya sembari menyentil pelan hidung Mei-hwa. Wajah Mei-hwa terasa memanas. Oh Tuhan! Mei-hwa yakin wajahnya pasti benar-benar mirip dengan kepiting rebus sekarang. Dan benar saja! Beberapa saat kemudian, terdengarlah tawa terbahak-bahak Yixing yang menertawakan wajah merona Mei-hwa.

Tapi, tawa Yixing tidak berlangsung lama karena ia melihat gadisnya tengah memberengut kesal karena ulahnya, “maaf, jangan marah Mei-hwa! Aku tidak bermaksud mengejek wajah meronamu! Tapi sungguh! Wajahmu benar-benar lucu saat berwarna kemerahan seperti itu!”

Seutas senyum kembali tampak pada bibir Mei-hwa, membuat Yixing tidak tahan untuk mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu dan mengecup bibir tipis itu sejenak.

Mei-hwa mengerjapkan mata tak percaya. Apa itu? Apa yang baru saja Yixing lakukan pada bibirnya? Apa Yixing baru saja menciumnya? Mei-hwa belum sepenuhnya kembali pada dunianya sampai terdengarlah tawa membahana Yixing untuk kedua kalinya karena memandang ekspresi Mei-hwa.

“Ya! Kenapa kau selalu menertawakanku hari ini? Apa aku badut di matamu?”

“Maaf, maaf. Ekspresimu benar-benar lucu tadi! Itu seperti kau baru saja mendapatkan ciuman pertamamu!”

“Itu memang ciuman pertamaku, bodoh!”

“Benarkah? Seingatku aku pernah menciummu sebelumnya! Tapi, kau memang sedang tidur sih, jadi kau pasti tidak menyadarinya!”

“Apa? Kau menciumku saat aku tidur? Zhang Yixing, kau!”

Yixing menutup mulutnya dengan telapak tangan setelah menyadari apa yang baru saja dikatakannya, “ups! Aku keceplosan!”

Mei-hwa menatap Yixing horor, membuat Yixing berlari menjauhi Mei-hwa dan membuat gadis itu semakin tidak tinggal diam dan turut berlari mengejar Yixing.

“Kau! Dasar maniak! Mesum!” kata Mei-hwa sembari melayangkan pukulan-pukulan ringan pada punggung Yixing yang masih terus berlari menghindari Mei-hwa.

Tiba-tiba Yixing menghentikan langkahnya dan membuat Mei-hwa yang tidak sempat berhenti menghantam punggung Yixing dengan keras hingga membuatnya terjatuh. Namun, dengan cepat Yixing mampu menahan tubuh Mei-hwa di udara dengan jarak mereka yang sangat dekat hingga mereka berdua mampu merasakan hembusan nafas masing-masing. Tanpa sadar, Mei-hwa menggigit bibir bawahnya yang justru membuat lesung di pipi kirinya tampak dengan jelas.

Pelan tapi pasti, Yixing mendekatkan wajahnya dan mendaratkan bibirnya pada lesung pipi Mei-hwa.

“Aku mencintaimu, Tan Mei-hwa! Aku benar-benar mencintaimu! Dan yahh—aku juga merindukanmu!”

 

 

halo halo^^ ketemu lagi sama penulis absurd satu ini :’v

ok, aku tau makin kesini aku makin absurd banget sampe’ menghayalkan Lay jadi so sweet kek gini :’v

maafkan otak aku vliss :’v ini gegara liat pose seksi(?) dia pas pemotretan filmnye :’v

ok, trimakasih sudah menyempatkan membaca^^ /emang ada yang baca :3/

xoxo♥