[Freelance] I’m Waiting For You

ATT_1439969246239_im-waiting-for-you

Title/Judul : I’m Waiting For You

Author: Susiani999

Cast:

– Song Hye Jin

– Byun Baekhyun

Other Cast :

Temukan sendiri 😉

Genre: Romance, school life(?), Angst ((?)sedikit) and Happy Ending^^

Cover By : Airyn Choi

Rating : 15 ~

Lenght : OneShoot

Disclaimer : Ini asli dari fikiran dan imajinasi saya sendiri. Diharapkan untuk tidak mengcopy paste karya saya tanpa ijin. Jika ada kesamaan latar, tempat, tanggal dan waktu, itu sama sekali tidak disengaja.

Note : Hai^^ ini ff keduaku yang berani aku share dan ff Oneshoot aku yang pertama 😀 semoga suka ne sama FF author. Oiya ada yang tahu siapa author? Pasti pada gak tau *lapingus* Author sengaja ngirim ff ini karena masih bingung dengan jalan cerita Love Inseparable yang gak tau mau dibawa kemana *jadi ingat lagu armada *plak** Kalau banyak yang suka sama ff ini mungkin author akan buat ff ini dengan versi yang lain. Tentunya lebih banyak konflik dan tetap dengan main cast yang ada di sini dan tentunya cast baru juga akan ada 😀 Sebenarnya ff ini adalah ff yang author buat untuk Event di KFF, tapi karena ff author belum juga di post jadi author merencanakan mengunggah ff ini di EXO Fanfiction Indonesia.

Oiya.,Disarankan saat membaca FF ini mendengarkan OST FullHouse The Flace Where We First Meet oleh Lee Bo-ram ne. Karena lagu ini cocok sekali sama ff ini. Tapi aku membuat ff ini saat mendengarkan lagu EXO – Moonlight dan D.O – Tell Me What Is Love. Entahlah mengapa aku bisa mendengarkan kedua lagu itu saat membuatnya. Tapi yang jelas lirik kedua lagu EXO itu tidak ada yang menyangkut pautnya tentang jalan cerita ff ini. Tapi terserah sama riders aja lagi saat membacanya mendengarkan yang mana. Dan ini adalah ff tercepat yang pernah aku buat loe, dalam 5 hari aku dapat menyelesaikan ff ini 😀 *prok prok prok*Dan yang terakhir jangan lupa untuk comant dan like selesai membacanya^^.

So, Happy Reading ~

~~~~

December 18th 2018

Aku akan menunggumu

Di sini tempat di mana pertama kali kita bertemu

Di sini di mana kita menghabiskan waktu bersama

Di sini kita bercanda dan tertawa. Menatap dan tersenyum

Aku ingin kita seperti dulu

Di mana hanya ada kau dan aku

Aku ingin kita seperti dulu

Di mana hanya kau yang tersenyum manis kepadaku

Aku rindu dengan tatapan itu

Aku rindu dengan senyuman itu

Aku rindu dengan caramu memperlakukanku

Aku rindu di saat kau memelukku dengan sangat hangat

Aku rindu di saat bibirmu menyentuh bibirku

Aku menunggumu di sini di tempati ini sampai kau kembali

Jadi kumohon kembalilah

Aku menunggumu.

 

Song Hye Jin ~

~~~~~

December 24th 2014

Author_POV

Malam natal. Ya, malam ini adalah malam natal. Di mana semua orang menghabiskan waktu malam natal mereka dengan suka cita dan menghabiskan waktu bersama mereka dengan orang yang mereka sayangi. Tapi tidak dengan yeoja yang saat ini berlari dengan sangat kencang. Ya, dia adalah Song Hye jin. Yeoja cantik dan manis ini tidak pernah merasakan kebahagiaan dan suka cita di malam natal. Dan mungkin dia akan mengutuk malam natal dan mengecap bahwa Natal adalah hari paling terburuk dalam hidupnya.

Bagaimana tidak? Sepuluh tahun yang lalu saat ia berumur 8 tahun tepat di malam natal kedua orangtuanya bertengkar hebat dan satu bulan kemudian kedua orangtuanya sepakat untuk bercerai. Lalu 7 tahun lalu saat ia berumur 11 tahun orang yang sangat ia sayangi meninggalkannya. Orang itu adalah Neneknya. Tuhan memanggil Neneknya tepat sehari sebelum Malam Natal. Lalu satu tahun kemudian Breky Anjing kesayangan hadiah dari Neneknya juga meninggal dan pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Dan setelah beberapa tahun ia tak pernah kehilangan orang yang ia sayangi tapi di hari ini dan saat ini ia kehilangan orang yang sangat ia cintai. Lebih tepatnya orang yang ia cintai itu menghianatinya. Hari ini ia melihat kekasihnya Oh Sehun berciuman dengan yeoja lain. Dan yeoja yang berselingkuh dengan kekasihnya itu tidak lain dan tidak bukan adalah Min So Ra sahabatnya sendiri. Sakit? Tentu saja hatinya sangat sakit. Mungkin sakit di hatinya tidak terlalu sakit apa bila yang menghianatinya itu bukan sahabatnya sendiri. Dia tak menyangka bahwa kekasih dan sahabat yang ia percayai tega menghianatinya.

Hye Jin terus berlari dengan sangat kencang di sepanjang trotoar. Hye Jin tidak perduli dengan orang-orang yang menatapnya aneh dan memandangnya dengan pandangan kesal karena sejak tadi ia menabrak semua orang di sepanjang jalan tersebut. Hye Jin sejak tadi tidak meneteskan satu tetespun air matanya. Hanya saja saat ini mata yeoja itu memerah, karena menahan air mata yang ingin keluar sejak tadi. Hye Jin terus berlari sampai akhirnya ia sampai di Sungai Han.

Hye Jin mengatur nafasnya yang memburu. Dia berusaha menetralkan nafasnya dan menghirup udara dingin itu sebanyak yang ia bisa. Hye Jin menatap sungai Han lalu setelah puas menatap Sungai Han, Hye Jin melampiaskan kekecewaannya dengan berteriak sekencang-kencangnya. Lalu beberapa detik kemudian Hye Jin terduduk di tepi Sungai Han. Kedua kakinya tak dapat lagi menopang berat tubuhnya. Ia menggenggam pasir untuk meredamkan kekesalannya. Kesal, kecewa, sedih, marah semua ia lampiaskan di tempat ini.

“Menangislah.” Ucap seseorang kepada Hye Jin dari arah samping yeoja tersebut. Sontak Hye Jin mendongakan wajahnya dan menatap orang yang berbicara kepadanya.

Author_END

Hye_Jin_POV

“Menangislah.” Ucap seseorang kepadaku. Sontak aku mendongakan wajahku kearah sumber suara tersebut. Aku menatap wajah namja tersebut yang saat ini sedang memandangi Sungai Han. Aku tidak menjawab perkataannya. Aku hanya diam membisu dan ikut menatap Sungai Han.

“Menangislah. Aku tau saat ini kau sedang dalam keadaan yang buruk.” Ucapnya lagi sambil mendudukan bokongnya di sampingku dan masih memandangi Sungai Han.

“Aku tidak akan menangis.” Entah sadar atau tidak aku mengatakan itu, tapi aku rasa bibirku refleks mengatakannya. Namja itu menghadapkan wajahnya kepadaku saat aku mengucapkan kata-kata tersebut dan menatapku dalam. Akupun refleks balas menatapnya. Dan detik berikutnya pandangan kami bertemu. Saat ini wajah kami begitu sangat dekat. Persekian detik waktu seakan berhenti. Entah apa yang terjadi padaku, tapi aku merasakan sesuatu yang aneh dalam dadaku. Dan aku merasa sebentar lagi aku akan mati. karena sejak tadi aku menahan nafas. Dan detik berikutnya namja tersebut tersenyum manis kepadaku. Dan itu membuatku bingung.

“Kau sangat manis.” Ucapnya tiba-tiba yang masih mempertahankan senyum manisnya dan itu sukses membuat jantungku memompa dengan sangat cepat.

“Senang dapat bertemu denganmu. Kuharap kita bisa bertemu lagi” Ucapnya, lalu ia bangkit berdiri dan tidak lupa membersihkan celananya akibat pasir yang ia duduki. Setelah dirasa cukup bersih namja tersebut melangkahkan kakinya meninggalkanku sendirian seperti orang idiot. Lalu aku tersadar dan cepat-cepat bangkit berdiri untuk melihat keberadaannya. Ternyata dia belum pergi jauh.

“Hei, siapa namamu?” Ucapku cepat-cepat dan agak berteriak agar namja tersebut dapat mendengar suaraku. Dan benar saja namja tersebut menghentikan langkahnya, kemudian namja tersebut berbalik dan menatapku. Lalu detik berikutnya ia tersenyum.

“Baekhyun. Byun Baekhyun.”

Junuary 12th 2015

Hye_Jin_END

Author_POV

Waktu telah menunjukan pukul 19.21 KST. Dan Hye Jin baru saja pulang dari sekolahnya. Tapi bukannya pulang yeoja itu malah pergi ke suatu tempat. Ya, tempat itu adalah Sungai Han.

Hari ini benar-benar menguras tenaganya. Hari ini dia mengetahui fakta bahwa sahabatnya yang telah menghianatinya telah lama mencintai kekasihnya. Dan parahnya sahabatnya itu telah menyukai kekasihnya sebelum ia mengenal Sehun. Sangat miris. Dia tak tahu tentang itu semua. Hye Jin merasa orang paling bodoh yang tidak tahu apa-apa. Dan orang yang paling menyedihkan karena dihianati oleh kekasih dan sahabatnya sendiri. Sungguh sangat menyedihkan. Tiba-tiba saja seseorang mengagetkannya dengan tiba-tiba melempar batu ke Sungai Han dan berdiri di sampingnya.

“Apa aku mengagetkanmu?” Tanyanya sambil menatap Hye Jin. Lalu detik berikutnya ia tersenyum. Hye Jin menatap namja tersebut tanpa berkedip sedikitpun. Dia seakan terpesona menatap namja yang saat ini tersenyum manis kepadanya.

“Hey, apa kau masih di sana?” Tanya namja tersebut sambil mengibas ngibaskan tangannya ke wajah Hye Jin. Sontak Hye Jin mengedipkan matanya beberapa kali karena tersadar dari lamunannya.

“N ne..” Ucap Hye Jin kikuk. Namja tersebut tersenyum (lagi) melihat tingkah yeoja yang ada dihadapannya saat ini.

“Kau sangat manis.” Ucapnya lagi masih mempertahankan senyuman manisnya.

Author_ END

Hye_Jin_POV

“Kau sangat manis.” Oh God. Aku merasa pipiku saat ini memerah dibuatnya. Mengapa dia sangat gampang sekali mengatakan hal itu. Apa dia tidak tahu bahwa saat ini aku mati-matian menyembunyikan senyumanku darinya.

“Kau masih mengingatku?” Kali ini ia bertanya dan mengganti topik pembicaraan. Aku menatapnya. Aku menaikan sebelah alisku dan mencoba mengingat. Apa kami pernah bertemu sebelumnya?

“Kurasa kau sudah lupa.” Katanya lagi. Mungkin hanya penglihatanku saja atau apa tapi aku merasa dia seperti kecewa? Ah entahlah.

“Kita bertemu di sini di Malam Natal.” Ucapnya kali ini yang sukses membuatku bertanya-tanya. Jangan-jangan..

“Ya, aku namja yang waktu itu. Apa kau mengingat namaku?” Tanyanya lagi. Aku merasa namja ini suka sekali berbicara. Sejak tadi hanya dia yang selalu berbicara. Seakan-akan aku adalah pendengar yang baik. Aku pun mengingat ingat nama namja tersebut. Seingatku aku sempat menanyakan namanya.

“Byun..” Belum sempat aku mengatakannya dia sudah dulu memotong perkataanku.

“Byun Baekhyun.” Ucapnya sambil tersenyum (lagi). Dan aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku tanda mengerti.

“Kau?” Tanyanya yang membuatku bingung.

“Aku?” Tanyaku memastikan sambil menunjuk diriku sendiri.

“Ne, kau. Siapa namamu?” Tanyanya kali ini lebih jelas.

“Hye Jin. Naneun Song Hye Jin Imnida.” Ucapku memperkenalkan diri kepadanya. Sedangkan ia hanya manggut-manggut tak jelas dan itu membuatnya sangat menggemaskan. Mengapa dia sangat manis? Ehh.. Apa yang kau fikirkan Song Hye Jin. Keluarkan fikiran anehmu itu.

“Kau sedang memikirkan apa?” Tanyanya tiba-tiba yang membuatku sedikit terkejut.

“Apa aku sangat manis?” Tanyanya lagi. Mengapa dia mengetahui apa yang aku fikirkan. Jangan-jangan?

“Tenang. Aku bukan paranormal.” Ucapnya tenang sambil menatapku. Apa? Mengapa dia tahu apa yang aku fikirkan? Jangan-jangan dia benar-benar paranormal lagi.

“Aku harus pergi.” Ucapnya yang membuat fikiran-fikiran anehku hilang dalam sekejap. Dia datang dan pergi dengan begitu cepat (lagi).

“Dan kau juga harus segera pulang.” Ucapnya sambil menatapku dari bawah sampai atas lalu detik berikutnya ia tersenyum.

“Senang bisa bertemu denganmu. Kuharap kita dapat bertemu lagi. Song Hye Jin.”

Mey 28th 2015

Semenjak pertemuan kami yang kedua aku dan Baekhyun lebih sering bertemu di Sungai Han. Entah kenapa setiap pulang Sekolah aku selalu menyempati diriku untuk ke Sungai Han dan berharap untuk menemui Baekhyun di sana. Aku selalu berharap Baekhyun akan datang ke Sungai Han dan benar saja ia selalu datang. Aku merasa Baekhyun selalu berusaha datang untuk tepat waktu ke Sungai Han. Walaupun kenyataannya aku selalu lebih dulu datang darinya. Tapi bagaimanapun aku tetap senang karena Baekhyun tetap datang.

“Sudah lama menunggu?” Tanyanya dengan nafas yang tidak beraturan.

“Apa kau berlarian ke sini?” Tanyaku tak menjawab pertanyaannya. Sedangkan dia hanya nyengir menampakan gigi putihnya. Saat ini kami berada di bangku yang tidak jauh dari Sungai Han. Kami masih bisa melihat keindahan Sungai Han dari sini. Entah mengapa aku merasa saat ini sangat nyaman. Aku tidak tahu apa aku merasa nyaman karena melihat Sungai Han atau karena saat ini Baekhyun bersamaku. Entahlah aku tidak tahu.

“Hye-ah..” Ucapnya memanggilku, refleks aku mengalihkan pandanganku padanya.

Cepret!

“Yak! Apa yang kau lakukan?!” Ucapku kesal.

“Mengambil gambarmu.” Jawabnya tidak ambil pusing. Lalu ia melihat hasil gambar yang ia dapatkan tadi.

“Hye-ah lihatlah gambarmu. Kau sangat cantik di sini.” Apa-apaan Byun Baekhyun ini. Apa dia tidak tahu kalau dia mengatakan itu membuat jantungku ingin keluar dari tempatnya. Aku rasa bibirmu harus di pagar(?) agar tidak melenceng(?) Byun Baekhyun.

“Hye-ah ayo kita Selca. Lihatlah ke kamera.” Aku menatapnya lalu mengalihkan pandangku kearah kamera.

“Hana, dul, set.” Cepret! Bunyi kamera tersebut. “Satu kali lagi.” Ucapnya riang.

“Hye-ah kali ini kau harus tersenyum lebar ok!” Katanya sedangkan aku hanya mengangguk menyetujuinnya.

“Hana, dul, Set.” Cup ~ Cepret! Senyumanku luntur digantikan oleh rasa keterkejutanku saat Baekyun mengecup pipiku.

“Yak! Apa yang kau lakukan Byun Baekhyun.” Ucapku sambil memukul bahunya berulang kali. Sedangkan dia hanya bisa meringis saat pukulanku mengenai bahunya dengan sangat keras.

“Mian, mian aku tahu kalau aku salah.” Ucapnya sambil menundukkan kepalanya tanda menyesal. Ingin rasanya aku tertawa dan mencubit pipinya saat melihat ekspresi lucu itu.

“Jangan ulangi lagi oke.” Ucapku sambil mencubit pipinya gemas. Baekhyun mengangkat wajahnya dan menatapku dalam dan didetik berikutnya ia tersenyum.

July 23rd 2015

Aku duduk di bangku menunggu Baekhyun datang menemuiku. Satu jam waktu telah berlalu tapi Baekhyun masih belum menampakkan batang hidungnya. Mungkinkah dia tidak datang hari ini. Apakah dia mengalami sesuatu karena itu dia tidak datang? Aku terus-terusan dihantui oleh fikiran-fikiran yang mulai membuatku frustasi. Aku berdiri dan mulai meninggalkan tempatku. Aku rasa Baekhyun tidak akan datang. Setelah beberapa langkah tiba-tiba saja aku merasakan tanganku ditarik oleh seseorang yang membuat tubuhku tertarik olehnya lalu orang itu membawa tubuhku kedalam pelukannya. Ini, wangi parfum ini aku tahu siapa orangnya. Wangi maskulin yang sangat kentara mampu membuatku untuk terus ingin merasakan dan selalu ingin berlama-lama disampingnya.

“Baekhyun-ah..” Bibirku kelu saat menyebutkan namanya. Entahlah tapi aku yakin orang yang memelukku saat ini adalah Baekhyun.

“Lima menit. Hanya lima menit. Biarkan aku memelukmu seperti ini.” Aku hanya bisa diam dalam pelukannya saat Baekhyun mengatakan itu padaku. Hangat, pelukannya sangat hangat. Aku menyukai pelukan ini. Aku menyukai cara ia memelukku.

~~~~~

August 19st 2015

Hari ini Baekhyun menyuruhku datang tepat waktu di tempat biasa kami bertemu. Aku menunggunya di kursi dekat Sungai Han. Dia menyuruhku datang tepat waktu tapi malah dia sendiri yang tidak tepat waktu. Apa ini hanya perasaanku saja atau apa, tapi aku merasa Baekhyun mulai berubah. Entahlah aku mulai bingung dengan semua ini. Perasaan ini aku mulai yakin bahwa aku memiliki perasaan dengan Baekhyun. Saat ia menyentuhku dan memperlakukanku dengan caranya, aku menyukainya, sangat menyukainya. Saat ia menatap dan tersenyum manis aku merasakan jantungku memompa lebih cepat dari biasanya.

“Hye-ah..” Aku tersentak saat mendengar suaru itu memanggilku. Fikiran-fikiran yang sejak tadi menghantuiku langsung menghilang seketika. Aku membalikan tubuhku dan menatap namja yang ada dihadapanku saat ini. Dia menatapku dengan.. Entahlah aku tak bisa membaca tatapan matanya. Aku balas menatap matanya yang menatapku sangat dalam. Beberapa menit kami tidak melakukan apapun dan tidak berbicara sepatah katapun. Sampai akhirnya..

“Hye-ah Saranghae.” Aku rasa jantungku berhenti berdetak saat Baekhyun mengatakan itu padaku. Baekhyun mendekatkan tubuhnya untuk lebih dekat kepadaku. Tangan kirinya menarik pinggangku pelan dan kurasakan tangan kanannya menyentuh daguku dan membelai pipiku lembut. Dia menatapku dalam, aku balas menatapnya. Perlahan tapi pasti aku bisa merasakan nafas hangatnya menerpa wajahku. Aku memejamkan mataku saat kurasa wajahnya sangat dekat. Detik berikutnya..

Chup ~ Bibirnya sukses menyentuh bibirku. Bibirnya hanya menempel pada bibirku. Tidak ada lumatan ataupun kecupan. Lembut, bibirnya sangat lembut saat bibirnya menyentuh permukaan bibirku. Detik berikutnya aku bisa merasakan bibirnya melumat bibirku lembut. Sangat lembut. Aku hanya bisa diam dan menerima perlakuan Baekhyun padaku. Dan detik berikutnya aku mulai membalas ciumannya. Aku mulai menggerakan bibirku pelan dan menyeimbangi permainannya. Ini, Ciuman ini sangat lembut. Aku bisa merasakan jantung Baekhyun saat ini memompa sangat cepat. Didetik berikutnya Baekhyun melepas tautan bibirnya di bibirku. Kami sama-sama menatap satu sama lain. Sampai akhirnya..

“Hye-ah saranghae. Will you be my Girlfriend?” Dia mengatakan itu dengan sangat tegas tidak ada kata-kata yang tertinggal ataupun tercekat olehnya. Aku bisa merasakan dari tatapan matanya  bahwa ia saat ini sungguh-sungguh dengan kata-katanya. Aku memejamkan mataku lalu menarik nafasku dalam. Detik berikutnya aku membuka mataku dan berkata..

“Yes, I will.”

~~~~~

October 23st 2015

Semenjak malam itu (Baekhyun yang menyatakan perasaannya pada Hye Jin) aku dan Baekhyun resmi menjadi sepasang kekasih dan semenjak itu juga Baekhyun memperlakukanku dengan sangat manis. Aku menyukai cara ia memperlakukanku. Aku sangat menyukainya, sangat.

“Hye-ah..” Aku menghentikan kegiatanku membaca buku dan menatapnya. Seakan-akan bertanya ada apa?

“Saranghae.” Aku tersenyum mendengar perkataannya.

“Aku tahu.” Kataku masih dengan menatapnya sambil tersenyum. Baekhyun cemberut saat mendengar ucapanku. Aku rasa bukan itu yang dia inginkan.

“Mwo?” Tanyaku bingung saat melihat ekspresinya yang berubah 180°.

“Ani.” Ucapnya datar lalu mengalihkan pandangannya dariku dan memandang Sungai Han yang ada dihadapan kami.

“Apa kau marah?” Tanyaku sambil memperhatikan gerak geriknya. Sedangkan dia hanya melipat kedua lengannya dan memandangku sekilas dengan ekspresi datar.

“Hei, apa kau marah?” Tanyaku lagi mendekat kearahnya.

“Ani.” Ucapnya masih mengacuhkanku dan tetap memandang Sungai Han.

“kau marah iyakan?” Ucapku lagi.

“Ani aku tidak marah.” Balasnya kecut dan masih memandang Sungai Han.

“Aku tau kau marah.” ucapku sambil berusaha membuatnya mengakui bahwa ia sedang marah.

“Sudah kubilang aku tidak marah.” Ucapnya lagi penuh dengan penekanan. Entah keberanian dari mana tiba-tiba saja aku memajukan tubuhku dan mengecup pipinya sekilas. Aku bisa melihat ekspresi terkejut dari Baekhyun.

Hye_Jin_END

Author_POV

“Apa sudah tidak marah?” Tanya Hye Jin. Dan detik berikutnya Baekhyun menunjukan smirknya.

“Aku tidak akan marah kalau kau menciumku di sini.” Ucapnya sambil menunjuk bibirnya menggunakan jari telunjuknya. Hye Jin menatap Baekhyun lama dan Baekhyun balas menatap Hye Jin. Hye Jin mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun. Baekhyun yang melihat Hye Jin mendekatinya makin tersenyum lebar. Jarak keduanya sangat dekat. Saat tinggal beberapa senti lagi tiba-tiba Hye Jin menghentikan kegiatannya. Dan berbisik di telinga Baekhyun.

“Jangan mimpi Byun Baekhyun.” Setelah mengatakan itu Hye Jin menjauhkan tubuhnya. Dan menertawainnya habis-habisan. Bisa dilihat saat ini Baekhyun cemberut karena Hye Jin mempermainkannya. Tiba-tiba saja Baekhyun menatap Hye Jin dalam yang membuat Hye Jin harus menghentikan tawanya.

“Mwo?” Tanya Hye Jin bingung melihat Baekhyun yang merubah ekspresinya. Hye Jin rasa Baekhyun pantas mendapatkan gelar orang yang mempunyai seribu ekspresi. Mungkin terlalu berlebihan tapi Hye Jin rasa itu gelar yang cocok untuk Baekhyun. Baekhyun tidak membalas perkataan Hye Jin, tiba-tiba saja..

Chup ~ Mata Hye Jin melebar saat Baekhyun tiba-tiba saja mengecupnya. Ani, menciumnya. Setelah dirasa cukup lama Baekhyun menjauhkan wajahnya dan menatap Hye Jin. Dan detik berikutnya Baekhyun tersenyum dan kembali memajukan wajahnya dan mencium Hye Jin. Mereka berciuman sangat manis di Sungai Han dan gelapnya malam.

~~~~~

November 16st 2015

Hye Jin dan Baekhyun berjalan beriringan menyusuri Sungai Han sambil bergandengan tangan. Hye Jin menatap Baekhyun yang terlihat sangat menikmati waktu mereka. Hye Jin tersenyum menatap wajah orang yang ia cintai. Lalu Hye Jin mengalihkan pandangannya dan menatap jalan yang ada dihadapannya.

“Hye-ah..” Ucap Baekhyun memanggil Hye Jin sambil menatap Yeoja yang ada disampingnya saat ini.

“Ne.” Jawab Hye Jin masih dengan memperhatikan jalanan yang ia lewati.

“Jika kau tidak menemukanku, aku ingin kau mencari sesuatu di bangku dekat pohon tempat kita sering duduk menghabiskan waktu kita bersama.” Ucap Baekhyun sambil berusaha untuk tetap santai dan tenang agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Hye Jin. Hye Jin menghentikan langkahnya dan menatap Baekhyun dalam.

“Apa maksudmu? Apa kau akan pergi? Tanya Hye Jin. Terdengar di akhir kalimatnya Hye Jin seakan tercekat saat ia mengatakan itu.

“Ani.” Ucap Baekhyun menjawab perkataan Hye Jin.

“Lalu apa? Mengapa aku harus mencari sesuatu pada saat aku tidak menemukanmu?” Kata Hye Jin kali ini agak meninggi dan sedikir bergetar saat ia mengeluarkan perkataannya. Baekhyun hanya dapat menatap dan memandang Hye Jin tanpa bisa menjawab perkataan yeojanya sama sekali.

“Dengarkan aku baik-baik dan turuti kata-kataku.” Ucap Baekhyun serius dan memegang bahu Hye Jin lembut. Hye Jin hanya diam menuruti perkataan Baekhyun.

“Carilah benda itu saat kau tidak menemukanku.” Ucap Baekhyun sambil menatap manik mata Hye Jin. Saat ini mata Hye Jin mulai berkaca-kaca saat mendengar perkataan Baekhyun yang menyuruhnya mencari sesuatu saat ia tak menemukan Baekhyun.

“Waeyo? Mengapa aku harus mencari sesuatu(?) pada saat aku tidak menemukanmu?” Kata Hye Jin kali ini sedikit bergetar. Diam, Baekhyun hanya dapat diam dan menatap Hye Jin tanpa bisa menjawab perkataan yeoja itu.

“Wae Baekhyun-ah? Wae?” Tanya Hye Jin tercekat saat ia menanyakannya pada Baekhyun. Baekhyun hanya bisa diam dan menatap Hye Jin. Dia bingung ingin menjawab apa pada Hye Jin. Saat ini dia hanya bisa diam dan diam.

“Wae? Wae? Wae? Wae?” Tanya Hye Jin mulai meninggi saat diujung kalimatnya. Baekhyun tetap diam dan menatap Hye Jin dengan mata berkaca-kacanya.

“Jawab aku Baekhyun. Jawab AKU!” Ucap Hye Jin bergetar. Baekhyun tidak bisa menyawab perkataan Hye Jin. Tiba-tiba saja Hye Jin memeluk Baekhyun yang membuat mereka sedikit terhuyung kebelakang.

“Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku.” Ucap Hye Jin, kali ini yeoja itu tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Hye Jin menitikan air matanya di dalam dada bidang Baekhyun.

“Aku mohon jangan pergi.” Ucap Hye Jin lagi. Baekhyun tidak dapat menjawab perkataan yang dilontarkan Hye Jin. Baekhyun tidak bisa mengiyakan perkataan Hye Jin. Disatu sisi Baekhyun tidak ingin meninggalkan Hye Jin di lain sisinya Baekhyun harus meninggalkannya bagaimanapun caranya. Pada akhirnya di detik berikutnya Baekhyun membalas pelukan Hye Jin dan mengelus kepala Yeojanya itu agar ia lebih tenang.

Desember 24st 2015

Malam Natal. Ya Malam ini adalah malam Natal. Malam yang tidak pernah Hye Jin inginkan. Hye Jin memeluk tubuhnya sambil menunggu seseorang yang ia harapkan sejak kemaren. Saat ini Hye Jin sedang menunggu Baekhyun. Sudah seminggu Hye Jin tidak menemukan Baekhyun di Sungai Han dan sudah seminggu juga Hye Jin terus menunggu Baekhyun di sana. Yeoja itu tidak menyerah dan terus menunggu Baekhyun. Hye Jin yakin Baekhyun yang belakangan ini tidak menemuinya karena namja tersebut sedang sibuk.

Author_END

Hye_Jin_POV

Sudah seminggu ini Baekhyun tidak ke Sungai Han dan seminggu ini aku selalu datang dan menunggunya. Aku yakin Baekhyun hanya sedang sibuk dan tidak dapat bertemu denganku akhir-akhir ini. Aku memeluk tubuhku erat agar tubuhku sedikit lebih hangat. Musim dingin dan Malam Natal. Ini adalah malam Natal yang pertama bagiku semenjak aku dicampakkan oleh kekasihku waktu itu. Hhuu.. Aku masih sangat kesal saat mengingat kejadian waktu itu.

Karena bosan, aku memutuskan untuk berkeliling dan menyusuri tepi Sungai Han sampai Baekhyun datang. Aku menyusuri sungai Han dengan pandangan kosong. Entah apa yang ada difikiranku saat ini. Yang jelas fikiranku saat ini sangat kacau. Tiba-tiba saja langkahku terhenti. Entahlah, aku juga tidak tahu mengapa kakiku bisa berhenti tanpa kuperintah. Tiba-tiba saja pandanganku menyusuri tempat ini. Tidak salah lagi, ini adalah tempat di mana aku dan Baekhyun terakhir kali bertemu. Tiba-tiba saja otakku memutar memori saat kami di sini. Ada satu kalimat yang disampaikan Baekhyun yang membuatku tersadar akan sesuatu.

Jika kau tidak menemukanku, aku ingin kau mencari sesuatu di bangku dekat pohon tempat kita sering duduk menghabiskan waktu kita bersama.

Aku terduduk di tepi Sungai Han. Baekhyun telah pergi meninggalkanku di sini, seorang diri. Baekhyun telah pergi. Benda itu, ya aku harus mencari benda yang di katakan Baekhyun padaku. Tanpa pikir panjang aku langsung berdiri dan beranjak dari tempatku. Aku berlari menyusuri Sungai Han dan sempat beberapa kali aku tersandung karena tak melihat jalan yang ada di hadapanku. Aku terus berlari sampai akhirnya aku sampai di bangku tempat aku dan Baekhyun menghabiskan waktu kami bersama. Aku melihat bangku itu kosong. Tidak ada benda atau apapun di sana. Aku mendekati bangku itu dan melihat di sekeliling bangku tersebut. Tidak ada benda atau apapun di sana. Tiba-tiba saja penglihatanku menangkap sebuah benda berbentuk persegi panjang yang telah terlihat kusam tidak jauh dari pohon. Benda itu berwarna Pink dan ada sebuah pita diujung sisi benda tersebut. Aku mendekatinya dan mengambil benda itu.

Amplop? Tanpa pikir panjang aku langsung membuka amplop tersebut dan aku menemukan sebuah foto dan surat di dalamnya. Foto itu adalah gambar yang diambil Baekhyun saat kami foto bersama. Aku tersenyum melihat foto itu, kami terlihat tersenyum bersama. Baekhyun sangat manis di foto ini. Lalu mataku beralih pada Amplop yang ada digengamanku. Aku membuka lipatan kertas tersebut dan membaca isi dari kertas tersebut.

Dear Hye Jin

 

Hye Jin-ah, apa kau sudah menemukan Amplop yang aku taruh di dekat pohon itu? Aku harap kau mengingat perkataanku waktu itu dan secepat mungkin mencari Amplop ini. Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja? Aku harap begitu. Maaf membuatmu khawatir dan tidak mengatakan ini secara langsung padamu. Aku pergi ke New York untuk melanjutkan sekolahku di sana. Maaf karena aku tidak memberitahukanmu tentang ini. Hye Jin-ah, tunggulah aku di sana. Aku akan kembali dan menemuimu secepatnya. Jadi, tunggulah aku sampai aku kembali. Aku menyayangimu. Saranghae.

 

Byun Baekhyun

Aku menitikan air mata setelah selesai membaca surat dari Baekhyun untukku.

Cepatlah kembali Byun Baekhyun aku menunggumu.

~~~~

December 18th 2018

 

Aku akan menunggumu

Di sini tempat di mana pertama kali kita bertemu

Di sini di mana kita menghabiskan waktu bersama

Di sini kita bercanda dan tertawa. Menatap dan tersenyum

Aku ingin kita seperti dulu

Di mana hanya ada kau dan aku

Aku ingin kita seperti dulu

Di mana hanya kau yang tersenyum manis kepadaku

Aku rindu dengan tatapan itu

Aku rindu dengan senyuman itu

Aku rindu dengan caramu memperlakukanku

Aku rindu di saat kau memelukku dengan sangat hangat

Aku rindu di saat bibirmu menyentuh bibirku

Aku menunggumu di sini di tempati ini sampai kau kembali

Jadi kumohon kembalilah

Aku menunggumu.

 

Song Hye Jin ~

Tanggal, bulan dan tahun ini genap 3 tahun Baekhyun pergi sejak hari itu. Aku selalu  menunggu dan duduk di bangku yang sering aku dan Baekhyun duduki dulu. Setiap malam aku selalu berusaha menyempati diriku untuk datang di sini, di Sungai Han ini. Aku yakin Baekhyun pasti akan menempati janjinya. Aku percaya padanya.

Aku menatap kosong bangku yang ada di sampingku. Biasanya aku dan Baekhyun menghabiskan waktu kami di sini berdua. Ya hanya berdua. Aku tersenyum mengingat saat-saat kami bersama. Aku merasa waktu terasa sangat lambat. Mungkin aku harus tetap menunggu Baekhyun lagi.

Aku bangkit berdiri dari bangkuku dan memutuskan untuk pergi dari sana. Sebelum pulang aku memutuskan untuk menyusuri tepi Sungai Han. Sudah lama aku tidak melakukan ini. Ya, sudah lama sekali. Aku menundukan kepalaku dan menatap jalan yang kakiku lewati. Sesekali aku menendang bebatuan kecil tersebut. Lalu setelah bosan dengan apa yang aku lakukan, aku mendongakan wajahku dan menatap jalan yang ada dihadapanku. Langkahku terhenti saat melihat seorang namja yang saat ini tengah membelakangiku.

“Baekhyun..” Tanpa sadar bibirku mengucapkan kata itu dengan sangat pelan. Tapi sepertinya orang itu dapat mendengar perkataanku. Orang itu membalikan tubuhnya dan menatapku. Padangan kami bertemu. Tubuhku seakan mati. Aku tidak bisa menggerakan tubuhku. Ingin rasanya aku berlari dan memeluknya dengan sangat erat. Detik berikutnya ia tersenyum kepadaku. Senyuman itu tidak berubah sama seperti dulu. Dia melangkahkan kakinya kearahku. Dia memberi jarak 1 meter diantara kami, dan dia kembali tersenyum.

“Hey..” Ucapnya setelah menghentikan langkahnya dihadapanku. Saat ini aku hanya bisa menatapnya. Apakah ini mimpi? Jika ini mimpi jangan bangunkan aku dari tidurku. Aku terus menatapnya tanpa kedip.

“Sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?” Ucapnya masih dengan senyuman di sudut bibirnya. Aku hanya bisa diam dan menatapnya dalam. Mengapa dia bertanya seakan kami adalah teman lama. Apakah dia hanya menganggapku teman? Bagaimana dengan hubungan kami selama ini? Aku rasa tidak ada kata putus waktu itu.

“Baik.” Ucapku akhirnya dengan suara sangat pelan. Aku rasa dia tidak dapat mendengarkannya. Dia masih mempertahankan senyumannya itu. Dan detik berikutnya ekspresi wajahnya berubah menjadi serius. Aku rasa dia masih mempertahankan 1000 ekspresi di wajahnya.

“Hye-ah, apa kau menemukan surat itu?” Tanyanya serius dan menatapku dalam.

“Ne..” Jawabku dengan suara pelan.

Hye_Hin_END

Author_POV

“Baguslah kalau begitu. Apa kau masih mengingat isi surat itu?” Tanya lagi dan Hye Jin hanya bisa mengangguk mengiyakan perkataannya. Tiba-tiba saja Baekhyun berlutut dihadapan Hye Jin yang membuat Yeoja itu shock. Baekhyun mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berhiaskan pita di atasnya lalu ia buka kotak itu, terlihat ada sebuah cincin bertengger di sana. Hye Jin tak percaya dan menutup mulutku menggunakan kedua tangannya.

“Aku hanyalah namja yang tidak romantis, tidak sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Aku ingin kau untuk melengkapi kekuranganku dan menerimaku apa adanya. Hye-ah, Will you Merry Me?” Mata Hye Jin berkaca-kaca dan ia tersenyum saat Baekhyun mengatakan itu dengan lantang kepadanya. Tanpa ragu Hye Jin menganggukan kepalanya dan berkata..

“Yes, I will.” Baekhyun tersenyum mendengar perkataan Hye Jin. Baekhyun memasukan cincin tersebut ke jari manis Hye Jin. Lalu ia bangkit berdiri dan menatap Hye Jin dalam.

“Gomawo karena telah menerimaku.

Gomawo karena telah mau melengkapi kekuranganku.

Dan gomawo untuk cinta yang kau berikan padaku.” Setelah mengatakan itu Baekhyun memajukan tubuhnya dan mencium bibir Hye Jin lembut. Hye Jin memejamkan matanya saat ia rasa bibir Baekhyun menyentuh bibirnya. Baekhyun melumat bibir Hye Jin lembut. Hye Jin menikmati ciuman yang diberikan Baekhyun untuknya. Baekhyun melumat bibir bawah dan bibir atas Hye Jin secara bergantian dan menarik pinggang Hye Jin untuk lebih dekat padanya. Sama halnya dengan Baekhyun, Hye Jin mengeratkan ciumannya dengan mengalunkan kedua lengannya pada leher Baekhyun. Mereka sama-sama melumat dan membalas ciuman satu sama lain. Setelah dirasa cukup lama mereka berciuman, Hye Jin melepaskan tautan bibir mereka terlebih dahulu. Baekhyun tersenyum manis saat melihat pipi Hye Jin memerah karenanya.

“Saranghae.”

END

Susiani ~

12 responses to “[Freelance] I’m Waiting For You

  1. Memang begitu berat masalah hidup hyejin tapi jika ia bersabar pasti ia akan menemukan orang yang sangat mencintainya contohnya ya baekhyun . Aku sangat suka saat ia memperlakukan hyejin dengan manis dan baik.
    Kutunggu fanfic lainnya ne

  2. romantis baekhyun aku gakuat/? XD keren thor ffnya feelnya juga dapet,baekhyun romantis kok meskipun to the point wkwk keep writing yaa

  3. Pingback: [Freelance] Love Inseparable (Chapter 6) | SAY KOREAN FANFICTION·

  4. Annyeong…nae readers baru disini ^^
    cerita nya bnr2 seru,romantis walaupun agak nyesek waktu tau di khianati…tapi secara keseluruhan ff ini keren…bikin sequel nya dong thor…

  5. duhhhhhhhhhhh mau coment apa nihhhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    Hahahha,,,,, ”cinta kan membawa mu kembali disiniiii”’
    Aku ngarep banget baek bilang sama hye jin untuk jadi pacarnyaaa,, dganti sama will you marry me ajaaaa,,, hahahha g usahh pacar pacarnnnnn hahahahhaah
    Kekekeee,,,,

Leave a comment