IT’S OKAY — by noonapark

large

¶ Title : IT’S OKAY | Cast : Park Chanyeol and YOU | Genre : Romance, Fluff | Ratting : General | Lenght :  Ficlet (< 2000 words) ¶

-noonapark@2015-

(http://noonapark.wordpress.com/)

Previous : [Missing You Like Crazy] [Sweet Punishment For Lovely Trouble Maker] [The Chosen One] [All Of Me] [Because I Love You]

.

***

.

Park Chanyeol tengah terbaring lemah di atas tempat tidurnya, dengan posisi tengkurap dan membiarkan selimut tebal berwarna putih itu menutupi hingga batas pinggangnya.

Kelopak mata Chanyeol kemudian terbuka perlahan ketika Ia mendengar suara pintu kamar yang dibuka.

“Chanyeol?”

Eunsoo datang. Chanyeol hanya menatap Eunsoo dalam diam sementara gadis itu bergegas mendekati tempat tidur lalu berdiri di sisinya. Eunsoo tidak berkata apa-apa, Ia hanya balas memandang Chanyeol dalam diam disertai kecemasan yang terpetak jelas diwajahnya. Lalu ketika Eunsoo melirik bagian bawah sudut tempat tidur dan mendapati berkas-berkas serta sebuah laptop yang sedang dalam keadaan menyala, Eunsoo mendengus.

“Kau bilang kau sedang lelah, tapi mengapa kau masih sibuk mengurusi pekerjaanmu?” Tanya Eunsoo menatap Chanyeol setengah kesal. Eunsoo mendekati sudut tempat tidur untuk kemudian membereskan berkas-berkas dan laptop itu dari atas tempat tidur.

Chanyeol meliriknya dengan lemah. “Kau tahu sendiri, besok aku harus menghadiri pertemuan penting.”

Eunsoo tidak langsung menjawab. Terlebih dahulu Ia meletakkan berkas-berkas serta laptop yang sudah Ia matikan itu ke atas meja nakas. Setelah itu Ia naik ke atas tempat tidur lalu duduk menghadapkan tubuhnya ke arah Chanyeol. “Pertemuan apapun itu, kurasa kesehatamu lebih penting. Bukankah aku sudah sering mengingatkanmu? Jangan terlalu tergila-gila dengan pekerjaan. Kau juga harus memikirkan kondisi tubuhmu.”

Chanyeol tersenyum tipis. “Sudahlah, tidak perlu khawatir, aku hanya sedikit lelah. Aku tidak apa-apa.” Ujarnya, lalu merubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Chanyeol kemudian melirik Eunsoo disertai kulit kening yang berkerut samar ketika mendapati Eunsoo tengah sibuk merogoh sesutu dari dalam tas selempang yang gadis itu kenakan.

Setelah Eunsoo mendapatkan sebuah benda yang Ia cari dari dalam tas, Eunsoo meletakkan tasnya di lantai begitu saja, lalu semakin mendekat ke arah Chanyeol dan berkata. “Bangunlah.”

Meskipun bingung, namun Chanyeol menurut. Ia kemudian duduk dan hanya diam saat Eunsoo beralih duduk di belakang tubuhnya.

“Ibu bilang, ini adalah kompres panas yang bisa mengobati rasa lelah ditubuh.” Kata Eunsoo sambil membuka bungkus benda yang Ia bicarakan.

Chanyeol berusaha menoleh ke belakang—ke arah Eunsoo. “Ibumu membelikan itu untukku?”

Setelah membuka bungkusnya, Eunsoo menempelkan kompres panas itu ke belakang leher Chanyeol sembari menjawab. “Bukan, aku mengambilnya dari tas Ayah.”

Chanyeol tersenyum ringan. “Kau mencurinya?”

“Aku tidak mencurinya!” Sahut Eunsoo terdengar tidak terima. Sembari memijit-mijit pelan leher dan sekitar pundak Chanyeol, Ia melanjutkan. “Aku akan mengatakan pada Ayah setelah aku pulang nanti.”

Chanyeol hanya mengangguk-angguk pelan. “Ya. Terserah.” Ia kembali menatap lurus ke depan. “Rasanya panas. Tapi sepertinya ini akan membuat tubuhku menjadi lebih baik.”

Eunsoo tersenyum puas. “Tentu saja. Aku sering melihat Ibu memakaikan kompres panas ini di tubuh Ayah saat Ayah sedang lelah. Kuharap ini juga akan membantumu.” Selesai memijit pundak Chanyeol, Eunsoo kembali menggeser duduknya ke samping tubuh Chanyeol. “Bagaimana? Sudah lebih baik?”

Chanyeol tersenyum hangat seraya satu tangannya mengelus pipi Eunsoo dengan lembut. “Ya, semuanya menjadi lebih baik jika kau ada di sampingku. Terima kasih.” Kata Chanyeol, lalu memberikan kecupan hangat di kening Eunsoo—cukup lama, membuat Eunsoo tidak bisa menahan senyuman bahagianya.

Setelah Chanyeol menarik wajahnya kembali, Eunsoo menggenggam punggung telapak tangan Chanyeol yang masih berada di pipinya. “Jangan terlalu memaksakan diri. Kenapa kau tidak menyerahkan pekerjaan itu pada orang lain saja? Tubuhmu juga perlu istirahat. Jika kau terus seperti ini, kau bisa sakit nanti. Mungkin tidak apa-apa jika penyakitmu ringan, tapi bagaimana jika kau terserang penyakit yang berat? Penyakit yang membahayakan nyawamu. Apa kau ingin membuatku menjadi janda diusia muda nantinya?”

Chanyeol tersenyum ringan. “Ya! Kau mendoakanku agar cepat meninggal?”

“Bukan begitu. Hanya saja…” Eunsoo mendesah berat, menurunkan tangan Chanyeol dari wajahnya, lalu menggenggamnya erat-erat diatas pangkuan, dan melanjutkan. “Aku mencintaimu. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu.”

Chanyeol tersenyum lembut. Ia sedikit menelengkan kepala lalu matanya menatap wajah Eunsoo lekat-lekat. “Seharusnya aku meminta pada Ayah dan Ibuku, sebaiknya mereka segera pulang dari Jepang agar kita bisa segera menikah. Kurasa aku benar-benar membutuhkanmu untuk selalu berada di sampingku.”

Eunsoo cemberut. “Lalu mengapa kau tidak meminta pada mereka untuk segera pulang? Agar aku bisa menjaga putra mereka satu-satunya yang terkadang keras kepala.” Ujarnya. Kemudian Eunsoo mendekat, menyelipkan kedua tangannya dibalik lengan Chanyeol dan memeluk pria itu dengan hangat. “Aku juga ingin menikah denganmu.” Gumam Eunsoo, meletakkan dagunya di atas pundak Chanyeol lalu tersenyum kecil. “Aku juga ingin selalu berada di sampingmu. Menjalani semua hal bersamamu. Berdua. Ya, pasti menyenangkan.”

Senyum Chanyeol semakin mengembang. Ia pun membalas pelukan Eunsoo lalu membenamkan wajahnya disela-sela rambut kecokelatan milik gadis itu yang beraroma jasmine, Chanyeol selalu menyukai aromanya. “Kalau begitu bagaimana jika kau menginap saja di apartemenku malam ini, hm?”

Mata Eunsoo membola. Ia langsung melepas pelukannya lalu menatap Chanyeol tak percaya. “Kau ingin mati di tangan Ayahku?”

“Kenapa?” Tanya Chanyeol terdengar tenang. “Hanya menemaniku tidur. Aku berjanji tidak akan melakukan apa-apa padamu. Jika aku ingin melakukannya, kau pasti sudah hamil sejak dulu.”

“Ya!”

Chanyeol tersenyum kecil. “Tidak apa-apa, aku tidak akan memaksa jika kau tidak mau.”

Eunsoo hanya menghembuskan napas berat melihatnya.

Kemudian Chanyeol kembali merebahkan tubuhnya, menatap Eunsoo sembari menepuk pelan permukaan kasur di sampingnya, dan berkata. “Temani aku tidur, hanya sebentar.”

Eunsoo hanya diam menatap Chanyeol selama beberapa saat. Tanpa berkata apa-apa lagi, Eunsoo kemudian merebahkan tubuhnya di samping Chanyeol dan menutupkan selimut hingga batas dada mereka.

Kini mereka saling berhadapan, saling memeluk pinggang dan membiarkan wajah mereka hanya dipisah oleh jarak yang tak lebih dari lima senti saja. Selama beberapa saat, mereka hanya saling memandang dalam diam. Dalam keheningan yang melingkupi, mereka membiarkan mata mereka bertemu dan membiarkan napas hangat mereka saling beradu.

“Apa pelukan bisa membuat tubuhmu merasa lebih baik?” Gumam Eunsoo membuka suara.

Chanyeol tersenyum kecil menanggapinya. “Ya, jika kau yang melakukannya.”

Senyum Eunsoo pun mengembang, lalu Ia mempererat rangkulan tangannya di pinggang Chanyeol seraya mempertemukan bibir mereka, menutup mata dan mencium bibir pria itu dengan hangat.

Hingga beberapa saat kemudian, Eunsoo memisahkan bibir mereka, lalu menatap Chanyeol dan mendapati pria itu tersenyum lembut padanya.

“Chanyeol-ah.”

“Hm?”

“Apa.. besok kau jadi pergi ke Busan?”

Chanyeol mengangguk pelan. “Ya, ada pertemuan bisnis di sana. Aku harus pergi. Kenapa?”

“Tidak. Hanya..” Eunsoo menundukkan pandangan. “Kau sendiri yang mengatakan bahwa rekan bisnismu itu adalah wanita. Beberapa hari yang lalu aku juga sempat melihat profilnya di laptopmu. Menurutku.. dia cukup cantik.”

“Kau cemburu?”

Eunsoo kembali mendongak menatap Chanyeol. “Tidak. Aku tidak cemburu.” Sahutnya tegas. “Lagipula dia terlihat lebih tua darimu. Jadi untuk apa aku cemburu? Tidak. Aku tidak cemburu.” Lalu Eunsoo merubah posisi tidur menjadi terlentang, meletakkan kedua tangan di atas perut seraya bola matanya menatap langit-langit kamar dengan sorot mata yang kesal. “Dia bahkan lebih cocok jika menjadi kakak perempuanmu. Tidak. Aku tidak mungkin cemburu padanya.” Gumam Eunsoo.

Chanyeol menahan senyuman sembari mendesak ke arah Eunsoo, memeluk tubuh gadis itu erat-erat lalu berbisik di telinganya. “Kau tahu? Kau semakin cantik jika kau sedang cemburu seperti ini.”

“Ya!” Eunsoo menoleh menatap Chanyeol. “Sudah kukatakan aku tidak cemburu!” Ujarnya kesal.

“Kau yakin?” Tanya Chanyeol. “Kami akan menginap di hotel yang sama selama beberapa hari ke depan. Kau yakin kau tidak akan cemburu?”

Eunsoo mendengus kesal. Ia kembali menghadapkan tubuhnya pada Chanyeol, memeluk pinggang Chanyeol erat-erat lalu menatap pria itu dengan cemas. “Jangan berpenampilan terlalu tampan, eoh? Jangan terlalu banyak tersenyum. Bersikaplah biasa saja padanya. Aku yakin bukan hanya dia, pasti akan ada banyak perempuan yang juga hadir di pertemuan itu. Ck!” Eunsoo mendecak sebal sebelum akhirnya melanjutkan. “Baiklah, aku tidak akan menelfonmu nanti. Kau pasti akan sibuk bekerja. Jadi aku akan menunggu kau yang menelfonku. Ya.. setidaknya satu hari sekali, jangan lupa memberi kabar padaku, hm?”

Chanyeol tersenyum seraya mengangguk pelan. “Ya, baik, sayang. Aku tidak akan berpenampilan terlalu tampan. Aku juga akan tersenyum seperlunya. Aku juga akan menjaga pandanganku meskipun akan ada beberapa rekan bisnis wanita di sana. Satu lagi, aku pasti akan menelfonmu setelah istirahat bekerja. Kapanpun itu. Karena aku pasti akan merindukanmu.” Chanyeol kemudian mendaratkan kecupan singkat di bibir Eunsoo. “Maaf, karena harus meninggalkanmu lagi.”

Eunsoo tersenyum tipis. “Tidak apa-apa. Kali ini sepertinya aku tidak akan bosan menunggumu. Karena Minseok barusaja membuka café, jadi aku akan membantunya bekerja di sana. Ya, aku akan menghabiskan waktu untuk membantunya bekerja.” Eunsoo menunjukkan senyuman semakin mengembang tanpa menyadari bahwa air muka Chanyeol telah berubah. “Kau tahu? Minseok membuka café itu menggunakan uang tabungannya sendiri. Minseok menabung sejak lama, dan sekarang akhirnya Minseok berhasil meraih mimpinya. Minseok pasti senang, aku juga ikut senang melihatnya.”

Chanyeol hanya diam, menunjukkan ekspressi wajah terkesan tidak peduli, tidak senang. Lalu saat Chanyeol melihat Eunsoo membuka mulut berniat bersuara, Chanyeol cepat-cepat menutup mata. “Jangan bicara lagi, aku ingin istirahat.” Katanya datar.

Eunsoo mengurungkan niat berbicara tanpa menyadari perubahan dalam nada bicara Chanyeol. Ia pun hanya mengangguk lalu tersenyum. “Hm, aku akan diam.” Gumamnya sembari mengelus pelan tubuh Chanyeol. Eunsoo mendekat, memberikan kecupan singkat di bibir Chanyeol dan bergumam setelah itu. “Kau harus istirahat. Aku akan pulang setelah kau benar-benar tidur.”

Sejujurnya Chanyeol tidak pernah senang saat Eunsoo membicarakan lelaki lain di hadapannya. Entah itu artis idola Eunsoo ataupun sahabat Eunsoo sendiri; Minseok. Chanyeol akui dia yang paling pecemburu di sini. Terkadang Chanyeol bahkan merasa kesal atas ketidakpekaan Eunsoo terhadap rasa cemburu yang Ia miliki. Seperti barusan.

Tapi entahlah, merasakan Eunsoo memeluknya semakin hangat membuat Chanyeol tidak bisa menahan lengkungan di bibirnya. Ya, Chanyeol merasa bahwa pelukan Eunsoo seolah menegaskan bahwa gadis itu memang benar-benar mencintainya. Dan Chanyeol bangga pada dirinya sendiri. Chanyeol bahagia. Rasa lelah ditubuhnya pun seolah lenyap dengan sendirinya.

Baiklah, tidak apa-apa jika Ia harus meninggalkan Eunsoo bersama Minseok selama beberapa hari kedepan. Chanyeol yakin, gadis itu pasti bisa menjaga diri dan hati hanya untuk dirinya.

Dan Chanyeol juga berjanji, bahwa Ia akan menjaga diri dan hatinya hanya untuk Eunsoo. Untuk seorang gadis yang sangat Ia cintai dengan sepenuh hati dan jiwanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

*fin*

127 responses to “IT’S OKAY — by noonapark

  1. ini terinspirasi dari chanyeol pake koyo kah ??? lucuuuu.. eunsoo nggak peka, trus chanyeolnya kelewat peka wkwkwk

  2. Ahh ini terinspirasi dari foto Chanyeol yg pake koyo ya thor? 😀
    Dan ini sweet bgt :” kebetulan lagi ada perasaan gmana gtu gegara film baru Chanyeol sama mbak Yuan T.T hehehe yaaa itu cuma tuntutan pekerjaan. Ff ini semacam obat penenang/? Terimakasih author karna masih menyempatkan waktu untuk menulis :’D

  3. ini ada permintaan eunso yang agak sulit dikabulkan, gimana coba caranga buat chanyeol tidak berpenampilan terlalu tampan?

    eunso, asal kamu tahu ya chanyeol itu udah tampan dari pabriknya jadi gak bisa dibuat jelek
    kekeke

  4. dari kejadian kecil, kak ima selalu sukses bikin ff yg ngena banget. meskipun bagi sebagian fans itu hal biasa. tapi bisa banget ih bikin kejadian kecil jadi ff se manis ini T.T

  5. barubuka ff ini nih setela iatus 1 minggu(?) *soalnya lagi ujian -v-“* kekkeke minggu depan kknya bakalan banyak ujian lagi deh,, jadi harus bener” hiatus lagi nih 1 mingguan yah..

  6. aish jinjaaa!!
    ff ini bikin melting, disini chanyeol sweet banget
    gak kuat rasanya, manissss banget
    envy sama eunsoo T-T

Leave a comment