[Freelance] Discomfort

PicsArt_1450690476707

Main Cast : Xi Luhan & Yoon Sena (OC)

 

Support Cast : Yoon Sang Hyun (OC)

 

Author/Twitter : Choi Heon / @gabyaipassa_

 

Genre : Romance

 

Rating : 15+

 

Length : Oneshoot

 

 

Disclaimer : Semua cerita, setting, karakter, alur, dll adalah milik author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apaapun. Untuk tokoh artis lainnya bukan milik author, melainkan milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka masing-masing. Author hanya menggunakan mereka untuk keperluan cerita.

 

 

 

 

 

 

Sena dan Luhan sudah menjalin hubungan sejak tingkat pertama Senior High School, dan kini sudah 8 tahun sejak saat itu. Sena dan Luhan sudah merasakan pahit dan manis hidup didunia ini, Sena sudah sedikit berubah ia sudah bukanlah Sena yang keras kepala, ia sudah bukan Sena yang masih suka mementingkan dirinya sendiri, tetapi sekarang ia sudah menjadi Sena yang dewasa, berhati lembut, dan tetap cerdas seprerti biasanya. Luhan juga bukan lagi Luhan yang ceroboh, ia sudah belajar banyak dari setiap kecerobohan yang sudah sering merugikan kelangngsungan hidupnya selama ini dan sekarang ia sudah menjadi Luhan yang bertanggung jawab akan segala sesuatu yang dia lakukan di hidupnya.

 

 

Sena baru saja pulang dari pesta bersama teman-temannya dalam rangka untuk melepas masa lajangnya.

 

Tok.. tok..tok..

 

“Masuklah” ucap seseorang yang berada didalam ruangan yang baru saja di ketuk oleh Sena.

“Selamat malam ayah, apa yang ayah lakukan disana?” Tanya Sena setelah melihat ayahnya sedang duduk dibalkon.

“Hanya sedang memandang langit malam.” Jawab Ayah Sena.

Sena kini memang hanya tinggal dengan ayahnya yaitu Tn. Yoon Sang Hyun, sejak kematian ibunya 5 tahun yang lalu. Dan Sena menjaga ayahnya seperti  ia sedang merawat anaknya sendiri. Sena akan menajdi sangatlah cerewet jika bersangkutan dengan ayahnya, seolah ia dapat kehilangan ayahnya kapan pun. Itu memang bukan tindakan yang salah untuk seorang anak yang sangat menyayangi ayahnya sendiri.

“Ayah.. ada yang ingin aku katakan.”  Ucap Sena memecah kehenigan.

“Apa itu ?”

“Ayah… aku ingin membatalkan pernikahan.” Ucap Sena sembari berlutut memegang tangan ayahnya.

“Ada apa ? Mengapa tiba-tiba menjadi seperti ini ?” Tanya Ayah Sena bingung.

“Ayah akan kehilangan aku apabila aku menikah.”

“Memang sudah seperti itu seharusnya.”

“Ayah dan ibu sudah merawatku dengan sangat baik. Tapi aku, belum melakukan sesuatu untuk membalas budi ayah dan ibu.” Kini Sena mulai terisak, ia masih belum seratus persen bisa melepaskan ayahnya, atas apa yang sudah diberikan oleh kedua orang tuanya.

“Jangan konyol. Kau memberi kami banyak hal indah.” Ucap Ayah Sena.

“Benarkah ?”

“Tentu.. begitu banyaknya hingga tak terhitung. Hadiah pertama darimu adalah saat kau lahir. Saat itu pukul 3 pagi, tangisan pertamamu terdengar seperti terompet malaikat. Itu adalah musik terindah yang pernah kudengar. Saat meninggalkan rumah sakit, langit mulai bercahaya. Tapi masih banyak bintang yang bertebaran di angkasa. Di semesta yang luas ini, kehidupan yang baru membawa darahku. Aku sangat terharu oleh tangisan itu.  Dan setiap hari, setiap tahun sejak saat itu. Semua kenanangan bahagia, takada yang lebih baik bagi kami. Kami akan merindukanmu tapi kenangan itu tetap membahagiakan kami. Jadi, kau janganlah khawatir.” Jelas Ayah Sena, sembari mengusap-usap lembut rambut anak gadisnya.

“Aku takut, apakah aku dan Luhan akan baik-baik saja ?”

“Tentu saja kalian akan baik-baik saja. Yakinlah padanya. Kau tepat memilihnya, dia orang biasa tanpa bakat istimewa. Tapi dia ingin orang yang disayanginya merasakan kebahagiaan, maka dari itu ia bekerja keras. Itulah hal yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini dan menjadi manusia yang baik. Aku yakin dia akan membuatmu bahagia. Aku bangga padamu karena telah memilihnya. Jadi, jangan cemas. Semuanya akan baik-baik saja.”

“Baiklah.Terima Kasih, Ayah. Aku akan kembali kekamarku.”

“Tidurlah yang nyenyak, besok adalah hari bersejarah untukmu.” Ucap Ayah Sena setelah itu ia mencium pucuk kepala darah dagingnya satu-satunya.”

 

 

Sena kini sudah berada dikamarnya. Ia sedang duduk dengan punggung yang menyandar pada kepala tempat tidurnya dengan handphone yang sedang berada di telinganya.

“Halo.. Lu..” Ujar Sena untuk membuka percakapan.

“Hai, chagi. Ada apa jam segini menelponku ?”

“Aku merindukanmu.”

“Besok kita pun akan bertemu, sayang.”

“Tapi aku ingin mendengar suaramu, Lu. Sudah 2 minggu aku tak mendengar suramu bahkan sepertinya aku lupa seperti apa wajah calon suamiku ini.” Gurau Sena.

“Terus saja menggodaku Yoon Sena.” Sena hanya terkik mendengar keluhan Luhan. Ia memang senang menggoda Luhan.

“Lu.. aku sudah mengungkapkannya pada ayah.”

“Lalu apa yang ia katakan ?”

“Ia bilang bahwa ia sudah rela melepaskanku kepadamu, padahal aku ingin tetap berada disisinya. Tak bisakah kita tinggal dirumah Ayahku setelah menikah ?” Tanya Sena.

“Tidak bisa. Setelah menikah kau sudah merupakan tanggung jawabku. Aku juga sudah menyiapkan rumah untuk kita. Aku ingin membuktikan bahwa aku memang sangatlah serius padamu, chagi-ya.”

“Baiklah.”

“Apakah kau meragukanku ?”

“Tentu saja aku tidak meragukanmu. Selama ini aku juga sudah bergantung padamu. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk aku tidak meragukanmua. Aku hanya sedang gelisah saja, Lu.”

“Baiklah. Sudah waktumu untuk tidur tuan putri. Aku tidak ingin besok melihat calon permaisuriku berjalan di altar dengan kantung mata yang hitam.”

“Iya.. aku akan tidur. Selamat Malam Lu.”

“Selamat Malam Honey.”

­

**END**

 

Author Note : Wahhhhh… udah lama banget aku gak nulis fanfic. Sebenernya kemaren-kemaren itu gak ada niat buat hiatus. Tapi tugas tiada henti, dan baru ada waktu sekrang buat nulis. Seneng, bisa nulis lagi. Udah segitu aja deh cuap-cuap gajelasnya.

 

7 responses to “[Freelance] Discomfort

  1. trlalu cpt.. cma ngungkapin kegalauan hatinya sedih buat ninggalin appa karna mau nikah… kirain smpek nikah. yah gpp lah yg pnting g jdi btal nikah

  2. Aku pikir mau ngebatalin pernikahan karena kenapa-kenapa sekalinya Sena sayang banget sama orangtuanya
    lumayan menyentuh

  3. hay gaby 🙂 kenapa ffnya cuma segitu aja? padahal aku suka loh sama ffnya ayo dong lanjutin lagi kisah mereka selagi mereka mau menikah, dan juga setelah menikah, ne ne ne author 😀

Leave a comment