2 SIDES

PicsArt_05-09-06.45.56

Karena kota Moskow tidak akan indah jika kau tak melukiskan kisahmu disana. Diantara tumpukan kebahagian orang-orang Moskow,dimanakah kebahagiaan milikmu?

Title : 2 sides

Author : alphaphoenix

Main cast : Oh Sehun (EXO) | Choi Hyunjoo (OC/You) | Kim Jooyoung (OC)

Genre : Fluff, angst, romance.

Length : One shoot

Rating : PG-15

Selamat membaca. Please leave comment. DON’T BE A SILENT READER!

Dibawah sinar musim semi di Moskow yang terik, Sehun memandang lesu sneaker putihnya yang masih mulus. Sesekali ia menggerakkan kakinya karena rasa bosan mulai menjalar ketubuhnya. Ia menggesek-gesekkan, mengayunkan bahkan sesekali mengehentak pelan ke jalanan. Kadang-kadang ia juga memandang gedung asrama wanita dibelakangnya, menghitungnya dari lantai 1 sampai lantai 10 lalu ia memicingkan matanya ke jendela kamar yang berada diujung kiri dengan gorden bewarna biru dan dream catcher yang menggantung diatasnya. Sehun bisa melihat dream catcher itu bergerak tertiup angin.

Sehun menutup matanya dan menghirup oksigen yang berasal dari pohon diatasnya. Ia berteduh dibawah pohon apel, menghindar dari teriknya sinar matahari. Akhirnya, ia bisa bejalan-jalan keluar tanpa coat winter, sweater dan syal. Hidup di Rusia seakan-akan mengajaknya untuk tak mengenal matahari.

“Tunggu Sebentar….”

Bunyi bip pelan terdengar dan muncul notifikasi di handphonenya. Sehun hanya bisa menghela nafas pendek. Entahlah, sebentarnya para wanita ketika berdandan mungkin sewindu bagi para pria.

“Ada masalah?” ketik Sehun cepat lalu mengirimkannya ke Hyunjoo.

“Wanita….. mengertilah hey pria :D” balas Hyunjoo cepat. Sehun langsung tertawa pelan melihat balasannya. Sungguh, ia sungguh menggemaskan.

“Jangan berlama-lama, bisa-bisa ada wanita lain yang mengajakku jalan..” rayu Sehun. Well, Sehun memang cukup nakal jika merayu Hyunjoo.

“Jika kau berani………………” balas Hyunjoo lalu diikuti dengan stiker brown yang berapi-api.

“Lihat, ada wanita cantik yang baru saja lewat. Ia mengedip kepadaku.” Balas Sehun lagi. Ia masih belum puas melihat reaksi Hyunjoo yang hanya mengancamnya.

“Ya!! Berjemurlah dibawah sana. Nikmati saja wanita yang lalu lalang di depanmu. Aku akan berlama-lama disini. Kau juga terus mengirimiku LINE, bagaimana bisa aku mau siap-siap!!” Teriak Hyunjoo menggunakan voice note yang dikirimkan. Bukannya takut ataupun marah diteriaki oleh pacarnya sendiri, Sehun malah tertawa mendengar teriakan Hyunjoo.

“Tak usah tertawa, playboy!” kata Hyunjoo lagi di voice note.

“Tapi kau menyukai playboy ini kan?” balas Sehun, ia membalas pesan Hyunjoo dengan voice note juga.

Tapi pesannya tidak dibaca. Sehun mengerutkan keningnya.

“Kau sudah siap?” ketik Sehun

Selang beberapa detik, hanya muncul jam di kiri kotak pop-up hijau. Tidak ada tulisan ‘dibaca’.

“Kau marah?” balas Sehun lagi sambil menelan salivanya. Buru-buru ia memikirkan cara agar Hyunjoo memaafkannya dan kencan mereka akan berhasil kali ini.

“Bagaimana jika aku marah?” sang pemilik suara muncul dan terdengar dari belakang punggung Sehun. Lantas saja Sehun berbalik dan melihat Hyunjoo menggunakan dress bermotif bunga selutut, memakai slipbag bewarna senada dan sneaker putih yang masih mulus. Sehun langsung tertawa ketika melihat sneaker yang digunakan oleh Hyunjoo. Melihat Sehun tertawa, membuat Hyunjoo memiringkan kepalanya. Ia tak habis pikir, setelah ia mencoba untuk menggoda gadis lain didepannya sendiri, Sehun tertawa melihat Hyunjoo muncul didepannya. Pria yang satu ini memang benar-benar ingin diminta putus dengannya.

“Kau ingin benar-benar putus denganku, huh?” Tanya Hyunjoo ketus.

Sehun yang belum bisa mengontrol tawanya hanya bisa menggeleng pelan dan masih diikuti dengan tawanya.

Karena kesal, Hyunjoo berbalik arah memunggungi Sehun dan berjalan berlawanan arah, meninggalkan Sehun dibelakangnya.

“Hyunjoo- ah, mau kemana?” teriak Sehun.

“Mencari pria baru.. Wah lihat pria didepan itu, sungguh tampan.” Kata Hyunjoo memakai cara berbicara Sehun barusan yang menggoda wanita lain. Well, lebih tepatnya, ia sekarang jengkel dan marah.

“Hyunjoo-ah, bukan itu maksudku..” Sehun berlari mengejar Hyunjoo. Hyunjoo bukan tipe wanita yang pandai dalam berolahraga. Beda dengan Sehun yang memiliki tubuh kekar dan atletis. Menurutnya ini hal mudah mengejar wanitanya yang sedang marah padanya.

Tapi, jika memintanya memaafkannya, itu bukan hal yang mudah.

Sehun langsung menarik tangan Hyunjoo dan menguncinya, membuat Hyunjoo tak bisa bergerak sama sekali. Kedua kaki Hyunjo pun diapit oleh kedua kaki Sehun.

“Ya! Lepaskan..” jerit Hyunjoo sambil mencoba membuka cengkraman Sehun. Tapi percuma saja. Kau tak lihat bagaimana lengan Sehun. Lengan Sehun memang sengaja diciptakan untuk merangkul Hyunjoo.

“Lihat kebawah..” kata Sehun. Hyunjoo langsung memandang Sehun bingung.

“Lihat kebawah..” kata Sehun sekali lagi. Hyunjoo ragu-ragu untuk melihat kebawah. Ia bahkan memalingkan pandangannya ke samping kiri, menghadap jalan raya.

“Hey, aku tidak mengejekmu tadi. Hanya saja aku bahagia. Jika kau ingin alasannya, lihat kebawah..” kali ini Sehun mencoba mengatakannya dengan lembut. Berhasil, kepala Hyunjoo lambat-lambat memutar ke bawah. Ketika matanya memandang tanah, Hyunjoo menemukan 2 pasang sepatu sneaker bewarna putih mulus. Sepasang yang digunakan Hyunjoo lebih kecil dibandingkan yang digunakan oleh Sehun. Bibir Hyunjoo memperlihatkan senyum tipis namun bahagia.

“Wah, kita memang jodoh. Bagaimana jika kita menikah saja?” sahut Sehun mencairkan suasana diikuti dengan gelagak tawanya. Suasananya menjadi terlalu cair, membuat wajah Hyunjoo cemberut lagi.

“Hey, hey… bukan itu maksudku. Maksudku, kita memang pasangan serasi,bukan?” Tanya Sehun.

“Memang..” jawab Hyunjoo namun cepat-cepat ia memalingkan wajahnya karena takut Sehun akan melihat senyum bahagianya lagi, takut Sehun akan menggodanya lagi.

“Hyunjoo-ah, kau lucu sekali…!” kata Sehun, merangkul Hyunjoo dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya mengacak rambut Hyunjoo.

“Ya!” jerit Hyunjoo. Lalu ia merapikan rambutnya dan poninya yang susah payah dia rapikan sejak tadi pagi.

“Kau tahu berapa lama aku menyiapkan rambutku ini?” Tanya Hyunjoo kesal.

“Tahu. Dan siapa yang suruh kau membuat rambutmu seperti ini?”

“Dirimu..”

“Aku tidak pernah memintamu melakukannya..”

“Aku ini pacar yang baik. Kau mau berjalan dengan seorang perempuan jelek?”

“Siapa yang jelek? Menurutku kau adalah perempuan tercantik meskipun kau terbangun dengan rambut singa…” goda Sehun sambil tersenyum manja ke Hyunjoo.

“Oh Tuhan!” kata Hyunjoo mengeluh. Ia mengeluh, mengapa pacarnya ini sungguh pandai menggodanya, ditambah lagi ia sungguh tampan.

“Biar kuselesaikan kalimatmu.. ‘Aku bersyukur mempunyai pacar bernama Oh Sehun’,” kata Sehun bangga dan  ia menarik tangan Hyunjoo untuk ikut berlari kecil bersamanya.

“Kita akan pergi kemana?” Tanya Hyunjoo.

“Ke metro, kereta bawah tanah..” jawab Sehun.

“Itu aku tahu, Sehun.” Kata Hyunjoo lembut.

“Bagaimana kalau kita ke Hermitage Garden? Karena ini Musim semi, pasti banyak bunga-bunga yang bermekaran.” Kata Sehun antusias.

“Bukannya itu tempat yang ada lambang hati berukuran besar itu?” Tanya Hyunjoo.

“Benar. Ah, aku baru ingat soal mitosnya. Jika kau melewati lambang hatinya bersama pasanganmu setelah membuat permintaan, maka permintaanmu akan terkabul.” Kata Sehun.

“Kalau begitu aku akan membuat permintaan bahwa kita harus putus.” Sahut Hyunjoo sambil cekikikan.

“Hyunjoo-ah….” Kata Sehun memelas.

“Tidak, tidak.. aku hanya bercanda saja.” Kata Hyunjoo lalu ia tertawa dan mengacak balik rambut Sehun.

 

“Apa yang kulakukan disini, Jooyoung-ah?” gumam Jooyoung sendiri ketika ia keluar dari kereta dan terikut arus orang-orang lainnya menuju luar, menaiki escalator di metro Chekhovskaya. Di escalator, banyak sekali para pasangan yang sama-sama pergi menuju keluar stasiun metro dan barulah sadar bahwa hanya Jooyoung sendiri yang sendirian.

Wajahnya yang terlihat asia menarik sedikit perhatian orang-orang Rusia, ditambah lagi dengan Jooyoung yang berjalan sendirian. Untunglah tidak semua orang Rusia suka tertarik dengan hal-hal sepele, mereka hanya sebentar memandang Jooyoung, lalu pergi memalingkan pandangannya.

Jooyoung, perempuan asal Korea ini sedang menuntut ilmu di Rusia. Wajahnya cantik, wajar jika kau menganggapnya sebagai model pada awal melihatnya. Namun sebenarnya Jooyoung adalah seorang mahasiswa jurusan musik klasik, ia merupakan seorang violis hebat ketika sekolah. Karena ia mencintai lagu Swan Lake yang diciptakan oleh composer Rusia bernama Pyotr Ilyich Tchaikovsky, Jooyoung memutuskan untuk melanjutkan studi musik klasik dimana Tchaikovsky dilahirkan

Jooyoung ragu ketika ia harus melangkahkan kaki keluar dari stasiun metro. Sebenarnya ia tidak tahu apa yang ia lakukan ditempat yang seharusnya didatangi oleh para pasangan, sedangkan ia hanya ditemani oleh suara langkah dan bayangannya sendiri. Jooyoung sempat menelan ludah lalu keluar menerobos pintu keluar dan langsung disambut dengan pemandangan indah di sekelilingnya. Udara hangat yang sangat dirindukan oleh warga Rusia, yang hanya datang sebentar saja dalam setahun benar-benar dinikmati oleh warga Rusia khususnya warga Moskow.

Karena baru petama kali akan mengunjungi Hermitage Garden, Jooyoung buta jalan. Memamg, ia belum genap setahun tinggal setahun di Moskow. Ia pertama kali menginjakkan kaki di Moskow pada musim gugur tahun 2015 lalu. Untuk skala kota Moskow yang besar ini, mungkin butuh bertahun-tahun bagi Jooyoung untuk menghafal jalan-jalan di kota Moskow.

Jooyoung langsung mengeluarkan smartphonenya dan bergumam dekat dengan speaker smartphonenya.

Ok google, show me direction to Hermitage Garden…” kata Jooyoung kepada smartphonenya. Tidak butuh waktu yang lama ternyata dan dengan bantuan suara dari wanita yang ada di aplikasi, Jooyoung sampai di Hermitage Garden.

Mata Jooyoung sedikit dibuat terpana dengan keberadaan bunga disana-sini. Bunga tulip yang ditanam disekitar taman dengan berbagai macam warna. Mata Jooyoung langsung tertuju pada tulip bewarna merah. Ya, merah adalah warna favorit Jooyoung. Dan ia dibuat terpesona ketika bunga tulip tersebut memancarkan warna merah merona.

Entahlah, untuk saat ini Jooyoung melupakan permasalahannya dan kegundahan hatinya. Ia tersenyum bahagia melihat bunga-bunga begitu indah bermekaran. Bunga tulip yang indah, bermekaran hanya setahun sekali saja, mampu memikat hatinya dan membuat para pengunjung senang. Namun setelah itu ia akan gugur dan hilang. Bagaimana perasaannya?

Untuk sekarang ini, Jooyoung tahu bahwa kebahagiaannya sekarang didapatinya karena ia membuatnya. Ia tidak menemukan kebahagiannya, namun ia berusaha membuat dirinya bahagia. Menyelamatkan dirinya sendiri agar tidak terpuruk dalam kesendirian.

Jooyoung singgah sebentar di tenda yang menjual eskrim. Ia membeli eskrim dengan rasa strawberry kesukaannya. Sedikit asam namun manis, begitulah kehidupan Jooyoung.

Spasiba..Terima Kasih.” Kata Jooyoung dalam bahasa Rusia kepada si penjual. Jooyoung lalu pergi melanjutkan perjalanannya berkeliling taman.

Ia berjalan santai, sepatu oxford yang ia gunakan serasa ringan dikakinya meskipun tampaknya terlihat berat dimata orang lain. Ia menggunakan kemeja dan rok dibawah lutut dengan warna denim ditambah dengan tas selempang di bahu kanannya dan kamera Polaroid yang tergantung dilehernya.

Jooyoung menyukai fotografi. Beberapa hasil fotonya sering ia kirim ke berbagai majalah namun dengan nama samaran. Ia memutuskan untuk duduk di taman, yang menghadap kea rah monument berbentuk hati perak yang berukuran cukup besar. Dari kejauhan, Jooyoung bisa melihat beberapa pasangan mengerumuni monument berbentuk hati tersebut untuk antri melewatinya.

Disela-sela perjalanan tadi, Jooyoung sempat mengambil beberapa foto bunga tulip dan pemandangan sekitarnya. Ia begitu bahagia melihat hasil jepretannya yang setara dengan photographer professional. Setelah puas melihat hasilnya, Jooyoung mengambil beberapa foto dari objek-objek yang ia lihat disekitarnya. Sambil duduk, ia memilih untuk mengambil kerumunan para pasangan di depan monumen berbentuk hati.

Suasana hati Jooyoung sungguh bagus, ia tersenyum gembira sambil memfokuskan kameranya kepada salah satu objek pasangan yang akan melewati monumen hati berukuran besar itu. Sebelum mereka melewatinya, ia meminta pengunjung lain untuk mengambil foto mereka. Dari wajah mereka, terlihat bahwa mereka bukan orang Rusia. Wajah mereka merupakan wajah oriental. Wajah mereka tidak terlihat asing bagi Jooyoung. Dari mana asal mereka, China, Jepang…

Mereka dari Korea? Gumam Jooyoung dalam hati.

Mendadak, Senyum mekar Jooyoung melayu dan ia menurunkan kameranya dari wajahnya. Karena tidak percaya apa yang barusan ia lihat dari lensa kamera, Jooyoung menyipitkan matanya dan mendorong wajahnya kedepan, melihat kedua pasangan yang hampir dijadikan objek Jooyoung tadi. Mereka baru saja melewati monument berbentuk hati tersebut. Mereka tampak tertawa lalu dengan cepat, sang pria mencium kekasihnya tersebut.

Kebahagian Jooyoung yang barusan ia buat mendadak runtuh dan hancur berkeping-keping. Sekarang ia tidak tahu darimana lagi untuk membuat kebahagian.

Jooyoung menundukkan kepalanya dan mengedipkan matanya berkali-kali. Ia sadar bahwa butiran air mata baru saja muncul dari bola matanya. Cepat-cepat ia hapus.

Cukup untuk hari ini, aku akan pergi ketempat yang lain. Gumam Jooyoung dan langsung berdiri dari tempat duduknya.

Mendadak, smartphone Jooyoung berbunyi dan memperlihatkan foto kontak dirinya bersama seorang perempuan. Jooyoung tampak bahagia merangkul temannya itu.

“Yoboseyo…Ada apa Hyunjoo-ah?” ucap Jooyoung sambil mengontrol suaranya agar tidak pecah.

“Jooyoung ah, bisakah kau kirim fotoku dan Sehun yang berada di handphonemu?” Tanya Hyunjoo.

“Foto? Dihandphoneku?” Tanya Jooyoung heran.

“Iya, waktu kemarin kau pergi kebawah. Aku meminjam handphonemu sebentar untuk menelpon orang tuaku,ingat? Dan aku lupa bahwa itu bukan handphoneku. Tapi, aku dan Sehun banyak melakukan selfie dikameramu dan hasilnya keren sekali. Boleh aku memintanya?” Tanya Hyunjoo lembut.

“Oh.. tentu saja. Tentu saja, nanti kukirimkan. Tapi, Jooyoung-ah, kau dimana? Kau sudah tidak ada di kasurmu ketika aku bangun.” Ujar Jooyoung.

“Aku sekarang bersama Sehun di Hermitage Garden. Kau harus kesini, Jooyoung-ah.. disini indah sekali.”

Aku sudah disini, temanku yang terkasih. Melihatmu bersamanya, sungguh menyakitkan.kata Jooyoung dalam hati.

“Aku kira kau kelelahan. Semalam jam berapa kamu pulang? Aku menunggumu? Dari mana saja kamu?” Tanya Hyunjoo cemas.

“Tidak apa-apa. Yang penting aku tadi malam pulang,kan?” jawab Jooyoung diikuti dengan tawa paksaan.

“Iya. Tapi lain kali bilang padaku kemana kau pergi. Arraseo..”

“Baiklah. Sudah ya. Kututup dulu. Sebentar akan kukirimkan. Paka.. Bye.” Kata Jooyoung lalu langsung memutuskan sambungan telepponnya.

Jooyoung tak habis pikir bagaimana ia tidak bisa tahu kalau dismartphonenya bersarang foto mesra Hyunjoo dan Sehun. Ia benar-benar tidak sanggup melihat foto Sehun bersama perempuan lain, apalagi tersimpan dihandphonenya.

Cepat-cepat ia membuka galeri smartphonenya dan langsung saja ia menemukan 10 foto Hyunjoo dan Sehun.

Sehun.

“Kau jahat… “ kata Jooyoung dengan suara bergetar kepada foto Sehun yang terpampang di smartphonenya.

Ia tidak tahu siapakah yang merengut kebahagiaannya. Hyunjoo atau Sehun. Dua orang terpenting dalam hidupnya ini mendadak menjadi 2 orang paling merusak kebahagiannya.

Jooyoung mengira bahwa kisah percintaan dimana 2 orang sahabat menyukai 1 orang yang sama hanya terjadi di dunia fantasi saja, hanya pikiran kreatif manusia. Namun Jooyoung tidak menyangka bahwa dirinya sendiri terlibat dalam balada cinta rumit seperti ini dimana kedua orang yang melukainya mungkin tidak tahu soal luka Jooyoung.

Jika ia tahu begini, mungkin dari dulu ia tidak akan mau bekenalan dengan Sehun, berbicara dengannya, bercanda dengannya, berjalan-jalan dengannya mengelilingi Moskow dan makan dikafe berdua dengannya.

Namun siapa yang tahu soal masa depan? Siapa yang tahu bahwa temanmu sendirilah yang berhasil menyambar hati pria idamanmu.

Cepat-cepat Jooyoung mengirimkan foto Hyunjoo dan Sehun lalu setelah terkirim, ia langsung menghapus semua foto tersebut dari galerinya.

Dan untuk sekarang, pertanyaan klasik Jooyoung kembali muncul. Ia merasa bahwa hidup ini tidak adil.

Kebahagian. Kita menemukannya atau kita membuatnya?

 

44 responses to “2 SIDES

  1. First comment? Yass, ceritanyaa bagusss, sehunnya ga tau kalo sahabt kekasihnya juga suka sama dia? Waa nyesek disatu sisi huhu, good ff heheee fighting

  2. Jooyoung masih bener2 nyimpen perasaannya ke Sehun dg baik, masih berusaha nutupin perasaannya walopun sakitnya kaya apaan tau-_-
    Difficult choices huhuuu senggaknya tetep pertahanin sahabat duluu yaa, soal kebahagiaan mah tar pasti bakalan ditemuin, walopun caranya gatau kek gimana :’)

  3. waaaah.. it’s really good story!!! diawal kishx sweet bgt, tp diakhir bnr2 mxesakkan! pertanyaan yg ckup utk mmbuat brpikir.. Tp kebahagiaan memang bs diraih dg cara membuat kebahagiaan itu sndiri, nmun jg bs dgn cra mnemuknnya.. bgitu juga dgn luka, Utk ksus hyunjoo n jooyoung.. trll menyesakkan 😦 Keren ini..! Johhdda!z

  4. yah mau bgmna lg.. sehun uda bersama hyunjo. kecuali sehun mau slingkuh sma jooyoung :p mgkin bsa lbih greget klo sehun sslingkuh hahahah

    • iya… mau gimana lagi. Sehun ud sama hyunjoo. mereka udah bahagia.. kan ga enak.
      Sehun selingkuhnya sma aku aja..hahaha ))
      thanks for comment yaa 😀

  5. Huaaa.. kayak aku sbb pernah alami nya dan rasanya sakit sngt.. tpi lama kelamaan aku sibukkan diri dgn hal lain dan gak peduli sama mereka then aku berhasil

  6. Ternyata jooyoung suka ma sehun….hmmmm kasian bgt sich…
    Kebahagian kita yg menemukan dannmembuat y juga….

  7. Nyesek pasti kalo jadi jooyoung :” . stay strong buat jooyoung .
    sekilas mirip sama kisah cintaku bersama sehun dan chanyeol /ggggggggg 😂😂😂

  8. Kebahagian. Kita menemukannya atau kita membuatnya?

    Kita menemukannya, lalu membuatnya sendiri
    Menemukan kebahagian yang orang lain punya dan membuatnya sendiri dengan cerita yg berbeda….. jadi menurut aku kebahagiaan itu aku yang ciptain sendiri, bukan ditemuin.. karna itu bakal panjang banget ceritanya kalo kita yg nyari hihihi
    Aku sukaa ceritanyaa baguss bangetttt rada nyesek sih karna aku jg prnh ngalamin:( and it’s really sucks…

  9. wah….pdhl cerita awalnya sweet bgt, eh gk tau nya di akhir ada nyeseknya jg….
    pernh ngalamin yg kyk gini nih dulu, tp dlu aq ma shbt aq lbih mmilih buat gk nerima cwo itu sih, biar gk nyesek dua”nya gitu….

  10. suka bangeeeeeeeetttttt
    ini feeling nya dapeeet bnageetttt
    kerebanget,banget,deh, pkoknya,
    ini kesukaan bngetdeh genre nya,,
    keren banget,serius,,
    keep writing yaaa

  11. kasian sama Jooyoung…
    itu Hyunjoo gtau kn klo si Jooyoung juga suka sama Sehun???
    ini ttg kebahagiaan” gitu lah..mendapatkan/mencari/ apalah.. ane keinget sma apa kata guru ane*eeh
    /abaikan aja kak komen yg itu/

  12. Duh aku kira gaakan ada nyeseknya.. Eh tp trnyata.. Ini jleb bgt loh klo jd jooyoung.. Kasian yah dia, ga bayangin deh klo aku yg jd dia. Tp sehun-hyunjoo sweet bgt sii, apalgi godaan nya sehun ke hyunjoo set dah! Mrk sosweet bnr deh, apalgi pas spatu mrk samaan..
    Hehe bagus kaa critnya keep writing ya..

  13. kasian jooyoung.. demi sahabat terkasih dia rela tersakiti huaaa….
    baper.. buat jooyoung yang sabar ya
    btw sehun ma hyunjoo sweet juga, gimana jooyoung gk nyesek coba..
    hahaha /abaikan kak^^

  14. yaampun…. hatinya jooyoung remuk, dia berharap sama sehun tapi malah hyunjoo yg dapet waaaaa.. kasian, tapi mau ga mau harus tetep ikhlas
    ff kamu keren kakak, fighting yaa terus berkarya

  15. wahh kasihan, gak nyangka ternyata mereka menyukai cowo yg sama…
    tapi mereka gak salah nama’a juga cinta, cuman buat jooyoung emang kelihatan gak adil…

  16. Authoor, demi apa ini kaya real life akuuuu
    Aku tuh kaya berasa baca pengalaman sendiri ><
    Aku pernah ada di posisi hyunjoo sama jooyoung authoorrr
    Ih sukses dah ya pokonya mah hehehe

Leave a reply to alphaphoenix Cancel reply