LOVE MATCH (CHAPTER 4) – jungnayoon

lovematchff.jpg

Title : Love Match

Author : jungnayoon (@sehunnbaby)

Cast : Byun Baekhyun, Jung Mida(OC), Kim Jongin, Kim Hyuri

Rating : PG-17

Lenght : Chapter

Genre : Romance, AU, Fluff

Disclaimer : This fanfic is pure mine, don’t dare you to plagiarism.

Summary : Semuanya terjadi karena kecerobohan, bukan hanya itu, mungkin bisa juga dikaitkan dengan adanya takdir. Takdir yang muncul karena adanya kecerobohan.

Previous Chapter

Prolog | CHAPTER 1 | CHAPTER 2 | CHAPTER 3

CHAPTER 4 – IT’S NOT ABOUT LOVE

“Sial!” Baekhyun terus mengumpat di sepanjang perjalanan. Gadis bernama Hyuri itu memang sudah tidak waras, lagi-lagi gadis itu mencoba untuk bunuh diri hanya karena Baekhyun.

Sebenarnya Baekhyun sudah muak dengan apa yang dilakukan Hyuri, namun ia juga tidak ingin Hyuri menyia-nyiakan hidup gadis itu hanya demi dirinya. Hyuri bukan hanya mengancam akan bunuh diri sekali ini saja, gadis itu bahkan sudah melakukannya beberapa kali. Dan hal itu benar-benar membuat Baekhyun tak bisa melakukan apapun lagi, selain kembali menyelamatkan hidup Hyuri. Hyuri memang gadis yang keras kepala dan tidak bisa menahan segala amarahnya, juga berpikran dangkal. Memang kalau ia mati karena aksinya itu, Baekhyun akan kembali padanya? Gadis bodoh itu tidak pernah berpikir rasional, ia hanya memikirkan bagaimana cara agar Baekhyun tidak pergi dari sisinya.

Baekhyun segera turun dari mobil dan berlari memasuki rumah mewah tempat Hyuri tinggal. Baekhyun bahkan membuka paksa pintu lalu membantingnya keras. Baekhyun sudah muak dengan segala tingkah gadis itu. Dengan amarah yang telah memuncak Baekhyun menghampiri kamar Hyuri. Baekhyun tidak menemukan siapapun begitu memasuki kamar Hyuri. Baekhyun mengarahkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi yang kini dalam kondisi tertutup. Baekhyun membuka paksa pintu itu, dan hal pertama yang ia lihat adalah Hyuri yang terkulai lemas di bak mandi yang penuh dengan air dan bahkan air dari shower masih mengucur hingga membuat air dalam bak itu meluap. Baekhyun menggelengkan kepalanya tidak percaya, gadis itu gila.

Baekhyun mengangkat Hyuri dari bak mandi dan membawa Hyuri ke ranjang gadis itu. Baekhyun memanggil beberapa pelayan untuk mengganti baju basah yang dipakai Hyuri sekarang, Baekhyun menunggu di luar sambil memikirkan segala hal yang membuat kepalanya berat akhir-akhir ini.

Pertama, kedatangan Mida yang menurutnya merepotkan karena ayahnya yang protektif itu terus saja memaksanya bersikap baik pada Mida dan menjaga gadis itu. Jujur bagi Baekhyun, hal itu sangat mengganggu, Baekhyun merasa terkekang. Walaupun akhir-akhir ini Baekhyun cukup menikmati waktunya bersama Mida, tapi tetap saja hal itu mengganggunya karena menjaga Mida itu sama saja membatasi kebebasannya.

“Tuan Baekhyun, Nona muda ingin berbicara dengan anda” ucap salah satu pelayan. Setelah Baekhyun mengangguk sebagai jawaban, semua pelayan yang ada di kamar Hyuri melangkah keluar satu per satu.

“Baekhyun-aa, aku senang kau datang” Hyuri memaksakan untuk berbicara walaupun suaranya terdengar parau.

“Lagi-lagi kau melakukan hal bodoh. Kau pikir kalau kau benar-benar mati, aku akan kembali kepadamu hah?” Baekhyun tetap saja bersikap kasar pada Hyuri, walaupun kini keadaan Hyuri terlihat sangat buruk. Namun Baekhyun tak peduli. Ia hanya ingin mengusir gadis itu dari hidupnya, mengapa hal itu sangat sulit?

“Setidaknya aku tahu kalau kau masih peduli padaku” Gadis itu memaksakan diri untuk tersenyum.

Baekhyun mendecih mendengar pernyataan berani Hyuri.

“Aku sudah bosan meladeni tingkah bodohmu” ucap Baekhyun lantas membalikkan badan dan berniat melangkah meninggalkan Hyuri.

“Baekhyun, tunggu! Aku ingin berbicara padamu. Hanya untuk kali ini saja” cegah Hyuri ketika ia menyadari Baekhyun berniat meninggalkannya.

Baekhyun dengan ragu-ragu menoleh, namun ia memutuskan mendekati Hyuri dan mencoba mendengar apa yang ingin Hyuri katakan padanya.

“Baekhyun-aa, kumohon hentikan segala kegiatan malammu, dan urusanmu bersama wanita yang sebenarnya hanya kau gunakan untuk melampiaskan kekesalanmu padaku. Aku berjanji tidak akan melakukan hal bodoh lagi. Dan juga, jauhi gadis yang kau cium tadi, aku tidak ingin kau berdekatan dengannya” ucap Hyuri dengan susah payah. Hyuri sudah memiliki firasat pada gadis yang dicium Baekhyun semalam, ia tahu kalau Baekhyun pasti akhirnya akan jatuh hati pada gadis itu. Hyuri sangat pandai sekali menebak hal seperti ini. Gadis yang bernama Mida itu adalah tipe Baekhyun, dan keberadaan gadis itu di sisi Baekhyun setiap saat pasti akan membuat Baekhyun mudah sekali menjatuhkan pilihannya pada Mida.

“Wae? Mengapa aku harus menurutimu?” tanya Baekhyun dibarengi dengan senyuman kecut.

“Karena aku tidak akan segan-segan menyakiti gadis itu apabila kau masih saja mendekati gadis itu, namun apabila kau berjanji untuk tidak mendekatinya aku akan sepenuhnya melepaskanmu” ucap Hyuri dengan sungguh-sungguh.

“Jangan berani kau menyentuhnya!” amarah Baekhyun memuncak begitu mendengar Hyur berniat menyakiti Mida.

“Kalau kau tidak ingin kejadian yang lalu terulang kembali, turuti apa mauku. Bukankah permitaanku ini tidak terlalu sulit. Gadis itu bukan siapa-siapamu bukan? Jadi kau bisa dengan mudah menjauhinya” Hyuri benar-benar ingin menyulut amarah Baekhyun. Bagaimana Baekhyun menjauhi Mida, kalau ia sudah berjanji pada ayahnya kalau ia akan menjaga Mida.

“Aku tidak bisa menjauhinya” Baekhyun mengatakan dengan nada lantang.

“Kalau begitu jangan salahkan kalau terjadi hal yang buruk pada gadis yang tak bisa kau jauhi itu Byun Baekhyun” ucap Hyuri dengan nada mengintimidasi. Bahkan gadis itu berani menatap tajam Baekhyun.

“Mengapa kau melakukannya?” Baekhyun berjalan mendekati Hyuri dan menatap tajam gadis itu. Menurut Baekhyun Hyuri tidak lebih dari seorang psikopat.

“Karena aku tidak ingin kau lebih dulu bahagia sementara aku menderita karenamu!” ucap Hyuri tanpa adanya rasa takut.

“Kau menderita karena salahmu sendiri, karena obsesi butamu padaku. Mengapa kau menyalahkanku, dan menyakiti orang-orang disekitarku?” Baekhyun menarik kerah kemeja Hyuri, ia tidak bisa lagi menahan amarahnya, ia bahkan lupa kalau ia tidak akan menyakiti wanita.

“Tapi obsesiku padamu itu juga karenamu, mengapa kau dulu mencintaiku dan sekarang justru meninggalkanku?” Air mata Hyuri menumpuk di pelupuk matanya, hanya menunggu air mata itu jatuh ke pipinya. Hyuri tidak bisa menerima kenyataan bahwa Baekhyun yang dulu mencintainya, yang telah memberikan kenangan terindah baginya, kini meninggalkannya bahkan membencinya.

“Karena rasa cinta itu tidak pernah ada. Aku tidak pernah mencintaimu. Jadi jangan pernah berandai-andai bahwa aku mencintaimu” kalimat kejam itu terlontar begitu saja dari mulut brengsek Byun Baekhyun. Bohong apabila Baekhyun tidak mencintai Hyuri dulu, bohong apabila Baekhyun mengatakan bahwa rasa cinta itu tidak pernah ada. Rasa cinta itu ada di hati Baekhyun yang terdalam, bahkan Baekhyun sangat sulit membuang rasa cinta itu, karena rasa cinta itu telah menancap sangat dalam di lubuk hatinya. Baekhyun memang bisa berbohong kalau ia tidak lagi mencintai Hyuri, atau tidak pernah mencintai Hyuri, tapi hatinya tidak bisa berbohong. Saat ia mengatakan hal kejam itu, hatinya merasa teriris pisau belati, ia ikut merasakan bagaimana sakitnya bagi Hyuri mendengar ucapan kejam Baekhyun. Hatinya tidak pernah bisa berbohong bahwa sampai sekarang ia masih mencintai Hyuri. Namun Baekhyun berusaha menutupi hal itu, dengan tatapan tajamnya, dan mulut berbisanya.

“Bohong!” teriak Hyuri seraya menarik Baekhyun dan menempelkan bibirnya pada bibir Baekhyun. Baekhyun membelalakan matanya, ia ingin sekali mendorong Hyuri dan melepaskan ciuman itu. Namun tubuhnya menginginkan hal sebaliknya. Tubuhnya menuntunnya untuk tetap diam dan menerima perlakuan Hyuri.

Ciuman itu tidak berlangsung lama, karena Hyuri segera melepasnya dan menunjukkan wajah pilunya.

“Aku tahu kau mencintaiku, namun karena kejadian itu kau berubah dan berusaha membenciku. Benarkan? Kau mencintaiku kan Byun Baekhyun?!” ucap Hyuri sesegukan, ia tidak bisa lagi menahan tangisnya. Baekhyun adalah orang yang begitu berharga baginya. Ia tidak ingin kehilangan Baekhyun begitu saja.

“Aku tidak pernah mencitaimu. Berhenti menggangguku dan urus sendiri urusanmu!” Baekhyun memalingkan wajahnya, ia tidak ingin lagi jatuh dalam perangkap Hyuri, ia tidak ingin terpengaruh oleh tangis gadis itu.

“Baekhyun-aa… Aku masih mencintaimu. Kumohon penuhi permintaanku. Aku akan berhenti mengganggumu” ucap Hyuri dengan nada lemah, membuat Baekhyun kembali menatap Hyuri dengan tatapan serius. Ia sebenarnya tidak yakin dengan apa yang Hyuri katakan tapi apa salahnya mencoba?

“Kau yakin dengan ucapanmu? Apakah kau tidak akan mengangguku dan orang di sekitarku apabila aku menjauhi gadis yang kau maksud?” tanya Baekhyun, penasaran dengan jawaban Hyuri.

“Baiklah, setidaknya kau tidak akan menyerahkan hatimu untuk gadis lain” ucap Hyuri lemah. Baekhyun hanya menanggapinya dengan senyuman miring. Lihat saja, apakah Hyuri akan benar-benar menepati janjinya apabila Baekhyun menjauhi Mida? Baekhyun hanya ingin melihat sampai mana keseriusan gadis yang pernah ia cintai itu.

Mida menyambar tasnya sembarang. Lagi-lagi ia harus melihat wajah Baekhyun. Mida masih belum bisa memaafkan Baekhyun karena kejadian semalam. Sungguh, Mida tidak akan memaafkan Baekhyun meskipun Baekhyun berlutut padanya hari ini.

Namun sudah lima belas menit Mida menunggu di depan rumahnya, Baekhyun masih belum datang menjemputnya juga. Apa Baekhyun lupa kalau hari ini Mida ada kelas? Bukankah sebelumnya Mida sudah memberikan jadwal kelasnya pada Baekhyun? Tapi mengapa Baekhyun belum juga menjemputnya?

Habis akal, Mida segera berjalan cepat menuju rumah Baekhyun. Ia bertanya pada salah satu satpam di rumah Baekhyun, namun mereka menjawab Baekhyun sudah berangkat sejak pagi tadi. Ya tuhan! Apa pria itu bodoh? Bagaimana Mida berangkat ke kampus.

Dan akhirnya Mida memutuskan untuk menghubungi Yoomi dan Dahye. Kemungkinan salah satu dari mereka berdua bisa membantunya.

“Dahye-ya, apakah hari ini kau ada kelas?” Mida berbicara pada Dahye melalui ponselnya.

“Ada, aku baru saja menjemput Yoomi untuk berangkat bersamaku. Wae?” tanya Dahye dari seberang.

“Bisakah kau menjemputku sekalian? Sepertinya Baekhyun lupa kalau aku ada kelas hari ini” ucap Mida hati-hati, ia agak sungkan menyuruh Dahye untuk menjemputnya.

“Oh.. Kalau begitu baiklah, aku akan ke rumahmu sekarang” Dahye menyetujuinya. Dan akhirnya nasib Mida terselamatkan. Lagi –lagi pria bodoh bernama Baekhyun itu menambahkan daftar kesalahannya, Mida benar-benar tidak akan memaafkan Baekhyun kali ini.

Mida tak perlu menunggu lama, mobil Dahye cepat sekali menuju ke rumahnya. Dahye benar-benar tidak ingin membuat Mida menunggu ternyata.

“Mida-ya, ayo kita berangkat. Benar-benar si kunyuk itu, aku akan memberi dia pelajaran” Dahye sepertinya harus menyiapkan bogem mentah untuk Baekhyun.

“Benar Dahye-ya. Kau harus memeberi pelajaran padanya. Kau belum sempat kan memberikan pelajaran pada kunyuk itu. Oh.. Mida-ya, apa Baekhyun sudah minta maaf padamu karena kejadian semalam?” tanya Yoomi. Mida hanya mengendikkan bahunya, ia sangat kesal pada Baekhyun.

Sesampainya di kampus, Mida melihat Baekhyun sedang berbincang dengan Chanyeol dan yang lain. Saat Mida, Yoomi dan Dahye menghampiri mereka, Baekhyun lah yang pertama kali menyadari kedatangan ketiga gadis itu, namun begitu pandangannya bertemu dengan Mida, Baekhyun segera mengalihkan perhatiannya kembali pada cerita Chanyeol.

Ya tuhan! Tampaknya Baekhyun marah pada Mida, tapi mengapa? Bukankah seharusnya Mida yang marah disini?

“Kalian sudah datang?” tanya Chanyeol. Sehun segera merangkul Yoomi dan Chanyeol pun juga menarik Dahye ke sampingnya. Dan bagaimana dengan Mida? Mida hanya berdiri kikuk menghadapi pasangan-pasangan itu beserta Baekhyun.

“Eoh.. Aku harus pergi ke toilet. Aku permisi dulu ya” Mida mencoba mengalihkan perhatian dan pergi dari tempat itu.

Dalam perjalanan pergi ke toilet, ia melihat Kai mengendarai motornya. Ia tergerak menghentikan Kai dengan meneriaki nama pria itu.

Kai menyadari Mida, ia pun berhenti tepat di depan Mida. Mida memejamkan matanya takut-takut motor Kai menabrak dirinya. Kai melepaskan helmnya dan menatap Mida dengan tatapan bingung.

“Wae?” Kai mengedikkan dagunya.

Mida mendekati Kai dan menyentuh luka di sudut bibir Kai yang tak tertutup plaster.

“Lukamu sudah sembuh?” tanya Mida dengan sarat khawatir. Kai tersenyum tipis, gadis itu begitu peduli padanya.

“Sudah lebih baik, kau tidak perlu khawatir” Kai hampir saja berniat menapakkan kakinya ke tanah sebelum tiba-tiba Mida mendekatkan wajahnya ke wajah Kai, lantas mencium sudut bibir pria itu. Kai cukup tercengang karena tingkah laku Mida namun ia tersenyum setelahnya.

“Semoga luka ini cepat sembuh” ucap Mida setelah melepaskan ciuman beberapa detik itu. Kai sebenarnya senang dengan ciuman yang Mida lakukan, namun pria itu cukup pandai dala mengontrol ekspresinya.

“Terima kasih” ucap Kai dengan tersenyum pada Mida, lantas memakai kembali helmnya dan meninggalkan Mida menuju tempat parkir.

Mida menatap kepergian Kai, namun sebenarnya perhatian Mida tertuju pada Baekhyun yang kini menatapnya dengan tatapan tajam. Mida tahu sebelumnya bahwa Baekhyun melihat semua kejadian saat ia bersama Kai tadi.

Namun, sepertinya Baekhyun tidak terpengaruh. Mida cukup kecewa, jujur.

Baekhyun tiba-tiba datang dan menarik pergelangan tangan Mida.

“Kita harus bicara” ucapan Baekhyun datar. Lalu dengan seenaknya Baekhyun menarik Mida agar mengikutinya. Mida bisa saja menolak namun lebih baik mereka luruskan masalah mereka.

Setelah Baekhyun membawa Mida ke belakang gedung yang sangat sepi, Baekhyun lantas melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Mida.

Mida menatap Baekhyun bingung, namun Baekhyun hanya menanggapi tatapan Mida dengan santai seperti tidak ada sesuatu yang memberatkannya.

“Wae?” tanya Mida datar tanpa menatap Baekhyun.

“Kau tidak butuh bantuanku lagi kan di sini? Apa kau sudah bisa mandiri? Apakah kau masih membutuhkanku untuk menjagamu?” tanya Baekhyun masih dengan nada datar. Namun benar-benar membuat Mida bingung, mengapa Baekhyun bertanya seperti itu?

Mida menaikkan alisnya bingung. Baekhyun mendesah kesal.

“Kau hanya perlu menjawabnya” ucap Baekhyun datar dibarengi dengan tatapan tajam. Membuat Mida bergidik ngeri. Mida cukup bingung dengan apa yang Baekhyun tanyakan. Mengapa Baekhyun menanyakan hal seperti itu. Ini masih terhitung beberapa hari sejak gadis itu pindah kesini. Apa menurut Baekhyun gadis itu sudah bisa melakukan apapun sendirian.

Namun Mida mengangguk dan mengatakan bahwa ia sudah mandiri, dan tidak membutuhkan Baekhyun lagi. Enatah apa yang Mida lakukan, namun mungkin Baekhyun keberatan menjaganya, lagipula Mida sudah muak terus-menerus dipermainkan oleh Baekhyun.

“Baiklah kalau begitu, mulai sekarang kau bukan tanggung jawabku lagi” Baekhyun berbalik berniat meninggalkan Mida, namun Mida yang bingung karena sikap Baekhyun lantas menahan laku Baekhyun. Mida segera menarik pergelangan tangan Baekhyun, menyuruh pria itu berhenti.

“Wae? Mengapa tiba-tiba?” Mida butuh penjelasan di sini. Mengapa tiba-tiba Baekhyun melepas tanggung jawabnya terhadap Mida?

“Karena kau benar-benar merepotkan, dan aku tidak bisa lagi menjagamu” ucap Baekhyun dengan santainya, Mida benar-benar tertohok mendengarnya. Dengan mudah Baekhyun mengatakannya, apa ia tidak pernah mengerti bagaimana perasaaan Mida? Mida juga tidak ingin merepotkan Baekhyun, namun hanya keadaan yang memaksanya seperti ini. Apakah Baekhyun sebegitu keberatannya hingga ia berbicara hal kejam seperti itu.

“Ahh.. Baiklah” ucap Mida menahan tangisnya. Hei.. Mida juga tidak ingin menjadi beban seseorang di sini. Tapi lelaki itu harus tahu, selama ia menjaga Mida ia tidak pernah melakukannya dengan benar, bahkan ia selalu menyakiti Mida.

“Lagi pula kau selalu saja memperburuk keadaanku, jadi kau melepas tanggung jawabmu itu bukan hal berat untukku, aku justru sangat senang. Karena kau tidak akan mempermainkanku lagi”ucap Mida sembari melangkahkan kakinya menjauhi Baekhyun.

Baekhyun menggeram kesal. Tapi semua itu memang benar. Baekhyun hanya bisa menelan kekesalannya bulat-bulat. Gadis itu sangat jujur ternyata.

Mida memasuki kelas dengan mata sembab. Ia tidak mengerti mengapa tadi ia berlari dan menangis sepuasnya di kamar mandi. Tapi Baekhyun benar-benar keterlaluan. Setelah mempermainkannya, lalu melepas tanggung jawabnya begitu saja. Pria brengsek itu benar-benar.

Mida mencoba mengalihkan perhatiannya dengan mencatat dan mendengarkan segala penjelasan dosen yang berbicara di depan kelas. Namun tetap saja pikiran Mida melayang ke ucapan Baekhyun. Pria itu memang benar-benar telah memporak-poradakan pikiran Mida.

Setelah kelas selesai, Yoomi dan Dahye segera menghampiri Mida. Mereka ingin mengajak Mida pergi berbelanja. Padahal baru saja kelas selesai tapi mengapa Dahye dan Yoomi begitu cepat mencapai kelas Mida? Apa mereka melakukan teleport? Yoomi dan Dahye benar-benar, masuk kelas terlambat dan mengakhiri kelas paling cepat. Mereka berdua sama dalam masalah seperti ini, karena otak mereka sama, tidak di desain untuk bisa mengingat hal-hal yang dinamakan pelajaran.

“Ada apa dengan matamu? Kau menangis?” tanya Dahye to the point.

“Tidak” mencoba mengelak, namun hal itu terlihat jelas. Mida memang paling tidak bisa berbohong.

“Apa si kunyuk itu melakukan hal buruk padamu?” Dahye benar-benar sangat ingin tahu.

“Jangan membahasnya, aku muak padanya” ucap Mida lemah. Yoomi melihat sirat kecewa di mata Mida. Sebenarnya adamasalah apa mereka berdua?

“Kalau begitu kita harus berbelannja sepuasnya dan melupakan kunyuk itu” ucap Yoomi mencoba menenangkan Mida dan merangkul Mida agar mengikuti mereka berdua. Dahye sebenarnya sangat ingin tahu apa masalah mereka berdua, namun sepertinya ia harus menelan rasa penasarannya itu.

Mida benar-benar sangat cocok berteman dengan Dahye dan Yoomi. Belum ada satu menit mereka berjalan, namun perasaan Mida sudah mulai tenang karena lelucon-lelucon mereka.

Belum lama juga mereka tertawa, ada sosok seseorang yang sangat tidak asing lagi di mata Mida, orang itu adalah Hyuri. Tapi mengapa Hyuri berada di kampus ini? Apa Hyuri juga salah satu mahasiswa di tempat ini? Ya tuhan… Dunia begitu sempit.

Mida menatap tajam Hyuri. Namun Hyuri hanya membalasnya dengan senyuman miring. Mida geram, sangat geram pada Hyuri. Gadis itu benar-benar sudah membuat kesan buruk di mata Mida. Entah apa yang membuat Mida bisa sebegitunya membenci Hyuri, padahal belum juga Mida mengenal Hyuri, tapi mengapa rasa benci Mida pada Hyuri sepertinya sudah mengakar lekat dalam hati Mida?

“Kau lihat apa?” tanya Yoomi begitu menyadari fokus Mida tidak pada ocehannya lagi. Yoomi mencoba mengalihkan perhatiannya pada apa yang Mida lihat sekarang, Yoomi hanya mendesah pasrah begitu mengetahui keberadaan Hyuri. Yoomi sadar kalau Mida membenci keberadaan Hyuri. Dan kemungkinan Yoomi juga sadar apa yang membuat Mida membenci Hyuri. Bukan sok tahu, tapi Yoomi menebak dengan penuh pertimbangan.

“Ahhhh” Dahye juga mengetahui apa yang sekarang dilihat Mida, dan sepertinya Dahye juga menyadari sesuatu.

“Jangan pedulikan dia, alihkan matamu pada kami” ucap Yoomi agar Mida mengalihkan perhatiannya dari tatapan Hyuri. Mida pun kembali mengalihkan perhatiannya pada ocehan Dahye yang entah apa Mida tidak begitu memperhatikanya, karena perhatian Mida terpecah.

Setelah mereka bersimpangan, Mida mendesah lega. Ia sebenarnya sangat malas bertatap muka dengan Hyuri.

“Ayo kita berbelanja!!” ucap Dahye dan Yoomi secara bersamaan lantas berlari sambil menarik Mida menuju mobil Yoomi. Mereka sejenak harus melupakan apa masalah yang mereka hadapi saat ini dengan belanja.

“Baekhyun-ah. Bisakah kau membawa Mida ke rumah hari ini? Eomma ada kejutan untuk kalian berdua” Tiba-tiba seperti ada petir yang menyambar otak Baekhyun begitu Baekhyun mendengar permintaan ibunya. Hei! Baekhyun sedang berusaha menjauhi Mida, dan sekarang apa yang ibunya inginkan? Ya tuhan! Bagaimana caranya Baekhyun dapat membawa Mida pulang ke rumahnya sementara hubungan mereka sedang buruk seperti sekarang.

“Kejutan macam apa eomma? Kau bisa mengatakan padaku sekarang. Mida sedang pergi entah kemana bersama temannya dan aku tidak bisa menemuinya” ucap Baekhyun dengan santainya, membuat ibunya yang berada di seberang telepon hanya bisa menggeram kesal menghadapi tingkah anaknya yang sulit diatur itu.

“Eomma tidak mau tahu, kau harus membawa Mida sekarang ke rumah” Nyonya Byun ternyata cukup keras kepala, sama seperti Baekhyun. Jadi jangan tanya lagi dari mana asal sifat keras kepala seorang Byun Baekhyun. Namun Baekhyun tidak bisa lebih lama membantah ibunya, karena ia tahu pada akhirnya ibunyalah yang akan menang.

“Terserah eomma, yang penting eomma sekarang hubungi Mida dan bilang untuk menungguku di gedung fakultasku, aku ada kelas sekarang, aku tutup panggilannya” Baekhyun mencoba mengakhiri panggilan namun ibunya kembali berteriak.

“Ya! Mengapa bukan kau saja yang menghubungi Mida?” tanya ibunya dengan nada tinggi dan penekanan disana-dan-disini.

“Karena aku malas menghubunginya” ucap Baekhyun enteng. Nyonya Byun hanya bisa berteriak ketika tiba-tiba Baekhyun mengakhiri panggilannya. Sepertinya Baekhyun harus bersiap untuk menghadapi omelan ibunya sepulang kuliah nanti.

Baekhyun menemukan Mida yang sedang menunggunya di depan kelasnya. Gadis itu ternyata masih saja mau bertemu dengannya. Mida memang tidak ingin lagi bertemu dengan Baekhyun, namun ini semua adalah permintaan Nyonya Byun, tidak mungkin kan kalau Mida menolaknya, Nyonya Byun sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri, bagaimana ia bisa membantah ibunya?

Baekhyun menatap Mida sejenak dan memberikan kode pada gadis itu untuk mengikutinya. Dan Mida pun menurut walau dengan langkah yang ogah-ogahan. Ini semua hanya karena Nyonya Byun yang memintanya, kalau tidak Mida lebih baik bunuh diri dari pada harus bersama dengan Baekhyun kembali.

Mida duduk di jok tepat di samping Baekhyun, dan menatap lurus ke jendela. Ia tidak ingin menatap objek yang selalu membuat kepalanya mendidih.

Sesampainya di rumah keluarga Byun, Mida segera turun tanpa mempedulikan Baekhyun. Baekhyun hanya bisa tersenyum miring menghadapi tingkah Mida yang seperti ini, Mida seperti ini karena dirinya, jadi Baekhyun akan memakluminya.

“Selamat sore ahjumma” ucap Mida dengan nada manis. Baekhyun masih saja tersenyum miring.

“Wae eomma? Mengapa eomma menyuruh kami untuk kemari bersama?” Baekhyun dengan ogah-ogahan bertanya pada ibunya.

“Tadaaaaaaaa!!” Nyonya Byun dengan tiba-tiba menyodorkan dua lembar kartu undangan. Mida menatapnya dengan kening berkerut, namun pada akhirnya ia menerima undangan itu dan perlahan membaca tulisan yang tertulis pada undangan tersebut.

Mida yang tidak paham apa yang tertulis di undangan itu, dengan gerakan malas memberikannya pada Baekhyun, bermaksud agar Baekhyun membaca untuknya. Baekhyun mendengus, gadis itu benar-benar bodoh.

“Eomma, bukankah ini pesta keluarga Chanyeol?” Baekhyun sudah mengetahui tentang pesta itu, Chanyeol sudah memberitahunya beberapa hari yang lalu. Pesta itu adalah pesta formal sehingga Baekhyun tidak berniat mendatanginya. Tapi mengapa ibunya memberikan undangan itu padanya dan Mida?

“Benar, eomma harus pergi bersama ayahmu ke rumah nenek, karena ada acara di sana. Dan eomma berharap kau dan Mida bisa datang ke pesta itu untuk menggantikan appa dan eomma. Kau tahu sendiri kan kalau kita sangat dekat dengan keluarga Park, jadi eomma tidak ingin mengecewakan mereka dengan tidak datang pada pesta mereka” ucap Nyonya Byun dengan nada sedih dibuat-buat. Mida yang tidak mengerti situasi hanya menatap mereka dengan kening berkerut, sungguh Mida tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.

Mida ingin sekali bertanya pada Baekhyun, namun ia urungkan karena ia tidak akan lupa bahwa ia sedang bertengkar dengan Baekhyun. Mida bersumpah tidak akan merengek meminta penjelasan pada Baekhyun atas situasi yang terjadi saat ini. Dengan keberanian sepenuhnya Mida mencoba bertanya pada Nyonya Byun.

“Ahjumma, sebenarnya ada apa?” tanya Mida dengan nada lirih.

“Begini sayang, ada pesta salah satu relasi kami, dan kebetulan Ayah Baekhyun dan aku tidak dapat menghadirinya, jadi bisakah aku meminta bantuanmu unuk menemani Baekhyun menghadiri pesta itu?” tanya Nyonya Byun dengan nada yang sangat manis. Namun Mida tidak bisa menerima permintaan itu pasti. Karena ia sedang berusaha menjauhi Baekhyun. Mengapa Nyonya Byun meminta hal yang tidak mungkin dilakukan Mida sekarang ini? Apa yang harus Mida katakan pada Nyonya Byun saat ini?

“Baiklah” namun dengan bodohnya si Byun brengsek itu tiba-tiba mengiyakan permintaan ibunya. Mida cukup terkejut mendengarnya. Bisa dinantikan nanti apa umpatan yang keluar dari mulut Mida setelah gadis itu masuk ke dalam rumahnya. Tapi mengapa Baekhyun menerimanya? Bukankah Baekhyun yang berkata pada Mida agar Mida menjauh darinya. Baekhyun memang sulit ditebak.

Sepulang Mida ke rumahnya, Mida segera mendudukan dirinya di sofa lalu berteriak sekeras-kerasnya. Dan mengeluarkan segala umpatan dalam bahasa jepang. Kemungkinan semua pelayan yang berada di rumahnya menatapanya bingung, namun Mida tak peduli, toh mereka tidak mengerti apa yang Mida umpatkan sekarang.

Mida membawa langkahnya menuju ke kamarnya. Dengan gerakan cepat ia menanggalkan segala pakaiannya dan memakai handuk berniat memasuki kamar mandi sebelum ada yang membuka pintunya paksa. Dan orang itu adalah Byun Baekhyun.

“Ya! Byun Baekhyun sialannnn!!! Apa yang kau lakukan di sini???” Mida berteriak sekuat tenaga. Lelaki itu semakin kurang ajar.

“Tadi eomma mendengarmu berteriak, eomma kira ada sesuatu yang terjadi padamu, jadi eomma menyuruhku kemari untuk melihat keadaanmu,” ucap Baekhyun datar. Bahkan wajahnya pun tidak jauh berbeda dengan nada ucapannya, sama-sama datar.

Mida menggeram kesal, yang dilakukan Baekhyun hari ini bisa dibilang adalah pelecehan seksual karena dengan beraninya Baekhyun memasuki kamar Mida disaat Mida hanya memakai handuk.

“Ya! Keluar!” Mida berteriak sekuat tenaga, dengan tatapan berapi-api.

“Baiklah aku akan keluar, lagipula aku tidak berniat melihat tubuhmu yang jauh dari kata indah itu” Baekhyun kembali melontarkan kalimat yang tajam dan menusuk. Sungguh, tubuh Mida memang tidak termasuk tubuh yang memiliki s-line sempurna, tapi tubuh Mida tidak begitu buruk juga, mengapa Baekhyun harus mengatakan hal bodoh yang membuat amarah Mida memuncak?

Baekhyun melangkah keluar dengan langkah santai dan tanpa menutup pintu, seakan hal itu dilakukan Baekhyun dengan sengaja agar membuat Mida merasa kesal padanya.

“Byun gila! Kau benar-benar!” Mida melangkahkan kakinya menuju pintu berniat menutup pintu itu, namun dengan gerakan tiba-tiba Baekhyun kembali melongokkan tubuhnya ke pintu hingga membuat Mida berjengit.

“Aku tunggu jam tujuh di bawah, kau bisa mengenakan gaun apapun sesukamu” sepertinya Baekhyun sedang memperjelas bahwa ia tidak akan memiihkan gaun yang aneh-aneh lagi untuk Mida. Sudah cukup sekali saja Mida mengenakan gaun selera Baekhyun, Mida tidak akan pernah lagi mau memakai gaun yang kurang bahan seperti kemarin.

Mida terpaksa menerima apa mau Nyonya Byun, karena bagaimanapun ia masih menghormati Nyonya Byun sebagai pengganti ibunya di sini. Namun yang paling Mida sesalkan, mengapa Nyonya Byun yang baik hati bisa memiiki anak yang brengseknya tidak terbayang.

Mida dan Baekhyun menyerahkan undangan VIP itu pada penjaga pintu acara itu. Cara itu bisa dibilang sangatlah meriah, orang-orang berjas formal dan bergaun mewah bergerumul di ballroom hotel mewah milik keluarga Park. Bisa ditebak kan pesta itu pasti di datangi oleh beberapa chaebol.

Mida melihat beberapa teman Baekhyun berada di tempat itu seperti Sehun dan Chanyeol, namun ia tidak melihat Kyungsoo, Luhan dan yang lain.

Baekhyun menghampiri Sehun dan menyapanya.

“Sehun-ah, kemana yang lain?” tanya Baekhyun.

“Kau tahu kan pesta seperti apa ini? Mereka tidak akan datang di pesta formal perusahaan seperti ini Baekhyun hyung” ucap Sehun ogah-ogahan.

“Kau mengajak Mida? Wahh seharusnya tadi aku mengajak Yoomi, tapi Yoomi sama saja dengan yang lain, ia tidak menyukai pesta semacam ini” Sehun bercerita dengan tampang sedih. Ia cukup iri dengan Baekhyun karena di pesta apapun ia selalu membawa seorang gadis datang bersamanya.

“Aku tidak mengajaknya, lagipula kami datang kemari karena terpaksa” Baekhyun mengatakan seadanya.

Sehun mencoba mengonfirmasi kebenaran jawaban Baekhyun dengan menatap Mida, namun Mida hanya membalas tatapan Sehun dengan anggukan.

“Ahh begitukah” ucap Sehun singkat lantas pergi meninggalkan mereka berdua dan menghampiri tempat dimana Chanyeol berada.

Baekhyun juga berniat mengikuti Sehun, namun Mida dengan gerakan cepat menahannya. Baekhyun menaikkan alisnya bingung.

“Mengapa kau selalu saja meninggalkanku di pesta ramai seperti ini? Aku pergi kesini karena perintah ibumu. Jadi kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja, karena aku akan melaporkan segala apa yang terjadi padaku malam ini pada ibumu” ucap Mida berani .

“Aku hanya pergi ke meja tempat Chanyeol dan Sehun, lagipula aku masih bisa kau jangkau melalui pandanganmu. Mengapa kau harus bingung?” ucap Baekhyun tak peduli. Mida menggeram kesal. Sudah ia duga Baekhyun akan bersikap sedemikian. Mida yang kesal melangkahkan kakinya mendekati Baekhyun lalu dengan sekuat tenaga ia menginjak kaki Baekhyun dengan stilettonya. Baekhyun menjerit tertahan, bagaimana ia bisa menjerit keras di tempat seperti itu. Injakan kaki Mida cukup kuat hingga menembus sepatunya.

Mida berlangsung meninggalkan Baekhyun, mencoba tidak peduli dengan apapun. Entah ia akan tersesat nantinya atau melamun sendirian seperti orang bodoh, ia tidak peduli.

Mida mengambil segelas campagne, Mida tidak begitu menyukai minuman semacam itu, namun ia tetap mencoba untuk meminumnya. Hanya untuk menghilangkan rasa bosan.

Namun baru satu tegukan Mida melihat seseorang yang sangat ia kenali—Hyuri. Entah bagaimana mereka bisa selalu terlihat di tempat yang sama. Namun Mida tidak menyukainya. Mida ingin sekali melempar campagne yang ia pegang sekarang ke wajah Hyuri. Namun tentu saja ia urungkan, ia tidak mungkin merusak pesta orang, apalagi itu adalah pesta formal.

Mida hanya berdiam di tempat saat Hyuri berjalan mendekatinya. Seiring dengan langkah kaki Hyuri, seiring itu pula Mida memendam amarahnya. Namun, sebelum Hyuri menjangkaunya, Mida merasakan lengan kekar seseorang melingkari pundaknya dan hembusan napas tepat di belakang telinganya diiringi bisikan dengan suara berat, “kalau kau tidak biasa minum, tak perlu dipaksakan.” Mida melotot menanggapi perkataan itu yang ia ketahui berasal dari bibir sexy Baekhyun. Apalagi ketika pria itu mencium pipinya dengan sekilas. Sekilas! Dan Mida langsung bergidik ngeri dan merasa senang disaat bersamaan.

“Hai!”

ITU SUARA HYURI.

TBC

Author’s Note:

Maaf buat latepostnya, akhir ini aku sibuk. Jadi maaf banget. Makasih buat yang masih mau nunggu ff ini.

Please, RCL ya..

Sincerely,

jungnayoon

43 responses to “LOVE MATCH (CHAPTER 4) – jungnayoon

  1. akhirnyaaa ff ini update,terhuraaa *hiks :v
    aku harus bca ulang dri chap tiga,tapiii gpp yg chap 4 ini mkin seruuu nih,penasaran sama kjadian masa lalu hyuri sama baek ituuu,sejahat apakah hyuri sama baek ‘-‘,aku tungguin next chap nyaa,but jangan lama” yaaah :3,hwaitinf!

  2. ‘Kejadian itu’ kejadian apakah itu?? Aing penasaran.
    Hyuri minta ditabok sepertinya. Kzl aing😡
    Mida cukup berani ya langsung nyium kai seperti itu, mana ditempat umum lagi. Ckck 😁
    Oke next ya viek. Hwaiting😘

  3. Aaaaaaaa >< makin greget kakkkk, duh baekhyunnya please… ditunggu selalu next chap nya kak.. fighting !!

  4. HASEK UPDATE JUGAAK.
    Nah jadi baekkie itu gimana siw-,- bilangnya mau ajuhin mida tapi… pas didepan hyuri malah terang2 an deketin mida pake segala sok sekseh plus nyium2 lagi. plinplan ye emang baekki-,-
    ahh udah penasarannn><
    ditunggu chapter selanjutnya kakkkk~

  5. baek psti udh liat hyuri nyamperin mida dan dia takut kalau hyuri bakalan nyakitin mida makanya dia nyamperin mereka. ff ini salah satu ff favorite aku tpi krn jarang dipost aku sllu bingung gt pas diawal part. krn aku lupa sama baģian akhir part sebelumnya

  6. Akhirnya ff ini update juga senengnya…itu hyuri bnr” gila emg mau bunuh diri karna baek tck..ngomong” kan itu hyuri dikamar mandi itu disitu hyuri naked atau enggk sebenarnya? Baekhyun tuh mulutnya bnr” tajem bngt smpe mida nangis gitu untung ada yoomi sma dahye jdi dia gk trlalu sedih lgi dan jdi sneng deh…kirain aku ibunya baek mau ngasih hadiah apa ehh ternyata undangan ke pesta…itu baek nyadar gk sih klo disitu ada hyuti bukannya baek udh bilang yah ke hyuri kalo dia mau jauhin mida? Mkin pnsaran sma ff ini dan ff ini mkin menarik ditunggu kelanjutannya yah Fighting!!

  7. Ap sih mauny baek
    Tdi udh nyukin mida skrng dpan hyuri dia mlah gtu
    Mau bkin singa ngamuk ni kyknya

  8. aaaaaaaaaaaaaa ngk sabar nungguin chapter berikutnya. gimana muka hyuri pas lihat baekhyun cium si mida, kira kira kapan nih chapter berikutnya di post? sesegera yah dipost, ngk sabar nih bacanya 🙂

  9. Wahh udah lama banget nga di post thor 😁 tambah seru aja ni ceritanya😍 btw kai di sini dapet part nya kok dikit banget 😭😭 akunya malah lebih suka mida deket sama kai 😂😂 next chap nya ditunggu thor 😉 fighting😍😍😍

  10. Waah si baek beneran cari gara2. Udah tau hyuri ngancam mo nglukain cewek yg deket ma dia. Eehh malah dikomporin lagi…
    Kesian midanya donk. Hyuri psyco…

  11. ahhhhh baekhyun …. akhirnya kamu menyerah juga kan menjauhi midanya? aku kira tadi kai seriusan 😀
    btw hyuri keknya sadis banget deh……….. dan apasih yg pernah dia lakuin ke baekhyun dulu?? penasaran >,<

  12. Huhuhu..kai cuma skali kluar..hiks hiks.
    Tpi gk pp..dsini lebih ngjelasin antara baek ma hyuri..tpi msih jdi misteri tuh knp baek ncoba mnjauhkan dri dri hyuri, hyurinya maen di belakang baek??penasaran.
    Mida kyanya mulai suka ya sama baek..jgn cepet cepet donk mida kmu sika sama baek..sama kai aja dlu sukanya..kkkk.
    Smangat buat authornya ^^

  13. update juga akhir.y T_T…
    ending.y gw kagak trlalu ngehhh..yg rangkul mida benar2 baek yahh thor?? lahhh kokk bisa?? crita.y gmna???
    huuuaaa T_T penasaran level akuut…
    thor next jgan lama2 banget..kasian readers mu lumutan..q aja sampai lupa2 inget crita.y..ta’ kasi fighting dehh biar semangat..FIGHTING!!

  14. Njir gw kira tadinya itu cowo si Kai apalagi pas baca ‘bibir sexy’ gw langsung kebayang bibir nya si Kai masa wkwk😂 Penasaran sama masa lalu nya Baek sama Hyuri! Coba dong thor ceritain masa lalunya😁 ditunggu next chapternya ya

  15. Wahhhhh akhirnya update juga🙌🏻
    Btw ini sbnarny si baek maunya apa? Ughhh pen gw bejek” rasanya-,- kadang” ketus, kadang” manis maunya apa cobak? Kasian kan si mida dibuat suka suka gitu dan parahnya lagi si mida ngikutin apa kata si baek brengsek huh kpan cobak si mida bisa ngelakuin apapun yg dia suka semau dia tanpa ada larangan si baekhyun?😭😂 awas aja nnti pas si kai dtng ke mida siap” aja lu baek😛😂

  16. Penasaran apa yang bikin baekhyun saa hyuri putus? Dan katanya baekhyun di suruh jauhin mida di depan hyuri? Tapi kok(?) penasaran…

  17. akhirnyaaaa… ni ff d lanjuuuuuttttt🙌 ngowehehehe
    sbelumnya, maafin ya kak.. baru komen skarang😢
    waaahhh Baekhyun paraaahhh
    kata mau jauhin Mida dlu.. eeh, tpi waktu Hyuri dtg, sok”an dtg.in si Mida. pake acara suara seksi lagiii.. ckckck
    aku tunggu next chap kakak!!!

  18. Hyuri emg cantik sih tpi sayangnya radak gila :v asalnya dia uda pny klainan apa gara2 baekhyun??

    Waitttt”, bkn nya baek ngejauhin mida biar gk diapa2in ama hyuri kan? Kok dipesta malah dia berlaku sebaliknya???😂

  19. Oh i waiting for always eonni, suka sama part ini masalahnya makin bikin gemes aja, see ya next chap eonni, fingting ^^

  20. Udah agak lupa sama critanya, but chapter ini seru kok. Makin penasaran sama masa lalu baek dan hyuri.

    Aku suka part kai sama mida 😀

  21. Thor. Post chapter 5 nya jangan lama-lama ya. Aku suuka banget baca ff soalnya. Di tunggu ya😄

  22. Waaaah ternyata baekhyun dulunya emang beneran cinta sama hyuri. Tapi apa sekarang baekhyun masih cinta ya sama hyuri kok kayak masih peduli banget gitu. Kasian mida yang nggak tau apa2 tentang hubungan hyuri baekhyun. Semoga aja kai dateng dan jadi penyelamat mida

  23. Pingback: Love Match (Chapter 6) – jungnayoon | SAY KOREAN FANFICTION·

Leave a reply to novihjkm Cancel reply