A Heart Like Yours

image

Main Cast

Si “Aku”, Kim Jongin, Cleo Hwang

Genre

Angst, Drama, Family

oneshot

Terinspirasi dari film Stuck In Love

Telah di publish di www.andwhenitrain.wordpress.com

Cinta. Satu kata, menyimpan berjuta rahasia. Tidak perduli dengan siapa dan kapan, jatuh cinta bisa jadi merupakan penyebab rasa sakit paling fatal di dunia.

Aku termenung sendiri, menatap lelaki tampan yang tengah sibuk dengan bahan-bahan makanan di depan sana.

Dia Ayahku, Kim Jongin.

Aku sangat menyayangi ayah. Dia tampan, dia hebat, dia kuat. Dia sempurna. Tapi ada satu hal yang membuat kesempurnaannya terlihat cacat. Aku benci melihat tatapan sayu itu. Bibir ayah boleh saja tersenyum. Tapi aku tahu dari balik manik kelabu miliknya, ada luka yang terpendam. Seakan dunia di matanya sirna, bergantikan dengan kabut hitam yang menelan itu semua.

Cinta yang telah membuatnya terpuruk seperti itu.

Ayah terluka karena kebodohannya mencintai wanita yang bahkan tidak pernah melihat kearahnya sama sekali.

Ya. Ayahku mencintai Ibuku, Cleo Hwang.

Tapi aku tidak. Aku benci ibu. Aku benci karena ibu yang membuat ayah seperti itu. Aku benci karena ibu yang telah meninggalkan kami. Aku benci karena saat itu ibu pergi bersama laki-laki lain.

Waktu itu umurku masih 12 tahun. Tapi aku masih ingat betul bagaimana kejadian 8 tahun lalu telah merubah kehidupan aku dan ayahku.

Nama lelaki itu Oh Sehun. Dia sahabat ibu, sekaligus orang yang telah menghancurkan rumah tangga kedua orangtuaku. Namanya masih terpatri jelas di otakku. Dia memang sering berkunjung ke rumah ayah untuk bertemu ibu ketika ayah sedang tidak berada di rumah.

Kala itu, aku hanyalah seorang anak kecil berumur 12 tahun yang tidak tahu apa-apa. Aku pikir lelaki itu memang lah sekedar sahabat dekat ibu. Hingga suatu kejadian terjadi dan merubah persepsi yang ada di dalam otakku.

Waktu itu aku tengah bermain sendirian di pelataran rumah. Tiba-tiba sebuah kegaduhan terjadi. Ibu berlari keluar dari rumah diikuti oleh lelaki yang bernama Oh Sehun tersebut.

Dan aku ingat betul apa yang ibu katakan padanya

“Bawa aku pergi dari sini, Oh Sehun. Ku mohon… Aku sudah tidak sanggup lagi…”

Sebegitu inginnya kah ibu meninggalkan kami? Sebegitu melelahkannya kah hidup dengan kami? Hingga ibu harus memohon seperti itu. Hingga ibu harus merasa tidak sanggup seperti itu.

Aku menangis kala itu. Aku menangis karena ibu tidak melihatku. Aku menangis karena ibu benar-benar pergi meninggalkan aku sendiri. Dan sejak saat itu, aku tidak pernah lagi melihat ibu pulang ke rumah ayah.

Sejak kejadian itu, aku menjadi lebih pendiam. Aku tidak pernah lagi berkata apa-apa yang menyinggung tentang ibu.

Begitu juga dengan ayah. Ia menjadi lebih pendiam. Ayah pun tidak pernah menyinggung sedikitpun tentang ibu. Bahkan untuk menjelaskan apa alasan ibu pergipun ia seolah tutup mulut.

Tapi satu sisi positif yang berubah dari diri ayah ketika ibu pergi, ayah menjadi lebih sering berada di rumah. Berbeda ketika masih ada ibu dulu, ayah hanya pulang mungkin 2 atau 3 hari dalam seminggu.

Tapi, kejadian 8 tahun lalu bukanlah terakhir kali aku melihat wajah ibu. Ibu mungkin memang tidak pulang ke rumah. Tetapi ia sering menghampiriku ke sekolah untuk bertemu denganku. Atau sekedar untu menjemputku di tempat les. Namun ketika itu aku menghiraukannya. Menganggapnya seakan tidak kasat mata.

Akupun tidak pernah sekalipun bercerita pada ayah bahwa ibu masih sering menjumpaiku. Aku tidak ingin melihat pancaran kesedihan di mata ayah ketika mendengar nama ibu.

Hingga sampailah pada saat ini. Kini umurku sudah mencapai 20 tahun. Delapan tahun sudah dilewati semenjak kejadian itu. Tapi aku masih melihat keterlukaan dan kelelahan di mata ayah. Aku benar-benar ingin menghapus semua itu dari dirinya.

“Ayah…”

Lelaki itu berbalik.

“Hey, sayang. Ada apa? Mau membantu ayah, hmm?”

“Iya. Apa yang bisa Mirae bantu, yah?”

“Sebenarnya sedikit lagi juga sudah selesai. Tapi kalau kau memang ingin membantu, bagaimana kalau anak ayah menyiapkan piring di meja makan saja, hmm?”

“Hmmm… Oke! Baiklah.”

Ayahku tersenyum. Aku suka melihat senyum itu.

Setelah itu aku berbalik dan menyiapkan semua yang tadi ayah perintahkan.

Kini semuanya sudah selesai. Ayah telah selesai menyajikan semua masakannya, aku telah selesai menyiapkan piring-piringnya di meja makan.

Ayah dan aku telah duduk saling berhadapan di meja makan. Namun ayah terdiam melihat sekilas segala sajian yang tersedia di atas meja. Sebelum dirinya, bangkit dan berbalik berjalan ke arah dapur.

Dan ketika ia kembali, aku begitu marah kala melihat apa yang ia lakukan setelahnya. Kebiasaannya semenjak delapan tahun lalu, yang selalu mampu membuatku naik darah.

Ayah menyiapkan satu piring lagi di atas meja.

Aku tahu apa maksud dari semua itu. Ayah menyiapkan satu piring lagi karena ia berharap suatu saat nanti ibu akan kembali dan ikut makan bersama mereka.

Tapi, aku tahu itu semua sia-sia. Dari delapan tahun lalu, tak satupun harapan itu terwujud. Piring itu selalu terbiarkan terbalik tanpa ada satu orang lagi yang menggunakannya.

Dari dulu aku hanya diam. Tapi tidak dengan sekarang. Aku harus menyadarkan ayah.

“Berhenti, Ayah! Dia tidak akan kembali!”, kataku dengan pandangan menusuk tepat pada matanya.

“Apa maksudmu, Mirae?”

“Berhenti jadi orang bodoh, Ayah! Berhenti mengharapkan dia! Berhenti mencintai wanita sepertinya! Dia sudah pergi dengan laki-laki lain! Dia tidak pantas mendapatkan cinta ay-!”

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipiku. Ayah tidak pernah menyakitiku sebelumnya, tapi entah mengapa kali ini ia menamparku. Dan itu mampu membuat kemarahanku kembali tersulut. Mataku memanas ingin aku berteriak kepada ayah. Namun niat itu terurungkan kala aku melihat raut wajah terluka ayah.

Aku kembali tersentak kala melihat setetes air mata yang menetes dari pelupuk matanya. Selama ini mungkin memang ayah selalu menyimpan luka, tapi ia tidak pernah menangis seperti itu.

“Ayah tidak pernah mengajarimu seperti ini, Mirae. Dia ibumu… Mengapa kau tega berbicara seperti itu?”

“Bagi Mirae dia bukan ibu Mirae lagi, Ayah. Dia telah menyakiti Ayah. Dia telah menyakiti Mirae. Dia telah meninggalkan kita dan Mirae membencinya karena itu!”

“Cukup, Mirae!”

Aku kembali tersentak mendengar nada suara Ayah yang meninggi. Sebelum ayah menarik nafasnya dalam dan kembali berbicara dengan nada yang normal.

“Kau salah, Mirae… Kau salah… Bukan ibumu yang tidak pantas mendapatkan cinta ayah. Tapi Ayah yang tidak pantas mendapatkan cinta ibumu.”

“Ayah tidak perlu berbicara seperti itu. Ayah terlalu dibutakan oleh cinta makanya ayah berbicara seperti itu, benar kan?!”

“Tidak, sayang. Bukan begitu… Bukan… Kau tidak mengerti.”

“Kalau begitu jelaskan, Yah! Biar Mirae mengerti!”

“Ayah lah yang tidak pantas mendapatkan cinta ibumu. Ayahlah yang berengsek di sini, Mirae. Apakah kau tahu? Dulu ibumu mencintai Ayah, tetapi ayah lah yang tidak pernah sekalipun melihat kepada ibumu. Ibumu yang selalu berusaha membuat ayah mencintainya, tapi selalu ayah hiraukan. Ibumu yang selalu menunggu ayah pulang, bahkan rela memasakkan makanan kesukaan Ayah, tetapi tidak pernah sekalipun ayah memakannya.”

“Bohong! Tolong katakan kalau ayah sedang berbohong!”

“Apakah kau tahu, sayang? Ayahmu yang kau banggakan ini bahkan melakukan kesalahan yang paling besar hingga membuat wanita tersabar seperti ibumu pun pergi delapan tahun lalu….”

“…Ayah berselingkuh, Mirae. Ayah berselingkuh dengan rekan kerja ayah. Ayahmu yang kau banggakan ini mencumbui wanita lain selain ibumu. Walaupun waktu itu sebenarnya ayah sedang mabuk, tapi itulah yang sebenarnya terjadi. Nasi memang sudah menjadi bubur. Jadi, tolong berhenti berpikir kalau ibumu adalah orang jahat, sayang. Karena dia bukan sama sekali.

Dulu dia yang selalu menunggu ayah pulang. Sekarang ayah hanya melakukan hal yang sama seperti apa yang telah ibumu lakukan dulu. Ayah hanya menunggu ibumu pulang. Pulang ke rumah ini. Pulang kembali kepada kita.”

Sepeninggal kalimat panjang itu usai, seketika itu pula air mataku kian deras. Karena ternyata, tidak semua apa yang tersaji di depan mata adalah hal yang sebenarnya.

Dan selama ini aku salah karena telah memandang ibuku sebelah mata.

—οΟο—

“Cleo Unnie…”

“Hmm?”, wanita itu menjawab. Tetapi matanya masih memandang pada apa yang terlihat di langit yang menggelap. Tangannya terlipat, memeluk kedua lututnya erat-erat.

“Apa kau tidak lelah dengan semua ini?”

“Tentu saja aku lelah, Chae…”

Lelah sekali… Hingga rasanya ingin mati.

“Pulanglah kak… Berdamailah dengan masa lalumu. Keluargamu pasti sudah menunggumu terlalu lama.”

“Belum saatnya, Chae…”

“Lalu sampai kapan? Apa kau tidak kasihan pada anakmu? Apa kau tidak menyesal meninggalkan mereka?”

Cleo terdiam sejenak, kemudian ia berbalik. Wanita pemilik iris madu itu membenarkan posisi duduknya, menghadap ke lawan bicara. Ia memoles senyum tipis di bibirnya.

Menyesal? Tentu saja.

“Kau tahu? Aku dan Jongin mungkin memang mustahil lagi untuk kembali bersatu. Tapi apakah kau tahu, Chae? Penyesalan terbesarku bukanlah ketika aku memutuskan untuk menghapus semua harapan dan cintaku pada Jongin. Tapi penyesalan terbesarku adalah ketika aku pergi meninggalkan anakku seorang diri. Hingga kini gadis kecilku membenciku. Benar-benar membenciku…”

END


AN: Hai yang disana! Boleh dong minta rewardnya. Like or komen akan sangat berharga. Biar yang disini makin semangat nulisnya.

21 responses to “A Heart Like Yours

  1. uuuhhhh,,,, menyesakkannnn,,,,, bener apa yg kita lihat belum tentu itu yang sebenernya,, sekarang jongin tau artinya menunggu,, tapi tetap saja dia salah membiarkan anaknya berlarut larut membenci ibunya padahal dia sendiri sadar , dia salah,,, tak seharusnya dia baru buka suara,,, jongin egois,,, bayangkan betapa sakitnya hati mirae ?,,, aku saja tak sanggup untuk menggambarkannya , jangan salahkan mirae kal nanti mirae membenci ayahnya dan bahkan mungkin akan membenci laki laki,,,, jongin harus tanggung jawab,,,

  2. Ntahlah siapa yg lebih bersalah. Tapi intinya 2 2 nya salah,
    Jongin yg bodoh selingkuh, cleo yg ego nya tinggi gak mao balik..
    Yaahh ini bagus lah,
    Rencana ada sequel kah thor?

  3. jadii jadi jadi jongin yg slah?
    mending damai aja lah yaa. ksian anaknyaa.. atau klo gk aku siap gantiin posisinua cleo dehh. eh gk deng aku kn mlik sehun. bhakkk.. oh ya yg broken wings aku sllu tunggu.. dan maaf komen aku cmn sdi spam doang. fighting!!

  4. Aduh… nyesek bgt liat keduanya… sama2 terluka semua mereka… kakak ini paling keren klo bikin ff genre angst deh… daebak…

  5. Sedih.. 😢😢😢
    Uda mending cleo balik lg aja, memulai lg dr awal semuanya…
    Sama2 salah jg tp msh bs diperbaiki kan hehe…
    Bgs cara bercerita nya, gampg dimengerti..

  6. jadi semua nya karna Jongin??
    Jongin begitu karna nyesel udah nyakitin Cleo?
    ahh butuh sequel…

  7. aduh keren ceritanya, kebenaran terkadang cenderung kasat mata! spertix sehun kluarga istri jongin kan? author bolehkh req. sekuel? hehe

  8. apa sangking sabarnya si cleo sampai.salah ayahnya yg sebenernya ga dia kasih tau ke cleo? ya ampun gini bgt. trus ntar gimana cleo? balik sm jongin? ketemu anaknya? ayolahhh kasih sequel :’3 gantung nih :’3 sipdehhh yg kek.gini yg gue tunggu :3

  9. Oh Sehun dasar kamu ini!!! kenapa kamu melarikan istri orang nakk????
    si Jongin aduhh… apa juga yang kau perbuat pada binimu?? kasian anakmu jadi salah paham… kak kasih sequel yaa.. ffmu mengaduk-aduk perasaan banget

  10. emang si kai cocok bgt jadi kampet begini haha
    kasian bgt cleo dibenci anaknya grgr salah paham gitu huhu
    ini perlu sequel thor jeballl 😀

  11. Dua2nya salah. Tpi kasian jg sama mereka berdua. Jelas Cleo gk tahan, Jonginnya selingkuh. Dia gk salah cuma dia dibenci sama anaknya. Jongin jg salah tpi akhirnya tobat dan dia gk cerita semuanya sama anaknya. Mungkin anaknya jg jdi benci sama Jongin. Uh… nyesek… Nice story, good job…
    Fighting for your another stories…!!

  12. Huaaahhh…. cerita bikin nyesek banget kak..

    Kenapa end ny di sini..
    Coba pertemukan lg mirae dan ibunya..
    Biar tidak ada kesalahpahaman lg, biar mirae tdk benci sm ibunya lg.. biar cleo tdk menyesal lg..

  13. apa cuma aku yg nangis T_T
    kereenn kak, kyknya ini pertama kali aku baca ff kamu, dan apaapan ini pertama kali lngsung meweekk omaygat
    ayo semangat nulisnya ramein SKF biar rame kyk dulu 😀

  14. Eh aku kirain kenapa, aku kira yang jahat itu Cleo tahu-tahunya Jongin ya? Pantes dia pulang 2/3 hari seminggu, berarti Cleo itu sabar orangnya.
    Aku kira disini Oh Sehun jahat kek ngerebut sama ngerusak rt orang gt, tahu-tahunya ternyata dia yang nyelametin Cleo, sebenernya sih yang aku liat disini Cleo juga ga salah dan ga jahat, tapi dia harusnya ga ninggalin Mirae juga jadi Miraenya ga salah paham
    Kok jadi ceritain ulang ya aku? Wlwkkwlw
    Oke sip udah ya cuap-cuapnya
    SEMANGAT TERUS YA KAK, SALAM KENAL! ^^

Leave a comment