My Beautiful Yoojungie #5 ~QueenXissi~

My Beautiful Yoojungie #5

Author

QUEENXISSI

 

 

Genre : ROMANCE, FLUFF, SCHOOL LIFE

 

Length : Chaptered (less than 2k words)

 

Main Cast :

OH SEHUN

KIM YOOJUNG (OC)

 

Rating : Teen

 

 

 

.

 POSTER BY : ALKINDI

Another Story of MY BEAUTIFUL YOOJUNGIE

 

.

 

 

 

All in Author’s POV

 

“Sekolah akan mengadakan festival unjuk bakat.”

“Setiap kelas harus mengirimkan lima orang perwakilan.”

“Bukankah ini sangat seru?”

“Apakah kau akan mendaftar?”

Pagi ini mulai dari gerbang depan hingga seluruh penjuru kelas bahkan di lapangan sekolah ramai membahas mengenai festival unjuk bakat di Seoul International High School. Ini adalah acara terbesar yang selalu dirayakan oleh sekolah tiga tahun sekali. Semua siswa pasti akan melakukan seleksi ketat terlebih dahulu di kelasnya kemudian akan dipilih lima besar untuk dijadikan perwakilan kelas untuk menunjukkan bakatnya pada seisi sekolah.

Festival unjuk bakat ini juga bekerja sama dengan beberapa agensi pencari bakat terbesar di Korea Selatan dan Amerika Serikat. Biasanya, setiap perwakilan kelas yang telah dikumpulkan dan menampilkan bakatnya pada seisi sekolah akan dipilih lagi menjadi lima orang beruntung yang setiap orang terpilihnya akan dipilih oleh lima agensi besar yang bekerjasama dengan sekolah dan diangkat menjadi trainee dalam agensi tersebut.

Beberapa alumni siswa Seoul International High School yang beruntung diantaranya adalah Xi Luhan yang kini sukses menjadi selebriti di China, Song Joong Ki yang kini menjadi actor terkenal, Song Hye Kyo, Jun Ji Hyun, Cho Kyuhyun, Im Siwan, Shin Min Ah, Park Shin Hye, Ailee dan masih banyak lagi. Jelas sangat membanggakan karena tidak ada satupun dari mereka yang sampai detik ini memudar kariernya, mereka juga tidak pernah terlibat skandal apapun karena sangat dilindungi oleh agensi yang menaungi mereka.

“Kau pasti ikut kan, Hun? Bukankah ini festival yang paling kau tunggu selama ini?” ujar Chanyeol ketika ia dan Baekhyun menghampiri meja Sehun.

Sehun hanya mengangkat bahu dan membaca bukunya dengan tenang.

“Apa yang akan kau tampilkan untuk audisi besok?” Tanya Baekhyun pada Sehun.

“Lihat saja besok.” Jawab Sehun dingin.

“Kau sendiri?”

“Entahlah, mungkin menyanyi sambil memamerkan absku pada juri. Aku Taeyeon seonsaengnim menyaksikannya, hahaha.” Ujar Baekhyun kemudian.

“Dasar byuntae, tak ada bosannya menggoda wanita yang jauh lebih tua darimu.”

“Biar saja, namanya juga cinta.” Balas Baekhyun kemudian.

*

“Kau serius akan menyanyikan lagumu?” Tanya Hana tidak percaya, Yoojung mengangguk kemudian tersenyum lebar.

“Dan jika aku lolos, aku akan menyanyikan lagi lagu ini langsung di hadapan Sehun. Sehun harus melihatnya. Lagu ini benar-benar kuciptakan dari hatiku yang paling dalam untuknya.” Ucap Yoojung senang.

“Uhhh Yoojung, kau manis sekali, sih. Seharusnya Sehun sangat beruntung memiliki penggemar seromantis dirimu. Belum tentu gadis lain rela menciptakan lagu untuk pria yang disukainya, apalagi jika pria itu…emm tak membalas rasa cintamu padanya.” Tutur Soojung lirih di akhir kalimat. Membuat Hana menyikutnya sementara air muka Yoojung berubah menjadi sedih.

“Jung-ah… memang sih awalnya kami bersikeras untuk membuatmu menyerah dengan Oh Sehun, tetapi kali ini kami akan mendukungmu sepenuh hati kami.” Ujar Hana lalu membelai pipi Yoojung.

“Hmm, benar apa kata Hana, apapun hasilnya nanti, entah Sehun akan mendengarkannya atau tidak, kau harus tampil semaksimal mungkin! Fighting Yoojung-ah! Kau pasti berhasil!”

“Meski kau tidak begitu beruntung dalam bidang akademik, kami yakin kariermu akan sangat cemerlang dalam bidang seni karena kau memiliki suara yang merdu.” Timpal Hana lagi, membuat Yoojung semakin tersenyum senang dan memeluk leher kedua sahabatnya.

“Terima kasih teman-teman, aku semakin bersemangat untuk audisi besok. Kalian berdua yakin kalian tidak ingin menampilkan bakat kalian besok?” Tanya Yoojung kemudian.

“Sebenarnya bisa saja sih kami ikut, Soojung memiliki bakat yang luar biasa dalam hal dance dan menyanyi, aku juga bisa menampilkan aksi teatrikalku, tetapi jika kami ikut, maka kesempatanmu untuk lolos ke lima besar akan semakin kecil.” Tutur Hana lalu disambut tawa keras Soojung dan Yoojung.

“Sialan, penuh percaya diri sekali kau, hahahaha.”

*

Bel istirahat telah berbunyi, dan lagi-lagi Yoojung lebih memilih sendirian duduk bangku panjang di taman belakang sekolahnya.

“Kau serius tidak ingin ikut kami ke kantin?” Tanya Hana.

“Hmm, aku rasa aku masih kenyang. Nanti setelah dari kantin kalian menyusulku saja ya ke taman belakang?” tutur Yoojung kemudian.

“Tentu saja, kami juga khawatir, siapa tahu saat nanti kami ke belakang, kau sudah pingsan karena berpura-pura kenyang ternyata belum makan sejak pagi.” Tutur Soojung lalu tertawa bersama Hana.

“Aish, kalian berdua ini benar-benar…” tutur Yoojung geram.

“Byeee.” Kemudian Soojung berlari bersama dengan Hana menuju ke kantin.

*

“Kau suka sekali menyendiri. Seperti tidak punya teman saja.” Ejek Sehun pada Yoojung yang tengah duduk di kursi di hadapannya. Tiba-tiba Yoojung berdiri dari duduknya dan tersenyum senang kemudian berbalik, mungkin inilah alasan Yoojung tidak mau pergi ke kantin bersama dengan kedua sahabatnya, karena sebelum kedua sahabatnya datang, ia akan berkesempatan bertemu dengan Sehun, meski hanya beberapa menit saja.

“Sehun!” ujarnya girang lalu berlari menghampiri Sehun.

“Mengapa kau segirang itu? Kau pikir aku akan memberikanmu permen?” balas Sehun lalu mundur beberapa langkah.

“Senang bertemu denganmu lagi.”

“Lagi? Aku malah muak bertemu denganmu lagi.” Balas Sehun malas lalu berjalan maju dan duduk di kursinya.

“Kau juga pasti sengaja kan sering datang kemari? Hanya demi menemui diriku. Ah, aku tahu, pasti perlahan-lahan kau mulai membuka hatimu ya untukku? Sehuuuun, aku senang sekali!”

“Sudah selesai dengan mimpimu? Boleh ganti aku yang berbicara sekarang?” Tanya Sehun yang dijawab dengan anggukan antusias Yoojung.

“Pertama, apa yang kau ucapkan barusan serratus persen salah besar, kedua…aku sering kemari bukan karena ingin bertemu denganmu melainkan berniat mencari inspirasi untuk seleksi unjuk bakat besok. Dan ketiga, sebagai masukan untukmu, sebaiknya kau berhenti membayangkan dan berharap apa yang kau bayangkan tentangku itu terjadi. Paham?” tegas Sehun lalu memutar tubuhnya untuk pergi meninggalkan Yoojung.

“Aku juga mengikuti audisi itu! Fighting Sehun-ah! Semoga kita bertemu di seleksi antar kelas! Aku mempersiapkan penampilan terbaik untuk semuanya! Terlebihnya untuk dirimu!” pekik Yoojung sambil melambai dari belakang. Di depan Sehun hanya menggeleng melihat tingkah memalukan Yoojung. Dia masih tidak habis pikir, mengapa ada perempuan sepantang menyerah dirinya.

*

“Dia juga ikut?” Tanya Chanyeol terkejut mendengar apa yang baru saja Sehun katakan padanya.

“Tapi kudengar, ia salah satu siswa berbakat di kelasnya dalam bidang seni. Terutama dalam bidang seni tarik suara.” Tutur Baekhyun kemudian.

“Ah, setidaknya ada yang bisa dia banggakan dari dirinya selain menjadi fans nomor satumu, Hun.” Kekeh Chanyeol.

“Aku tidak peduli. Dan aku berharap aku tidak bertemu dengannya di atas panggung utama nanti.”

“Kau takut grogi dan meleleh setelah mendengar suaranya nanti?” goda Baekhyun.

“Atau lebih tepatnya takut jatuh cinta padanya, hahahaha.” Sambung Chanyeol.

“Haish, kalian berdua semakin membuatku gerah. Sudah sana kembali ke meja kalian! Benar-benar pengganggu.”

*

“Bagaimana? Bagus tidak suaraku?” Tanya Yoojung pada Taehyung lewat panggilan di ponselnya.

“Hey, noona. Apakah kau sudah tidak waras? Mengapa tidak membuka pintu kamarmu saja dan membiarkanku masuk untuk menilai suaramu, huh? Mengapa kau harus menelponku segala padahal kamar kita bersebelahan!?” Tanya Taehyung heran, dia memang aneh, selalu disebut sahabat Yoda oleh teman-temannya, tetapi kali ini kakak satu-satunya itu jauh lebih aneh lagi.

“Hehehe, aku kan malu jika dilihat secara langsung.”

“Lalu bagaimana kau akan menampilkan bakatmu kalau kau malu disaksikan oleh banyak orang!? Ada-ada saja kau ini, noona.” Cibir Taehyung kemudian menutup telepon dari kakaknya dan segera keluar dari kamarnya kemudian mengetuk pintu kamar Yoojung berulang kali.”

“Yak! Kim Taehyung! Apa yang kau lakukan di depan kamarku!?” pekik Yoojung yang kemudian langsung keluar dari dalam kamar mandi di depan kamar mereka berdua.

“Loh? Jadi tadi…noona bernyanyi di dalam kamar mandi?” Tanya Taehyung tidak percaya yang kemudian menggeleng ketika melihat Yoojung tersenyum malu dan mengangguk.

“Oh astaga, dimana Krong sekarang?”

“Dia ada di dalam kamarku. Ada apa?”

“Sepertinya ia harus kupindahkan untuk sementara di kamarku agar tidak terkena penyakit kucing gila.”

“YAK! APAKAH KAU SEDANG MENYINDIRKU, HUH!? Kemari kau Kim Taehyung, yaaak! Buka pintu kamarmu! Kim Taehyuuuuung!”

“Hahahaha, ampun noona.”

*

Hari yang paling ditunggu oleh setiap siswa Seoul International High School datang juga. Beberapa petugas sekolah sudah mulai memasang umbul-umbul untuk menyambut kedatangan para perwakilan agensi terkenal yang bekerja sama dengan sekolah mereka satu minggu lagi. Beberapa stand dari agensi tersebut juga sudah mulai didirikan.

“Apa yang akan kau tampilkan nanti?”

“Aku harus bisa masuk SM Entertainment, aku ingin sekali bertemu dengan Suho EXO!”

“Aku ingin berada satu agensi dengan BigBang oppa.”

“Ah, andai saja BigHit ikut bekerja sama dengan sekolah kita, aku ingin sekali berada di agensi yang sama dengan BTS oppa.”

Di seluruh penjuru sekolah semua membahas hal yang sama, harapan mereka bisa lolos dalam audisi tahap pertama dan keinginan mereka untuk masuk ke agensi yang mereka suka. Dalam ajang unjuk bakat ini, setiap tahunnya akan diambil sepuluh trainee untuk setiap agensi, lima orang yang beruntung akan diberikan hak memilih, agensi mana yang akan mereka masuki. Sementara lima sisanya akan dipilih oleh agensi itu sendiri.

“Bagaimana jika kau diterima tetapi tidak dapat kesempatan memilih agensimu?”

“Bukan masalah, tujuanku yang penting adalah bisa berada di panggung yang sama dengan idolaku kelak. Bukan berada di agensi yang sama.”

“Eh lihat! Sehun datang.”

“Ah, dia pasti akan terpilih. Kalian semua tahu, kan? Bakatnya dalam menari sungguh luar biasa.”

“Dia sudah tampan sejak lahir. Pasti tidak akan sulit untuknya masuk dalam agensi bergengsi. Semua agensi pasti akan memperebutkannya.”

“Bagaimana dengan Chanyeol dan Baekhyun?”

“Mereka juga pasti akan diterima.”

Sementara itu tak jauh dari tempat mereka berada, berdiri Yoojung bersama dengan kedua sahabatnya. Yoojung bahkan sudah berlatih berulang kali di depan kedua temannya sebelum akhirnya keluar dari ruang musik dan ikut berbaur dengan yang lainnya.

“Bagaimana jika aku tidak lolos dalam seleksi tahap pertama?” ujar Yoojung gugup.

“Aku juga tidak begitu yakin kau lolos, sih. Mengingat suaramu masih kalah merdu dengan suara milik Soojung.” Tutur Hana jujur yang disusul cubitan Soojung di lengannya.

“Tidak apa-apa, yang penting kau sudah berusaha sebisamu. Tapi kau harus benar-benar mengeluarkan semua kemampuanmu. Bukankah tujuanmu adalah tampil di depan seisi sekolah untuk menunjukkan lagu ciptaanmu untuk Sehun?” ujar Soojung menyemangati.

“Awalnya aku sangat optimis, tapi…mendengar apa yang Hana katakan barusan…”

“Eyy, jangan pikirkan kata-kataku, aku bermaksud untuk menyulut semangatmu, agar kau membuktikan pada seisi sekolah kalau kau juga memiliki bakat!” ujar Hana kemudian.

“Tapi… jika kau lolos tahap kedua dan berhasil masuk dalam salah satu agensinya, agensi mana yang akan kau pilih?”

“Entahlah, aku bahkan tidak sampai berpikir sejauh itu.”

“Itu karena pemikiranmu terlalu sempit. Apakah kau juga tidak memikirkan masa depanmu? Sebenarnya apa yang ada di dalam otakmu, huh? Gadis ulat bulu.” Tiba-tiba saja Sehun sudah ada di belakangnya dan mencibirnya.

“Se-Sehun…”

Hana dan Soojung langsung memasang raut wajah kesal pada Sehun. Bagaimana bisa ada pria setega Sehun? Berbicara selantang itu di hadapan sahabat mereka yang sebenarnya lebih membutuhkan motivasi dan kata-kata semangat daripada hinaan seperti tadi.

“Memangnya apa yang akan kau tampilkan nanti? Membaca surat cintamu di depan banyak orang?”

“A-aku…”

“Apa pedulimu? Untuk apa kau bertanya? Urus saja penampilanmu sendiri!” ucap Hana kemudian.

“Aku tidak sedang bertanya padamu.”

“Sudahlah teman-teman, jangan memperkeruh keadaan. Sehun-ah, jika aku lolos tahap pertama nanti, aku sangat berharap kau melihat pe—”

“Aku rasa kau tidak perlu mengharapkan itu karena pasti ia tidak akan mau melihatmu.” Tutur Soojung.

“Bukan karena ia cuek denganmu, tetapi karena mungkin dia tidak akan lolos di tahap pertama dan dia malu hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengurung dirinya di dalam kamarnya dan menangisi kebodohannya. Mengapa dalam tahap pertama saja dia tak bisa lolos.” Sambung Hana.

“Tapi bagaimana jika doamu itu malah terbalik pada temanmu sendiri, huh?”

“YAK! DASAR PRIA SOMBONG! MENJAUH KAU DARI HADAPANKU! AWAS KAU YA!!!” pekik Hana yang kemudian ditahan oleh Soojung dan Yoojung, sementara Sehun hanya membalasnya dengan senyuman sinis dan berjalan menjauh meninggalkan mereka bertiga.

*

T B C

SORRY FOR TYPO(s)

.

.

.

Selamat menunggu chapter 6nya yaaa~

Please don’t give too much EXPECTATION for my fanfiction~ sekali lagi “aku gak seMaha dan sehebat author kece SKF lainnya” jadi kalo ada yang mungkin udah kecewa sama alur ceritaku sejak chapter pertama, yaa aku bisa apa selain berkata MAAF aku gak seMaha yang kamu ekspektasikan, dan maaf kalo aku sangat mengecewakan juga makin payah dalam berkarya~~~

.

Salam Alay as alwayssss

.

QueenXissi