The Marriage Life of Byun Baekhyun- Part 2

untitled-1-recovered

1

Lucu sekali, saat aku turun dari taxi dan melihat gedung besar di hadapanku, yang pertama kali kuingat adalah saat Jessica keluar gedung sambil menutup sebagian wajahnya. Foto yang sangat booming sekali sampai pada akhirnya wanita itu keluar dari grup SNSD  yang membesarkan namanya. Sayang sekali, padahal aku suka sekali dengan suaranya.

Ada cukup banyak orang di sini, beberapa orang asing berfoto di depan tulisan ‘SM’ sedangkan beberapa gadis berseragam berkumpul membawa papan nama. Salah seorang diantaranya melihatku garang sekali. Matanya yang sipit semakin menyipit, satu tangan terjulur menunjukku.

“Oh! SHIM CHAESA!!” pekiknya, aku membelalak, bagaimana dia bisa tahu namaku? “YA!!! ITU SHIM CHAESA!!!” temannya yang lain mulai melihat ke arahku. Kemana aku pergi? Entahlah, buru-buru aku masuk ke dalam gedung. Salah seorang penjaga mencoba menahanku tapi cepat aku memberi tahu bahwa aku adalah calon istri Baekhyun, Shim Chaesa. Sampai tidak lama dia mengijinkan aku masuk. Sebelum benar-benar masuk sepertinya aku sempat mendengar kalau ada beberapa yang meneriaku namaku dengan makian dan beberapa ada mencoba untuk membunuhku. Ah jadi ini yang dinamakan dengan merebut kekasih orang.

Kalau saja Baekhyun bisa dihubungi, kalau saja pria itu datang diacara ulang tahun kakaknya hari ini, aku tidak perlu repot-repot untuk datang kemari. Aku sudah menghubungi Chanyeol, katanya tidak ada jadwal untuk hari ini. Hanya latihan biasa setelah comeback. Lucunya Baekhyun atau mungkin agensinya yang mengumumkan tentang pernikahannya denganku saat waktu menjelang comeback mereka kemarin. Jelas setelah itu dia semakin mendapat hujatan dari banyak orang. Apa dia tidak punya pikiran?

Sejujurnya aku benci tempat ini. orang-orang di sini dan segala yang berhubungan dengan SM. Tidak sebenci itu , hanya saja aku tidak tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengannya.

Kata Chanyeol tadi, mereka semua sedang berkumpul di tempat latihan. Ketika pintu lift hampir tertutup, sebuah tangan besar menghalangi. Aku mendongak. Laki-laki itu, senyum itu, tatapan itu, “Minho!” setelah itu aku merutuki mulutku yang tidak bisa di control.

“Chaesa?! Ah ya Tuhan! Chaesa, sudah berapa lama kita tidak bertemu?!” tanyanya begitu antusias, aku tersenyum, ketika pantulan diriku terlihat pada dinding lift ternyata senyumku lebar sekali. Minho berdiri di sampingku. Sudah berapa lama ya? Dia semakin tampan saja, bahkan lebih tampan dari pada dia yang ada di layar televisi.

“Aku pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi. bagaimana kabarmu?” tanyanya lagi sambil mengulurkan tangannya. Aku menerima dengan senang hati. Sialnya, kenapa ada perasaan menggebu untuk memeluknya?

“Aku baik.”

“Akhir-akhir ini orang ramai sekali membicarakanmu. Awalnya aku menolak, tapi lama kelamaan pihak agensi memberikan konfirmasi. Aku pikir Chaesa yang mana, ternyata Chaesa yang sama.” Kata Minho. Entah aku yang terlalu berperasaan atau bagaimana, tapi wajahnya benar-benar terlihat kecewa. Senyum yang terpatri di bibirnya jelas ketara palsu. Seketika ada jutaan rasa menyesal dalam diri. Kenapa harus ada perpisahan dulu.

Aku menunduk, “Aku juga ingin menolak. Tapi dunia terus saja memberi kejutan untukku.” Setelah itu pintu lift terbuka, aku sempat menatapnya sebentar, “Aku duluan, sampai jumpa Minho.” Dan pintu tertutup kembali. Rasanya seperti ada jutaan panah yang menusuk. Padahal sudah hampir beberapa tahun yang lalu, tapi kenapa masih ada rasa yang tersisa?

Pria itu, cukup mengambil alih duniaku, walaupun tidak sebesar Baekhyun membawanya. Ah iya, hampir saja lupa, aku kemari untuk mencari pria tengik itu. kata Chanyeol, setelah dari lift ambil lorong kanan. Tempat latihannya di paling ujung. Aku tersenyum kecil, ada cukup banyak rasa gugup yang menyerang saat membayangkan akan bertemu dengan member exo. Kecuali Baekhyun, sejujurnya aku penggemar D.O, matanya yang bulat, senyumnya yang khas dan kemampuan aktingnya yang membuatku selalu ingin jadi lawan mainnya. Ah, bagaimana cara bersalaman dengan mereka?

Aku mengetuk pintu setelah itu membukanya perlahan. Sosok tubuhku yang terpantul di cermin membuat para member seketika mengalihkan perhatiannya padaku. Chanyeol yang paling pertama mendekat,

“Hey Chaesa yaaaa!!!” Katanya sambil tersenyum lebar sekali. Beberapa member yang lain datang mendekat. Aku membungkuk memberi salam. Sebenarnya dari tiga bulan kebelakang semenjak Baekhyun menggemparkan warga dunia dengan aksi melamarnya waktu itu, ini kali pertama aku bertemu dengan semua member EXO secara langsung. Sial, kenapa kakiku gemetar?

“Oh Chaesa?” itu Xiumin, dia benar-benar babyface. “Wah kau benar-benar cantik.”

“Kenapa berdiri saja? Ayo masuk.” Dan demi apa, baru saja Suho berbicara padaku? Ah seharusnya yang melamarku di rumah sakit itu Suho, aku bisa jadi wanita kaya raya di Korea. Ah sial, wanita macam apa kau ini Chaesa.

“Ah tidak,” aku menolak, sesopan mungkin yang aku bisa, “Aku mencari Baekhyun, apa dia di sini?” tanyaku sambil mencoba melihat, barangkali dia sedang bersembunyi diantara kerumunan orang-orang ini.

“Baekhyun hyung tadi pergi, katanya mau menemui seseorang, aku pikir dia akan menemuimu, kalian tidak berpapasan?” kata Sehun. Tampan sekali aku ingin mencium pipinya. Ah shit! Fokus Chaesa, kau kemari untuk mencari bocah tengik Baekhyun.

Aku menggeleng bingung, “Baru saja, iya kan Kai?” lanjut Sehun. Aku berfikir sejenak. Sedetik kemudian mengangguk. Aku tahu kemana dia pergi. Kalau aku tidak salah.

“Kalau begitu aku pergi dulu.”

“Mau aku temani?” tanya D.O, dan demi apa hampir saja aku akan mengangguk kalau tidak ingat kemana aku harus pergi.

“Tidak usah, aku bisa sendiri, maaf menganggu latihan kalian. Aku permisi.”

Aku menutup pintu dan sempat mendengar mereka berteriak sampai jumpa lagi padaku. Sepertinya akan menyenangkan jika aku menikah dengan Chanyeol, setiap hari dia akan memelukku dengan tangan kekarnya, atau Kyungsoo yang akan selalu mengejutkanku dengan kemampuan masaknya yang luar biasa, atau Suho yang dengan senang hati memberi pinjam black cardnya, yah, terima saja kenyataan kalau Byun itu yang akan menikahiku.

Baekhyun pernah bilang saat SMA dulu, katanya, kalau tidak ada tempat aman di sekitarnya, carilah tangga darurat, dan bersembunyi di sana. Saat aku tidak berpapasan dengannya di lorong tadi, kemungkinan besar pria itu pergi ke tangga darurat, atau kalau tidak saat aku sudah di lantai 4 dia baru saja menutup pintu liftnya turun. Tapi apa salahnya mencoba.

Perlahan ku langkahkan kaki menuruni tangga, netraku menatap sekeliling wasapada. Sampai pada anak tangga ke sepuluh, aku dapat mendengar suara Baekhyun. Dia tidak sendiri, seorang wanita berambut panjang duduk di sampingnya. Kasian sekali jadi Idol, tidak dapat berkencan dimanapun mereka mau.

“Kau pikir ini mudah untukku? Menerima kenyataan kalau sebenarnya kau akan menikah sebentar lagi meninggalkan ku sendiri?” pekik wanita itu. Aku mengerjapkan mata, menelan kembali kata-kataku yang akan memanggil Baekhyun. “Kenapa kau egois sekali, menyuruhku duduk diam tersenyum seperti orang bodoh sedangkan kau berjalan dialtar mengucapkan janji suci dengan wanita lain? Brengsek sekali!!” kata Taeyeon semakin jadi berteriak di depan wajah Baekhyun.

Baekhyun menundukkan wajahnya, dia menghembuskan napas berat lalu menggeleng lemah. Kedua tangannya menangkup pada wajah Taeyeon. Berusaha untuk menenangkan gadis itu. Dalam hati aku berdecak, drama sekali. Dan sebenarnya aku pensaran, siapa yang akan menang nantinya, aku atau Taeyeon?

“Dengar, ini bukan keinginanku.”

“Kau yang melamarnya!!”

Lagi-lagi Baekhyun kelihatan kehabisan kata-kata, “Aku sudah menjelaskannya berulang kali, aku mohon Taeyeon, mengertilah.”

“Baik, aku mengerti, aku mengerti dengan sangat jelas.” Balas perempuan itu tegas. Suaranya tidak terdengar sefrustasi tadi. “Kau akan menikah dengan gadis lain dan itu berarti aku harus berhenti mencintaimu. Merelakanmu dengan yang lain, dengan begitu aku dapat hidup dengan baik.”

Tatapan Baekhyun berubah, “Tidak Taeyeon, kau gila, kau akan merelakanku semudah itu?”

“Kalau kau tidak bisa melepaskan aku kenapa tidak kau lepaskan dia saja?!” Taeyeon kembali berteriak, tapi kali ini aku mendengar suara isak dari bibirnya. Sampai pada akhirnya, cepat sekali, Baekhyun menarik wajah Taeyeon mendekat wajahnya. Sampai bibir mereka bertemu.

Aku membelalak sampai tanpa sadar memekik membuat ke dua orang di depan sana menatapku terkejut.

“CHAESA?!” aku tersenyum kecil ketika Baekhyun bangkit lalu menarik paksa aku keluar dari tangga darurat. Entahlah, barangkali dia melupakan Taeyeon yang sedang terpaku di tempat. Aku bersumpah melihat wajahnya yang merah sekali. Malu mungkin.

“Sejak kapan kau ada di sana?” tanya Baekhyun sambil melempar tubuhku sampai menabrak dinding. Sial, sejak kapan dia jadi sekasar ini pada wanita. Aku mengusap pelan siku tangan yang menghantam keras tembok. Ngilu sekali. “Apa kau tidak punya sopan santun? Kau pikir itu tontonan gratis?”

“Hey berhenti berteriak padaku!”

Wajah Baekhyun merah sekali. Napasnya menderu cepat. Sesekali berdecak frustasi. Barangkali dalam pikirannya dia siap memukul wajahku kalau tidak ingat sosok di depannya saat ini adalah wanita. “Aku tidak pernah mengganggu privasimu sebelumnya,-“

“Kau pernah, sering, kau tiba-tiba datang ke rumah sakit dan melamarku. Setelah beberapa tahun kau datang begitu saja? Dan kau bilang itu bukan mengganggu privasi?”

Baekhyun menyipitkan matanya, “Kau balas dendam?”

Aku menggeleng kepala pelan, “Tidak. aku hanya ingin bertemu denganmu karena ibu yang menyuruhku.”

“Dan harus berdiri menonton seperti tadi?!” suaranya semakin meninggi. Dalam hati sebenarnya bersyukur, tidak ada yang menonton pertarungan antara aku dan Baekhyun.

“Tidak. kau sendiri yang idiot, bagaimana bisa kau tidak merasakan kehadiranku?”

“Kau mengataiku?” tanya Baekhyun tidak percaya. Aku melihat satu tangannya sudah terkepal. Ini bahaya dan kenapa aku sama sekali tidak bisa mengontrol ucapanku sendiri? “Dengar, aku tahu ini berat untukmu, tapi kau juga perlu tahu ini juga berat untukku.”

“Dan kau pikir aku peduli?” kataku dan sekali lagi merutuk. Kenapa rasa ingin menang terus saja hinggap di kepalaku. Mulut sialan.

“Sebenarnya apa maumu?” Baekhyun bertanya sambil mendekatkan wajahnya pada wajahku. Dekat sekali sampai aku bisa melihat goresan eyeliner yang sedikit berantakan pada ujung matanya.

“Harunys aku yang bertanya, apa maumu dari awal?”

“Aku membayar janjiku, beberapa tahun lalu.”

“Kau tidak pernah berjanji apapun padaku.”

“Bukan kau.” Katanya yang sukses membuatku tercengang. Bukan padaku. Lalu janjinya pada siapa?

Mata Baekhyun berkedip beberapa kali. Terlihat jelas seperti ada suatu kenangan yang menghantam dirinya. Kepalan tangannya sudah melemas. Dia menundukkan kepala dan memijat pelipisnya.

Kali ini Baekhyu tidak mengatakan hal apapun. Dia hanya terus menarik lenganku masuk ke dalam lift. Tidak ada yang memecah kesunyian. Beberapa orang yang melewat tersenyum sambil terus menatap. Artis SM yang tidak sengaja berpapasan dengan kami tersenyum sambil menyapa, aku dan Baekhyun hanya membungkuk sambil menjawab seadanya.

“Kau bawa mobilkan? Ada puluhan fansmu yang siap membunuhku di luar sana.” Kataku memperingati. Baekhyun menatapku sekilas lalu berdecak. Aku ditarik masuk ke dalam tangga darurat lagi.

Barangkali untuk sekarang ada hal yang super penting yang ingin Bekhyun katakan padaku, atau dia sedang mencoba untuk bersembunyi sampai kerumunan fansnya pergi. Atau bisa saja, dia mencoba menyakitiku kali ini karena terlalu kesal, menampar pipiku keras-keras mungin? Aku pikir kami akan berhenti dan duduk. Tapi tidak, ternyata ini adalah pintu lain menuju basement.

2

Mama bilang, ini  adalah balasan karena Baekhyun pergi begitu saja dari acara ulang tahun Baekboom. Tubuh Baekhyun diikat dengan kursi seperti seorang yang sedang di Sandra. Mama dan Baekboom oppa adalah penjahatnya. Yah, mereka begitu jahat dengan sampai hati mengoleskan krim kue ke wajah Baekhyun. Tidak hanya itu, Mama bahkan sampai hati menyemrot tubuh Baekhyun dengan kecap manis sambil tertawa jahat ala ibu tiri. Sejujurnya aku merasa aneh sendiri, sebenarnya siapa yang ulang tahun sekarang ini?

“Lihat pamanmu itu Seohee.” Kata Jiyeon eonni sambil terus mencoba menahan tawanya. Bocah tiga tahun yang di gendongan Jiyeon eonni adalah calon keponakanku.

“Ya Tuhan, hyung yang sekarang ulang tahun, bukan aku. Kenapa kalian ini tega sekali padaku. Aish, aku bahkan sedang mencari kado tadi.” Rengek Baekhyun. Tanpa sadar aku mulai ikut tertawa. Tuan Byun yang ada di sampingku menyenggol pelan lenganku, “Kau tidak akan membela calon suamimu?” tanyanya. Aku menarik satu sudut bibir sambil tersenyum jahil.

“Jadi kau mencari kado di tangga darurat? Hadiah apa yang sedang kau cari?” tanyaku yang sebenarnya sedang memojokkannya pria itu menatap tajam padaku. Aku tertekekeh, berpura-pura takut sambil bersembunyi di balik tubuh ayah.

Tangga darurat membuatku ingat kembali mengenai Taeyeon. Bagaimana gadis itu sekarang? Apa dia masih menangisi sekarang? Seketika aku menggelengkan kepala, tidak gadis itu bukan urusanku. Baekhyunlah yang salah, jika dia memang mencintai gadis itu, kenapa yang dilakukannya adalah mengikatku? Janji? Pada siapa dia berjanji? Dan janji apa yang dia ucapkan? Lucu sekali, aku jadi seperti bahan lelucon sekarang. Ini salah satu alasan kenapa selama ini aku tidak pernah ingin bertemu dengan Byun Baekhyun lagi.

“Sudah, buka saja talinya Baekboom, biarkan dia mandi. Aku sudah tidak tahan terus tertawa. Ew tubuhmu bau kue Baekhyun.” Kata Mama Byun sambil mencuci tangannya.

Baekhyun berhasil melepaskan tubuhnya, tapi detik selanjutnya dia memeluk Baekboom erat sekali sambil berteriak, “SELAMAT ULANG TAHUN HYUNG, INI HADIAH DARI ADIK TERCINTAMU!!!” setelah itu berlari sambil tertawa keras. Aku ikut tertawa, semua orang juga begitu, kecuali Baekboom oppa, dia mendengus dan mulai berlari mengejar Baekhyun.

“Mereka sudah tua dan tidak pernah berubah.” Kata ayah Byun. Aku menatapnya lalu mengangguk kecil. Dulu, jika Baekhyun dan Baekboom bertengkar, aku dan mama Byun akan bertarun siapa yang akan menang. Baekhyun licik, sangat. Jadi mayoritas kemenangan dia dapatkan.

“Baekboom oppa jahil sekali. Dia sering menjahiliku dan Sohee. Dia sudah tua dan masih saja senang bermain-main.” Aku tertawa yah benar.

“Mereka berdua memang tidak tahu diri.” Mama Byun ikut duduk di meja makan. Beliau menatapku sambil tersenyum. “Aku pikir kau sudah terbiasa dengan keadaan ini, kau tidak terkejutkan?” tanyanya. Aku terkekeh lalu menggeleng. Sudah sangat biasa.

“Jadi bagaimana pernikahan kalian?” tanya Jiyeon eonni. Aku tersenyum lalu mengeluarkan ponsel.

“Aku pikir ini sudah sampai di tahap akhir, lagi pula tingga beberapahari lagi. Oh iya, aku sudah menyiapkan gaun untuk Jiyeon eonni. Mama bilang, ini gaun keluarga.” Aku menyerahkan gambar gaun di ponsel.

“Bagus, aku suka.” Katanya sambil tersenyum.

“Aku juga sudah mengkonfirmasi beberapa orang yang akan menyanyi dipernikahan nanti. Semuanya ada di daftar. Jonghyun dan Onew SHINee. Member EXO juga akan menyanyi, ah Taeyeon SNSD sebagai tamu VIP juga sudah mengkonfirmasi kehadirannya. Lucu sekali, mereka kan mantan kekasih.” Aku berbicara tanpa sadar membuat Mama dan Jiyeon eonni terkekeh.

“Oh menantuku cemburu, benarkan?” tanya Mama membuatku mengerjap. Cemburu? Sejujurnya tidak sama sekali. Maksudku, apa tidak canggung karena mereka belum benar-benar berpisah. Apa kata public juga nantinya? Aku tidak mengerti kenapa Baekhyun mengundang mantannya ke pesta pernikahannya? Dia mencoba mengundang fanwar?

Ayah Byun beranjak. Katanya dia ingin tidur. Aku tersenyum lalu mengangguk pelan. Sohee menangis keras, kalau sudah begitu katanya itu tanda dia mengantuk. Hanya tersisa aku dan Mama Byun. Beliau mengajakku duduk di sofa ruang tengah. Tidak begitu banyak hal yang berubah di sini. Hanya beberapa interior rumah yang di buat seminimalis mungkin. Bibi Jung sudah tidak bekerja di keluarga ini, katanya beliau meninggal dua tahun lalu karena penyakit jantung. Aku rindu masa-masa sekolah.

Kalau pulang sekolah dulu, aku tidak pernah pulang langsung ke rumah. Aku akan ikut Baekhyun ke rumah dan melakukan hal-hal yang ingin aku lakukan. Makan makanan apapun, tidur dimanapun, berbicara dengan siapa dan apapun.

Mama Byun menyalakan teve, layar besar itu langsung menampilkan wajah ayah. Ayahku. Beliau terlihat tengah tersenyum dan di kelilingi oleh para pasien di sebuah puskesmas di daerah pedesaan. Aku mendengus, sejak kapan beliau jadi begitu peduli? Aku yang tidak tahu atau waktu yang terlah merubah segalanya?

“Wah ayahmu seperti hantu saja, kemarin di sini, sekarang sudah berada di tempat lain saja. Dia benar-benar sibuk ya?” tanya Mama Byun. Terlihat dari raut wajahnya, beliau terlihat begitu begitu terpukau. Aku mendengus kecil.

“Yah, sepertinya menjadi capres membuatnya benar-benar kehilangan banyak waktu.” aku tidak yakin apa yang aku katakan benar. Bahkan saat ayah masih menjadi warga biasa beliau sudah sibuk luar biasanya.

“Aku lihat Chaeri kemarin. Dia semakin cantik saja. Dia jadi direktur utama di perusahaan S&N, perusahaan ayahmu itukan?”

“Yah aku rasa begitu. Aku tidak begitu dekat dengannya.” Kataku seadanya, karena memang pada kenyataannya, aku tidak dekat dengan Chaeri atau Changmin. Mereka keluargaku tapi terasa seperti orang asing bagiku. Bahkan nomor ponsel merekapun aku tidak punya. Lucu sekali, kakak macam apa aku ini.

“Akhir-akhir ini berita juga tengah diramaikan dengan pernikahan kalian. Pasti gempar sekali ya? Aku sudah memprediksi.”

“Entahlah, sepertinya begitu.”

Aku diam. Kenapa pihak SM membiarkan Baekhyun melakukan kekacauan begitu saja? Kenapa ayah tidak melakukan apapun untuk menghentikan Baekhyun, apa ayah tidak merasa terancam, hal buruk sedikit saja bisa membahayakan karir ayah yang belum beliau tapaki.

Dan kenapa Baekhyun begitu naif, haya karena janji?

Baekhyun turun dari tangga sambil mengenakan kolor kotak-kotak dan kaos hitam polos. Rambutnya basah dan berantakan. Sial, sexy sekali.

Hyung tidak di sana?” tanya Baekhyun sambil mengambil beberapa cemilan di atas meja. Dia menatapku sebentar lalu melebarkan matanya, “Apa? Lihat apa? Aku tampan? Ya aku tahu.” Katanya sambil memasukkan makanannya ke dalam mulut. Baru saja aku akan menyumpal mulutnya, dia sudah lebih dulu menjauh ke ujung sofa.

“Ibu mau ganti baju dulu, kalian ngobrol saja.” Kata beliau lalu naik ke atas.

Sial, aku benci situasi ini. Dulu aku bisa saja tidur di sini sambil menggunakan rok pendek. Atau bermain PS melawan Baekboom dan Baekhyun. Tapi kenapa sekarang rasanya canggung sekali. Aku selalu menganggap rumah ini adalah rumahku sendiri. Tapi sekarang, kenapa merasa begitu asing?

“Kau masih menyukai Baekboom?” tanya Baekhyun tiba-tiba. Dia tidak menatapku, hanya terus fokus pada cemilan di pangkuannya.

“Pertanyaan macam apa itu?” kataku yang sebenarnya sebal sekali.

“Hey hyung sudah punya anak dan istri, kau tidak boleh mengganggu rumah tangga mereka. Sebaiknya kau lupakan saja cinta monyetmu itu dan cariah laki-laki lain.” Katanya yang semakin membuatku menatapnya tidak percaya. Baekhyun melihatku sekilas lalu kembali menatap cemilannya.

“Aku tahu, aku tahu kau mencintai hyungku, tidak apa-apa, mengaku saja.” Lanjut Baekhyun, “Kau menjadi begitu feminim di depannya. Bahkan berdandan di depannya. Kau memberikan coklat di hari valentine. Jelas sekali kau menyukai Baekboom.”

Aku mendelik. Cepat sekali orang itu mengambil kesimpulan. Aku menghela napas panjang lalu menari majalah untuk mengalihkan perhatian dari Baekhyun. Malas sekali mendengar omong kosongnya.

“Kenapa? Kau malu? Aku sebenarnya sudah tahu sejak lama. Hyung juga sudah tahu.” Aku menatap Baekhyun tiba-tiba. Dia menggendikkan bahunya acuh tak acuh. “Tidak apa-apa. Tidak usah semarah itu.”

Oppa bilang apa?” tanyaku entah kenapa perasaan tiba-tiba jadi tidak enak. Aku menggigit bibir yang sebenarnya untuk menutupi kalau aku ini gugup.

Baekhyun tidak langsung menjawab. Dia memasukkan cemilan ke dalam mulutnya. Sampai aku memukulnya dia baru berdecak dan menatapku tidak kalah tajamnya. “Penasaran sekali? Jadi benar ya kau masih menyukai hyung?

“Katakan saja yang oppa katakan saja padaku!”

Hyung bilang, dia memang punya pesona yang luar biasa sampai bisa membuatmu jatuh ke dalam pelukannya.”

Aku memijat pelipis cukup kuat. Kenapa adik dan kakak tidak ada bedanya. Maksudnya, kenapa mereka sama saja. Pintar dan idiot luar biasa. Sebenarnya siapa yang mereka turun? Aku berharap Sohee akan jadi gadis normal nantinya kalau sudah dewasa dan memaklumi sifat ayah dan pamannya.

Selanjutnya hening. Yang terdengar hanyalah suara teve dan ponsel Baekhyun yang terus berbunyi. Sepertinya fansnya kembali membombarding social medianya. Biar kutebak, ini soal kehadiranku di SM tadi? Biar ku tanya, lebih banyak yang bersimpati padaku karena seseorang yang berteriak akan membunuhku atau ternyata mereka tidak mengindahkan hal itu dan lebih semakin membenciku.

Sejujurnya aku tidak ingin seperti ini. Tidak ingin menikah sekarang dan tidak ingin menikah dengan Baekhyun. Aku tahu ada jutaan orang yang mencintainya dan jutaan orang yang lebih pantas mendapatkannya sebagai pendamping hidup.

“Pernikahannya beberapa hari lagi.” Kata Baekhyun. Kali ini terasa sekali aura aneh dari dalam tubuhnya. Lebih dingin dan menakutkan. “Terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Maaf merepotkanmu.”

“Sudah seharusnya kau meminta maaf.”

Baekhyun menatapku, dia mengangguk kecil lalu menghela napas pelan, entah perasaanku saja atau memang aku melihat segurat rasa kecewa pada wajahnya. Dia, kenapa?

-TBC-

AAAKKKKKKK Akhirnya aku bisa nyelesein Part 2 ini, lamakah? Hampir dua minggu yaaa?? Duh Maafkan aku, idenya datang pergi datang pergi T_T

Gimana part ini? Terlau terburu-buru, mengecewakan tidak? Aku harap engga yaaaa, duh aku seneng banget baca komentar kalian kemarin, makasih banget, sudah aku bales satu-satu wkwkwkwkwk.

Oh iya, btw boleh minta tolongkah? Aku lagi ikutan Gramedia Writing Project, kalian boleh dong berkunjung, ngasih vote dan komen http://gwp.co.id/second/ mohon bantuannya yaaahhhh pelish, itu juga cerita kok, kek novel gitu, tapi baru nyampe dikit, aku jamin engga akan kecewa bacanya 🙂

Oh iya kalau kalian memiliki kesulitan komen di sana, kalian bisa komen di akun istagram aku, di sana bakal ada postingan yang tentang cerita Second itu, kalian bisa komen di sana. yuk follow, @nindyasari22

Eh btw itu poster buatan aku, aneh enggak? hahahahaha

Oh Iya, Next Part Tunggu Yaaaahhhh

Tahun ini lebih produktif, Amiiinnnnnnn

46 responses to “The Marriage Life of Byun Baekhyun- Part 2

  1. baekhyun jahat, mau nikah sama orang ini tapi pacaran nya sama orang lain, playboy😂
    tapi aku penarasan, dia janji ama siapa dan kenapa yah dia pengen banget nepatin janji itu hmm
    btw, poster nya bagus kok tor 👍

  2. aaaaa seruuuuu.. tuhh kannn ngga siasia dehh nunggu klo misalkan hasilnya gini hehe.
    ituu knpa baek gittuu janji sma siapa ?? neneknya yaaa.
    trus knpa gituu klo ngga suka kan bisa bilang aja ,jngan bikin chaesa bingung??
    dsini lebih jelas tentang hubungan mereka dri yang lalu. hehe jadi semangat bacanyaa.
    HWAIGHTING..

    • AAAAKKKKK beneran? ya ampun terharu makasih ih seneng banget kamu seneng tulisan aku 🙂
      kenapa yaa kenapa yaaa??? wkwkwkwk tunggu next part deh

  3. Andai baekbom blm nikah, aku bakalan bilang udah chaesa sm baekbom aja.. sebenernya janji apa sih? Trus kok keluarga chaesa begitu…. seakan saling gak peduli gitu

  4. Aku suka banget sama pasangan baekhyun chaesa sebenarnya, gak bisa akurkah….baekhyun masih punya hubungan sama taeyeon tapi sebenarnya perasaan nya sama chaesa gimana, dan dia punya janji apa…aku udah kangen sama authornim…ditunggu kelanjutannya
    Semangat

  5. Wiihh chaesa mantannya minho??😂
    mana si baekhyun disini sok playboy lagi, yaampun kok aku membayangkannya susah ya😂
    Btw, penasaran bgt sama janji baekhyun

  6. Yaelah kak bawa bawa mantan lagi.. btw
    KAKKKKKK setelah aku tunggu tunggu dan bolak balik buka wp ini cuman buat nunggu postan ini… kalau baekhyun sama chaesa, sehun boleh dong ya kak buat aku wkwkwk semangatt terus ya kakkk

  7. Pas liat notif girang bgt udah update ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ eh pas inget lagi di chapter awal bkal ada tnda tnda taeyeon muncul… eh pas klik posternya ada taeyeonnya ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ smpt ragu mau lnjut baca lagi liat di poster ada taeyeon pasti tandanya bkal angst abis ini cerita/aku bner bner ngehindar bgt klo ada yg berbau baekyeon 😂/ tapi pas baca lagi.. greget bgt aaaaaaarggghh😭 next nya jgn lama lama lagi ya ka author.. aku menunggumuh 💋💋💋💋💋💋

  8. Baek jgn kasar2 dong sm chaesa, kan kasian. Tp lebih kasian taeyeon sih, suruh nyanyi dpernikahan baek-chaesa. Wkw. Btw keren kok kak ide ceritanya, dtgg next chaptny. Semoga ada romantis2nya yaa. Fighting^^

  9. Yang aku tunggu tunggu akhirnya update jugaa….
    Gak tau kenapa aku suka banget sama ceritanyaa, cara nulis nya juga baguss…
    Aku tunggu ya lanjutannyaaa

  10. oke EKHMMM aduhh mantan. gue ko gemes yaaa pas adegan di tangga darurat . baek lu. calon suami org tp msih nysor cwek lain. terangkanlahh ~~
    btw nindya(?) klas berapa ? orang sunda? tapi msih aya ktrununan jawa pan? demi naon siah?!! klo sama kita sma2 janda (jawa sunda) brrti. haha
    anjirrr komen aing nglantur. bye ah. fighting!!

    • Dia sejenis cowok engga tau malu, iyakan? Hmmm,
      Aku sudah kuliah semster 4 sekarang, wkwkwk iya aselina siah wkwkwk, janda? baru nemu bahasa itu hahahaha
      hai dulur 😀

      • sesmester 4. hehe ups . oke kak nindya brrti yaa. aku msih klas 3 smk btw. slam kenall. ceritanya bagus. semangat teteh !!

  11. kak ini cerita bagus bgt, lucu, bikin ketawa sama tingkah laku baekhyun chaesa,
    janji yg mau ditepati baekhyun, cerita tentang minho-chaesa, penasaran
    keep writing, semoga idenya lancar lancar aja kk

  12. wahhh si baekhyun gak bener, jadi mereka blum putus? tapi baekhyun mau nikah sama chaesa? kalo yg lama kan baek sama taeyeon udah putus nah di sini?
    chaesa itu anak pertama yah? minho mantan nya?
    ahh iya bukan nya chaesa pernah jadi Trainee SM yah (kalo gak salah) hehheh…

    aduh nanya terus aku hehheh maaf yah 😉
    next di tunggu bangeettt….

  13. waah jalan ceritanya sih menarik cuman ya memang suliy di tebak karena kurang spesifik feelnya kurang dapet atau itu pendapatku pribadi saja dan kak aku mau benerin sedikit “teve” itu apa kak? apa yg author maksud itu 📺? kalau iya akan lebih baik author menulisnya “televisi” atau sekedar “tv” juga tak apa soalnya dalam kbbi manapun teve tdk ada artinya kak maaf ya aku jadi terlihat sangat bawel begini hanya saja aku mencoba menjadi reader yg baik yg menghargai tulisan author. semangat untuk next chapternya latar suasananya lebih di spesifikasikan lagi ya kak biar tau dan dapet feel buat si pembaca jadi yg tau feelnya bukan hanya author saja hehehe. mafkan aku yg bawel ini tapi ini keren

  14. ih kok baekhyun nyebelin si?
    sebenernya dia janji sama siapaaa???
    terus dia pasti suka sm chaesa yaaa #soktaunihmulai

    wkwkkw lanjutttt

  15. Akhirnya keluar juga chapter 2 nya
    Aku sukaaaa bngt sma karakternya baekhyun sma chaesa bikin gregetan
    Ditunggu y kak kelanjutannya
    Semangat

  16. Greget ya pas di tangga darurat aelah baek 1 cewe aja cukup apalagi mau nikah kan
    Jadi si taeng sama baek ceritanya backstreet hmm
    Janji dengan siapa yg dibuat baekhyun ?

  17. “Pernikahannya beberapa hari lagi.”“Terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Maaf merepotkanmu.” Maksud niat si baek apa sih? Punya kekasih tapi nakalan nikah sama Chaesa?
    Apa karna pemilihan ayahnya Cahesa atau mau meningkatkan popularitas? Berasa ada niat terselubung deh, gak mungkin banget kalo cuma karena janji.
    Duuh jadi makin penasaran, di tunggu kelanjutannya authornim 🙂

Leave a reply to Nayogyani Cancel reply