Pain of Love (5) – QueenX

Pain of Love (5)

c

Author

QUEENX

Genre : HURT

Length : Series

The Cast :

OC

Jeon Jungkook

Rating : Teen

 

Sebelumnya di PAIN OF LOVE

 

Jangan belajar terlalu keras. Kau hanya memperhatikan buku pelajaran terus, kapan kau ada waktu untuk memperhatikanku?

Ucapan Jungkook itu masih terus terngiang dalam kepala Alice. perasaannya menjadi campur aduk, jika ia terlalu senang, ia takut salah mengartikan kalimat yang Jungkook lontarkan padanya. Namun jika ia mencoba untuk tidak memedulikan kata-kata itu, hal itu malah membuatnya terus terngiang dan penasaran.

Alice menatap kosong ke arah lapangan. Meski ia sudah sembuh dari demamnya, Jungkook bersikeras tidak mengizinkannya untuk ikut pelajaran olahraga. Ia kini menjadi bosan berada di kelas sendirian dan hanya bisa menatap teman-temannya dari lantai tiga gedung sekolahnya. Sebenarnya fokus Alice sejak tadi hanyalah pada Jungkook yang sedang mengoper bola di tangannya pada teman-temannya. Terlihat beberapa teman perempuannya ramai meneriakkan nama Jungkook. Ia juga mau berada disana dan ikut menyemangati Jungkook.

Karena merasa bosan, Alice akhirnya memutuskan untuk tidur saja. Karena semua tugas ia sudah kerjakan dan terlalu malas untuk pergi ke perpustakaan, jadi ia memutuskan untuk tetap berada di dalam kelas.

#

“Hey! Tukang tidur! Bangun! Ini sekolah, bukan rumah, enak saja kau tidur di dalam kelas.”

Alice terkejut saat merasakan pipinya beberapa kali dicubit oleh seseorang, ketika ia membuka matanya, Jungkook sudah duduk di sebelahnya sambil tersenyum padanya.

“J-Jeon Jungkook? Bukannya kau tadi sedang berada di—”

“Lihatlah ini sudah pukul berapa? Jam olahraga kan sudah habis, makanya jangan tidur di kelas. Kau ini…” Jungkook kemudian menggeleng dan mengeluarkan buku pelajarannya.

Alice melihat ke arah jam, ia terkejut mendapati dirinya bisa tidur selama itu di dalam kelas, mungkin ini efek dari obat yang ia minum sebelum berangkat ke sekolah. Bukankah efek sampingnya bisa menyebabkan kantuk? Wajar saja kalau ia tidur dengan pulas selama satu jam lamanya.

“Dimana teman-teman lain? Mengapa hanya ada kita berdua saja di kelas?” tanya Alice penasaran.

Jungkook hanya mengangkat bahu lalu menuliskan sesuatu di buku pelajarannya.

“Apa yang sedang kau kerjakan?” tanya Alice lalu mengintip catatan Jungkook.

Belum sempat melihat, buku catatan tersebut buru-buru Jungkook tutup.

“Pelit sekali, sih. Aku mau lihat!” rengek Alice.

“Tidak boleh!” balas Jungkook lalu mendorong salah satu tangan Alice.

“Tunjukkan padaku! Cepat!”

“Tidak mau!”

Keduanya pun saling bertarik buku. Ini benar-benar kekanakan, beberapa saat kemudian mereka menghentikan kegiatan mereka dan tertawa bersama. Namun Alice menghentikan tawanya saat Jungkook menatapnya dengan serius.

“A-apa?” tanyanya gugup.

Baru kali ini Jungkook menatapnya sedalam itu. Jungkook kemudian menaruh bukunya di meja dan tatapannya kembali ia fokuskan pada Alice. Jungkook kemudian mendekatkan wajahnya pada Alice.

“Alice.” panggil Jungkook.

“Y-ya?” jawab Alice gugup.

“Aku…ingin mengungkapkan sesuatu padamu.”

“Mengungkapkan apa?” tanya Alice penasaran.

“Sebenarnya aku…” Jungkook kemudian memangkas habis jarak diantara mereka berdua.

Kini jarak wajahnya dan jarak wajah Alice hanya berkisar beberapa senti lagi. Perlahan Alice memejamkan matanya. Dan ketika matanya sudah terpejam dengan sempurna, dirasakannya bibir Jungkook menyentuh pinggir bibirnya. Hal itu lantas membuat Alice terkejut dan membuka matanya dengan lebar.

Kening Alice menyerngit. Dia terbangun dari tidurnya. Suasana kelas masih sepi dan tidak ada siapapun di dalam kelas selain dirinya. Dilihatnya jam dinding yang masih menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit. Itu tandanya ia baru tertidur selama setengah jam. Ia kemudian melihat ke jendela, matanya tertuju ke lapangan olahraga, Jungkook baru saja masuk ke lapangan dan membawa bola basketnya, samar-samar terdengar teriakan beberapa temannya.

Kau dari mana saja?

Maaf, aku tadi buang air kecil.” Jawabnya.

Dasar kau ini. Ayo, berikan bolanya!

Alice mengenduskan napasnya, sedikit kecewa namun ia cukup senang Jungkook hadir dalam mimpinya, bahkan memberikannya sebuah kecupan. Andai saja Jungkook di dalam mimpinya bisa menjadi nyata, dia pasti tidak perlu susah payah menahan perasaan sukanya karena ternyata Jungkook juga memiliki perasaan yang sama dengan dirinya.

*

T B C

SORRY FOR TYPO(s)

 

11 responses to “Pain of Love (5) – QueenX

  1. Yahhhh… Cuman mimpi kirain beneran, padahal aku udah senyam senyum sendiri
    ditunggu chap selanjutnya

  2. Chapter ini bikin senyam senyum sendiri pas bacanya..
    pengen juga dong didatengin mimpinya kaya alice..
    semangat terus nulisnya,ditunggu next Chapternya…

  3. Pingback: Pain of Love (6) – QueenX | SAY KOREAN FANFICTION·

Leave a reply to Aeni_chan Cancel reply